1 Nov 2017

T. Munazir, Pemuda Aceh yang sukses dengan Jualan Kacang Manggeng


Ruangan berukuran 6 kali 6 meter itu penuh dengan kacang kulit yang telah dikemas dengan berbagai ukuran. Dan terlihat sejumlah pria dengan tekun memasukkan kacang-kacang yang telah di proses ke dalam wadah. Seperti itulah suasana di rumah Teuku Munazir Ketua Divisi Ekonomi Kreatif Aceh Research Institute (ARI) di kawasan Gampong Alue Naga, Banda Aceh.


menjadi Trainer Pemuda Kreatif 2016
Teuku Munazir yang juga terlihat bekerja mengemas kacang kulit kedalam wadah plastik, menceritakan bahwa saat ini permintaan kacang yang Ia produksi sangat besar, namun kendala ketiadaan mesin produksi, dirinya tidak sanggup memenuhi permintaan tersebut. “Permintaan saat ini sedang banyak,” katanya seraya terus melanjutkan kerjanya. Lebel kacang Manggeng ini mampu ia produksi tiap bulannya mencapai 1,5 ton, dan itupun masih terasa kurang sebab tingginya permintaan.

T.Munazir bersama Punggawa KPMI Aceh
Tapi lanjutnya, saat memulai usaha pembuatan kacang kulit ini, tentu dirinya juga mengalami jatuh bangun, dan usaha yang Ia tekuni ini terjadi pada awalnya karena desakan ekonomi akibat dirinya menunggak pembayaran uang kuliah selama dua semester. Saat menunggak uang kuliah inilah terpikir bagi dirinya untuk berusaha guna menghasilkan uang, agar kuliah tetap selesai, dan tidak membenani orang tua.
Saat memulai awal usaha ini, terang Munazir, ibunya mengiriman kacang sebanyak 10 kilogram yang telah di kemas dalam bungkusan plastik dengan harga jual Rp1.000, dan kacang itu Ia titip dari kios ke kios.

T.Munazir lakukan transaksi kacang
Dalam waktu dua minggu hingga satu bulan, kacang yang Ia titip habis, dan dirinya kembali memesan kepada ibunya sebanyak 20 kg, dan ternyata juga habis. “Dari jualan kacang ini, saya kirim modalnya ke ibu, dan keuntungan saya ambil,” terangnya.
Pada saat itu, dari keuntungan menjual kacang yang dikirim ibunya, Munazir dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, terpikir bagi dirinya untuk memulai serius menekuni usaha ini.

Karena itu, pada 2014, Ia memutuskan mengontrak sebuah yang saat ini Ia tempati dengan modal Rp3 juta rupiah dengan cara mengambil kredit dengan menggadaikan sepeda motor. “Jadi waktu itu, saya gadai sepeda motor Rp3 juta, dan dari uang itu, Rp1,5 juta untuk sewa rumah, dan sisanya untuk beli bahan baku,” tuturnya.
Begitulah awal mulanya saya merintis usaha ini, terang Munazir kepada  kami saat bicang-bincang sukses bersama adek-adek Mahasiswa yang mewawancarainya. Dan saat ini, tambahnya, usaha yang Ia tekuni telah mampu memproduksi kacang kulit sebanyak 1,5 ton perbulan, dengan omset rata-rata yang Ia peroleh Rp25-30 juta perbulan. Kini usaha yang ditekuni Munazir telah merambah pada 4 Kabupaten/Kota meliputi; Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar dan Aceh Jaya. Disamping itu Kacang Manggeng juga di kirim ke Medan. Usaha yang ia tekuni ini, dibantu oleh 5 orang pekerja. Pemuda yang lahir di Aceh Barat Daya, 7 Juni 1994 punya mimpi menjadikan Pemuda Berdaulat dalam bidang Ekonomi. (SM)



Tidak ada komentar: