Menggarap Kebun Cinta |
Pada tahun 1812 Gampong Meunasah Tuha awalnya hanya di
huni delapan kepala keluargayang berprofesi sebagai nelayan dan petani.
Dalam perjalanan waktu, warga
pesisir pantai di kawasan Kecamatan Peukan Bada- Aceh Besar membangun sebuah balai
tempat ibadah yaitu Meunasah. Pembangunan tersebut terus berlanjut hingga tahun 1816 dibawah kepemimpinan Keuchik Ahmad.
Sekdes bersama warga |
Geliat Pembangunan dari masa-kemasa.
Pembangunan Gampong didasarkan pada prinsip “pola pembangunan swadaya masyarakat”.
Dimana dari tahun ketahun prinsip ini terus dilanggengkan oleh Keuchik selaku
Pemimpin di tingkat Gampong.
Urutan pemimpin pemerintahan Gampong Meunasah atau Keuchik menurut
imformasi para Warga Gampong sejak dari sebelum kemerdekaan Indonesia sampai
dengan hingga sekarang sebagai berikut:
1. Masa periode Tahun 1818-1825
Pada
periode ini tampuk pimpinan di nahkodai oleh Keuchik Ahmad selaku Keuchik pertama Gampong Meunasah Tuha. Dalam melaksanakan
pembangunan tempat Ibadah sang pemimpin menganut prinsip Gotong Royong.
Meunasah Gampong awalnya terbuat dari Kayu dan atapnya daun rumbia serta membangun
satu sumur dipekarangan Meunasah hingga berakhir pimpinannya.
2. Masa Periode Tahun 1826 – 1854
Keuchik pada saat itu terpilih Saudara
Mahmud. Beliau mulai membangun
lorong-lorong atawa jalan setapak untuk mempermudah transportasi menuju ke
Meunasah. Sistem pembangunan yang di lakukan juga sistem swadaya. Pembangunan
lain nya dimasa itu pembersihan perluasan lahan sawah dan juga pembangunan
tanggul Sungai air laut di sebelah Utara Gampong secara gotong-royong rutin
setiap hari Jum’at.
3. Masa Periode Tahun 1855-1884
Gampong Meunasah Tuha di pimpin oleh
Keuchik Husen Pembangunannya
lanjutan dari Keuchik Mahmud. Keuchik Husen di kenal sebagai pemain Rapai dan
beliau membentuk satu Grup Rapai yang pada masa itu sangat populer di Gampong
Meunasah Tuha.
4. Masa Periode Tahun 1885-1907
Pada masa ini kepemimpinan Gampong
Meunasah Tuha kembali dipimpin oleh Keuchik Ahmad untuk kedua kalinya.
Pembangunan tetap saja berlanjut dan pada saat itu wilayah Kuta Raja masih
dalam penjajahan Belanda. Keuchik Ahmad orang pandai dan licik dia selalu
menentang tentara Belanda, pada tahun 1907 Keuchik Ahmad memukul komandan
tentara Belanda dan akhirnya dia di tangkap oleh pasukan Belanda. Hingga
akhirnya beliau di gantikan oleh Keuchik Ubid.
5. Masa Periode Tahun 1909-1932
Gampong Meunasah Tuha di pimpin oleh Keuchik
Ubid. Beliau mengatur pemerintahan Gampong dengan
baik, pada masa itu dilakukan perluasan Meunasah dengan cara swadaya
masyarakat. Pada Tahun 1929 Keuchik Ubid bersama aparatur gampong membangun
Balai Pengajian di komplek pekarangan
Meunasah.
6. Masa Periode Tahun 1932-1946
Pada masa
itu keuchik Ustad Yakob, beliau mengambil
suatu kebijakan dengan kesepaktan secara secara musyawarah untuk membangun
Meunasah semi permanen dalam bentuk panggung hal ini dilakukan karena semakin
bertambahnya penduduk Gampong Meunasah Tuha. Masyarakat pada saat itu sangat
temtram dan sangat antusias dalam melaksanakan ibadah Fardhu.
7. Masa Periode Tahun 1946-1970
Keuchik
pada periode ini di pimpin oleh Abdul
Wahab dan Teungku Meunasah Tgk Ilyas. Pada Tampuk Kepemimpinannya membangun
tanggul Sungai agar masyarakat temtaram menanam padi di persawahan bagian Utara
Desa. Pada periode kepemimpinan Keuchik Abdul Wahab Indonesia sudah Merdeka.
Pada Tahun ini sudah ada bantuan Pemerintah di Gampong yang disebut Uang
Bangdes ( Dana Bantuan Desa ) dengan adanya bantuan ini beliau membangun Kantor
Keuchik semi permanen.
8. Masa Periode Tahun 1970-1978
Periode ini dalam status kedaan kacau
sehingga tidak ada Keuchik, maka periode masa itu di bentuk “kepemimpinan
Panitia” pelaku pemimpin yaitu saudara Andip
sebagai ketua panitia wakil ketua saudara Ustad Yakob dan beberapa orang
yang menjabat sebagai anggota, Tgk Meunasah
pada periode itu tetap saudara Tgk Ilyas. Pembangunan Gampong pada saat
itu terus berlanjut. Saudara Andib dengan para pemuda sangat akrap sehingga
pada masa itu terbentuk Organisasi Bola Kaki yang diberi nama Persatuan Sepak
Bola Meunasah Tuha (PSMT). Disamping itu pula bersama warga membangun lapangan Bola
Kaki sebagai sarana tempat olah raga bagi warga Meunasah Tuha.
9. Masa Periode Tahun 1978-1986
Keuchik terpilih kembali yaitu saudara
Maimun. Pada periode ini Persatuan
Klub Bola Kaki terus berlanjut dan PSMT pada saat itu sangat terkenal membawa
nama baik Gampong Meunasah Tuha dan nama baik Kecamatan Peukan Bada pada masa
itu. Disegi ekonomi masyarakat juga sangat baik hal ini disebabkan adanya
sumber pekerjaan pengangkutan barang dari Pulo Sabang. Bidang pembangunan
Gampong juga terlaksana seperti Perluasan jalan dan pengerasa jalan.
10. Masa Periode Tahun 1986-1998
Keuchik yang terpilih saudara Juned periode ini Kondisi pemerintahan
Gampong Meunasah Tuha sangat baik, di Bidang pembangunan Gampong periode
keuchik Juned membangun Meunasah Permanen, perluasan pembangunan kantor keuchik
permanen, pembangunan kedai Gampong, pembangunan Klinik Pos Yandu dan juga
perlengkapan peralatan PKK. Di bidang kepemudaan olah raga bola kaki tetap
bertahan.
11. Periode Masa Tahun 1998-2000
Periode ini Keuchik terpilih saudara Zamzami tahun pertama pemerintah
Keuchik Zamzami baik sedangkan tahun seterusnya kurang baik disebabkan aparatur
pemerintah tidak ada kekompakan, sedangkan dibidang pembangunannya tetap saja
berlanjut sehingga masa jabatan nya mengundurkan diri.
12. Periode Masa Tahun 2000-2004
Periode ini Keuchik Gampong Meunasah
Tuha terpilih M. Kamil, pemerintahan
Gampong pada saat M. Kamil selaku Keuchik kurang baik hal ini disebabbkan
kedaan masa konflik Aceh (Darurat Meliter). Pembangunan pada saat itu terusberlanjut,
sehingga di akhir tahun tepatnya tanggal 26 desember 2004 terjadi musibah
Tsunami Gampong Meunasah Tuha semua pembangunan Infrastruktur fasilitas umum
rusak berat dan juga perumahan warga rusak total rata dengan tanah.
13 Periode Masa Tahun 2005-2010
Pasca
Gempa Tsunami melanda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) warga gampong Meunasah
Tuha pada saat itu masih dalam keadaan berduka dan periode ini dipimpin oleh Subki
Basyah. Pasca Tsunami banyak NGO masuk ketempat pengungsian warga Gampong
Meunasah Tuha untuk meliputu data-data dan menggali berita kejadian Gempa dan
Tsunami, dua bulan di pengungsian lampenerut kemudian warga kembali pulang ke
gampong membangun tempat berteduh sementara yaitu barak yang dipimpin oleh
keuchik Subki Basah. Kepemimpinan Keuchik Subki Basyah di pandang sangat baik
sehingga berbagai fasilitas Infranstruktur sudah mencapai 85 %.
14. Periode 2011-2012
Pada Tahun ini terjadi pesta demokrasi Pemilihan Keuchik Gampong Meunsah
Tuha periode 2011-2016. Pelaksanaan Demokrasi berjalan dengan lancar sehingga
terpilihlah Sdr. Ismadi sebagai
Keuchik. Setelah Keuchik baru terpilih, awalnya beliau meminta pengunduran diri
dengan alasan beliau tidak cocok untuk memimpin Gampong Meunasah Tuha.
Beberapa kali beliau minta untuk diganti. Saya secara pribadi pernah
terlibat Rapat Masyarakat terhadap merespon sikap penolakan beliau agar tidak
di lantik menjadi Keuchik Gampong Meunasah Tuha. Akhirnya masyarakat tetap
mempertahankan Tampuk Kepemimpinannya pada Sdr. Ismadi. Pada masa ini Tapal Batas Gampong menjadi program
prioritas. Disamping itu pula Pembersihan Gampong, Pembuatan Jalan dan
Pembersihan Kuburan Massal menjadi Agenda Kerja Beliau. Diakhir kepemimpinan
beliau membuka akses Jalan menuju Kuburan Massal dibangun dengan Konsep Swadaya Masyarakat. Jalan-jalan umum yang dilalui Warga juga sudah
mulai terang hal ini disebabkan adanya komitmen masing-masing warga untuk
menyumbangkan Lampu Jalan sesuai dengan kemampuan Warga. Klub PSMT mulai hidup
kembali hal ini terbukti klub ini mampu menyelenggarakan event Akbar Sepak Bola
yang berpusat pada Lapangan Bola PSMT. Disamping itu Pula Klub PSMT juga pernah
mengikuti beberapa kali turnamen antar Gampong. Setelah memimpin Gampong
Meunasah Tuha selama setahun akhirnya beliau mengundurkan diri.
15. Peridode 2013 s/d Sekarang
Pak Kechik sedang berkomunikasi |
Pak Keuchik dan Sekdes lagi monev Irigasi Gampong, 2014 |
suasana pembuatan irigasi sawah 2014 |
Kedua: Dusun Blang Anoi, Dusun Blang Anoi Berbatasan : Sebelah selatan
dengan Dusun Lam Tapeun, Sebelah Utara dengan Laut, Sebelah Timur dengan Desa
Lam Tapeun,Sebelah Barat dengan Desa Lam Ceurih, dengan Luas wilayah +-
26 Ha.
Ketiga: Dusun Lam Ceurih. Dusun Lam Ceurih
Berbatasan : Sebelah Selatan dengan Pergunungan, Sebelah Utara dengan dusun
Blang Cut dan Blang Anoi, Sebelah Timur dengan Dusun Blang Anoi dan Lam Tapeun,
Sebelah Barat ddengan Dusun Blang Cut, dengan Luas Wilayah +- 23 Ha.
Keempat; Dusun
Blang Cut. Dusun Blang Cut Berbatasan : Sebelah Selatan dengan Pergunungan,
Sebelah Utara dengan Laut, Sebelah Timur dengan Dusun Lam Ceurih, Sebelah Barat
dengan Gampong Lam Tengoh dan Lam Tui. Dusun Blang dengan luas Wilyah 28 Ha.
Kebun Gampong, butuh bantuan Dana |
Tentunya kita berharap pasca Pemilu Legislatif 2014 yang
menghantarkan perwakilan Masyarakat Peukan Bada menjadi Anggota Legislatif
Kabupaten Aceh besar periode 2014-2019, harapan baru bagi pembangunan Gampong Meunasah Tuha,
apalagi tokoh yang dijagokan oleh anak-muda yaitu, Tgk. Yusran Hadi, MA dari Partai Amanat Nasional (PAN)
terpilih menjadi Anggota DPRK Kabupaten Aceh Besar. Serta menang mutlak di Gampong Meunasah Tuha. Akankah Gampong Meunasah Tuha terus
berbenah...? hanya waktu yang menentukan.
*Mantan Tuha
Peut Gampong Meunasah Tuha Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Penggiat Lembaga Bantuan Hukum, Mantan Aktivis 98, Alumni Lemhannas Pemuda Angkatan I, Fungsionaris KAHMI Aceh.
5 komentar:
wah mantap bangat, ternyata gampong meunasah Tuha sangat prosfek dibidang pertanian dan perikanan
memang bung syarif sebutan akrab di KNPI Banda Aceh, selalu berkarya lewat tulisannya. semoga apa yang ditulis mendapat respon positif dari Kecamatan Peukan Bada
semoga semangat membangun di Gampong Meunasah Tuha menjadi model pembangunan Gampong Kedepan, Amin
Semoga apa yang dituliskan oleh Bapak Syarif, mendapat perhatian banyak pihak terutama eksekutif dan legislatif Kabupaten Aceh Besar. semoga Tahun 2015 gampong menasah Tuha akan memperoleh dana 1 Milyar pertahun sebagai mana amanah UU No. 6 Tahun 2014, amin
Luar biasa Bapak Bung Syarif..
Posting Komentar