Sejak tanggal 21 Maret s/d 2 April 2014, saya mendampingi Bapak Said Muniruddin Cs, peneliti Kemitraan Partnership Indonesia yang konsern melakukan research Tata Kelola Pemerintahan di Indonesia, wabil khusus Aceh. Tahun 2012 hasil kajian beliau yang di publis pada IGI, Provinsi Aceh rangking ke-18 dari 33 Provinsi di Indonesia.
lagi serius bicara tender ULP secara elektronik |
Beberapa SKPD lingkup Kota Banda Aceh menjadi incaran pusat
informasi sebut saja Sekretariat Daerah, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Dinas Pekerjaan Umum, Sekretariat DPRK,
Inspektorat, KPPTSP, Disduk Capil, Satpol PP dan WH, UPTB Penilaian Kinerja PNS, Bappeda, Dinkes, Disdikpora, Disperindagkop dan UKM, Badan Kesbangpollinmas, Dishubkominfo, serta Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian.
Tentunya dilapangan berbagai gaya birokrasi ditemukan, ada
yang sangat birokratik, kaku, terkesan gima gitu..? alias hek tat aneuk muda, hehe...ada juga yang sangat
respek dan responsif. Tentunya berkat pendampingan saya akhirnya tuntas juga
perjalanan melacak dokumen penting di Pemerintah Kota Banda Aceh, guna bahan kajian dan analisis tim kemitraan Partnership Indonesia. So dokumen
itu sebagai bagian dari uji akses terhadap implementasi Undang-Undang
keterbukaan Informasi Publik. Hasilnya akan dipublis secara nasional bulan Juli 2014
Saat pak Said Kunjungi UPTB PK PNS, 21 Maret 2014 |
Tanpa basa-basi kami langsung meluncur ke kantor
ULP Jln Prof. Ali Hasyimi, Gampong Pangoe, Kecamatan Ulee Kareng-Banda Aceh memang sich sebelum kami
kesana saya sudah dikirimkan BBM photo data yang kami butuhkan. Saat kami ke kantor ULP,
beliau langsung turun dari Lantai 3 menyumbut kedatangan kami. Saya kaget
melihat sosok ibu meme panggilan akrab srikandi yang cukup lincah dalam ilmu
pengadaan barang/Jasa di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.
Ruang kerja beliau sangat nyaman beralaskan karpet biru. Setiap
pegawai diwajibkan untuk melepaskan sepatu karena di ruang kerja tersebut juga
dijadikan pusat diskusi Pokja Pengadaan Barang/jasa dan tempat Shalat. Bagi
beliau, ruang kerja yang nyaman membuat karyawan betah di kantor. Andai saja
banyak birokrat di negeri ini, sikapnya sama seperti ibu Salmah Maimunah,
ST.,M.T maka sungguh negeri ini akan baik. Sekali lagi tahniah buat ibu, saya
doakan ibu sukses dalam menahkodai lembaga ULP Kota Banda Aceh. Mudahkanlah
urusan orang niscaya anda akan dimudahkan urusan oleh orang lain.
* Kepala UPTB PK PNS Kota Banda Aceh/ Fasilitator bagi Tim
Peneliti Kemitraan Partnership Indonesia.
8 komentar:
Luar biasa pak syarief,
yang luar biasa sesungguhnya ibu..hehe..
Hehehehe.....dua-duanya luar biasa kok
@: ibu Cut..ada, ada saja..semoga, amin
Dalam mengelola pemerintahan diputuhkan pejabat yang punya semangat mengabdi..semoga ibu meme istiqamah dalam menjalankan tugas pengabdiannya.
Akses keterbukaan informasi yang terjadi pada Pemerintah Kota Banda Aceh patut diberikan apresiasi. Tidak banyak Kab/Kota di Aceh dan Indonesia yang mau terbuka secara blak-blakan apalagi menyangkut Informasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Lembaga ULP sarat dengan Permainan, Semoga ULP Pemko Banda Aceh menjadi contoh dan model dalam sistem pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
harus diakui, umumnya pejabat yang berlatang belakang mantan aktifis rata-rata semangat pengabdiannya sungguh luar biasa.
Banda Aceh teru berbenah kearah kebaikan. Keberadaan UPTD ULP dibawah kendali Dinas PU Kota Banda Aceh sudah saatnya ditingkatkan statusnya menjadi Kantor ULP. Apa lagi saat ini Eksistensi ULP sudah teruji. Apa yang dilakukan Banda Aceh terkait Konsep Reformasi Birokrasi adalah sesuatu yang patut dicontoh oleh Kabupaten/Kota lain di Aceh.
Posting Komentar