Sultan Al Azka bin Muhammad Syarif, lahir di Banda
Aceh, 16 oktober 2012 sosok anak yang cerdas, pemberani dan pemburu mainan.
Pewaris tahta masa depan ini, kini genap berusia 5 Tahun. Setiap pulang sekolah
biasanya selalu minta mainan baru. Kalau lagi krisis, kacau dibuatnya. Beda dengan
kakaknya Azkia yang suka menabung.
Ya, tentu masing-masing anak punya gaya yang berbeda.
Tapi saya bangga kepadanya, walau cara ngomongnya terkadang blepotan “semacam
tilo”, Daya ingatnya kuat. Seringkali beberapa koleksi lagu yang diajarkan ibu
gurunya, saya coba ganti aransemennya, bahkan sengaja diganti lirik dan notnya.
Untuk menguji ingatannya.
Ceria bersama Syarif Junior |
Dengan sangat singapnya ia jawab........Abi, bukan
begitu, salah....itulah Abi...hehe
Selaku orang tua tentu bangga sekali, karena kata ibu
gurunya ia juga diidolakan oleh kaum hawa, tat nateuh bu guru. Setiap saya
antar kesekolah sudah ada yang menunggu Sultan Al Azka. Kawan-kawannya gemar
bermain dengannya. Itu hasil pantaun selama ia bersekolah. Dan setiap saya
jemput, Azka selalu bilang, Hai kawan-kawan Azka pulang dulunya, besok kita
main lagi. Gaya Tos dan semangat selalu saya pompa agar suatu saat ia menjadi
pemimpin masa depan. Satu rumah sudah saya siapkan untuknya yaitu: lembaga yang
nantinya menjadi ajang ia berkreasi dan berinovasi dan memanjakan intelektual
jimnastiknya.
Azka di temani kawan-kawannya |
Memang ada perbedaan yang mencolok Azka dengan Azkia
(kakaknya), kalau kakaknya cukup pengertian jika saya lagi bokek (krisis
ekonomi), dia bujuk adeknya agar jangan suka beli mainan. Karena cukup banyak
mainan yang ia koleksi mulai dari berbagai jenis robot, mobil, pesawat, kereta
api, masak-masak, pistol, ludo, poli, bongkar pasang, pokoknya banyak model
sudah mainan ia koleksi. Padahal saat kecil saya tidak suka mainan lo, tapi
suka bersepeda...hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar