16 Feb 2018

Tgk. Sirajuddin Saman, MA bahani Santri Majelis Zikir Gemilang ke-27



Banda Aceh dibawah kepemimpinan H. Aminullah Usman dan Zainal Arifin, terus perkokoh aqidah Warga Kota Banda Aceh dengan lantunan Zikir dan Tausiah Gemilang. Agenda minguan Pemerintah Kota Banda Aceh sebagaimana wujud dan komitmen Walikota ini, menempatkan prioritas utama penerapan syariat Islam, tentu dengan  pendekatan yang lebih baik, ungkap Anwar, salah satu jamaah Majelis Pengajian Zikir Gemilang (MPG).(16/2/2018)


Santri MPG malam ke-27
Sejak dideklarasikan, Kamis 7 September 2017, Banda Aceh sebagai Kota Zikir, maka pendopo menjadi icon baru dalam pelaksanaan Syiar Islam. Agenda Zikir dan Tausiah Gemilang dijadikan agenda rutin mingguan yang dilaksanakan setiap Jumat/malam sabtu, Lautan Santri Majelis Zikir Gemilang berasal dari berbagai elemen dan membaur jadi satu. Baik kalangan politisi, birokrat, santri dayah, ulama dayah, pedagang, ketua ormas/okp, pedagan, dan masyarakat pada umumnya. Ini benar-benar hanya ada di Banda Aceh, ungkap Tgk. Sirajuddin Saman. Pada malam ke-27, Ulama Dayah Aceh Besar yang juga Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Deunong Kec. Darul Imarah-Aceh Besar mengupas tentang tingkatan Keikhlasan Manusia.

Menurut ulama kondang itu, ada tiga tingkatan Iklas yaitu tingkatan iklasnya para Nabi, Para Tabi`tabiin dan Awwam. Lebih lanjut beliau merincikan tingkatan Ikhlasnya para Nabi/Rasul Allah tidak bisa dinukilkan karenanya itu tingkatan iklas yang lebih tingi kedudukannya. Karena apa yang Nabi lakukan semata-mata mengharap ridha Allah, tidak peduli adanya balasan syurga dan neraka. Tentu ini tingkatan Iklas yang sangat tinggi dan sulit untuk kita amalkan.

Lebih rinci, tingkatan iklas yang pertama, yang terendah adalah melakukan ibadah karena mengharap maslahat dinia yang Allah Janjikan, contohnya bersedekah dan menyingkirkan beban hidup saudara kita, agar Allah juga menyingkirkan beban hidup kita, atau berpuasa dengan alasan kesehatan.

Kedua, bentuk iklas menengah adalah beramal kerena mengharap maslahat akhirat, bentuk iklas model ini, setiap amalan termotivasi janji Allah syurga dan neraka.
Sementara yang ketiga, bentuk iklas yang tertinggi, yang sempurna adalah amal yang dilakukan semata-mata karena Allah, tak peduli ada maslahat dunia, tak peduli juga adanya balasan di akhirat. Setidaknya bentuk ikhlas terendah sekalipun sudah cukup, ungkap Ulama Muda ini. Oleh karenanya mari sama-sama kita memperdalam ilmu agama.

Tidak ada komentar: