8 Sep 2017

Gerakan Solidaritas Aceh untuk Rohingya


Kejahatan Kemanusian di Myanmar terhadap etnis Muslim, Rohingya Distrik Rakhine, mendapat reaksi berbagai umat muslim di Dunia. Sikap diamnya peraih Nobel Perdamaian Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Tahun 1991 dianggap oleh sebagian Tokoh Dunia layak dicabut, hal ini pula menjadi landasan keprihatinan Solidaritas Aceh untuk Rohingnya.

Berawal dari pesan Whatshapp (WA) yang dikirimkan kepada beberapa Group yang dimotori oleh Tgk. Tgk Faisal Ali atawa lebih akrab disapa Lem Faisal yang juga Wakil Ketua MPU Acehlebih kurang 500 orang yang terdiri dari 54 Komunitas yang terdiri dari berbagai unsur hadir di Ruang Pertemuan MPU Aceh guna membicarakan Aksi bersama dan keprihatinan Rakyat Aceh, guna menekan pemerintah Myanmar. Berbagai Ide/Maping awal terhadap Gerakan Aksi Tindak dirumuskan pada pertemuang yang berlangsung kurang lebih 2 Jam tersebut (Jumat, 8/9/2017). Untuk Jangka Pendek ini ada beberapa Aksi nyata yang dapat diformulasikan ungkap Lem Faisal antara lain:
1.     Doa Qunut Nazilah yang akan dilaksanakan setiap shalat jumat
2.     Donasi dan menyampaikan keprihatinan terhadap pembantaian Rohingya oleh Junta Mileter Myanmar di Masjid-masjid
3.     Memfasilitasi Kapal untuk Transportasi Warga Rohingya
4.     Melakukan Konferensi Internasional untuk Rohingya
5.     Membentuk Sekber crisis center for Rohignya di Sekretariat MPU Aceh
6.     Membuka kanal khusus di Serambi Indonesia tentang Informasi seputar Rohingya
7.     Menyiapkan Data Base aksi Rohingya secara transparan dan akuntabel
8. Meminta Gubernur Aceh untuk berperan aktif serta menginstruksikan seluruh Kab/Kota agar membantu donasi/penggalangan Dana Kemanusiaan untuk Rohingya
9. Meminta Gubernur untuk memfasilitasi Pulau Khusus di Aceh sebagai tempat pengungsian Warga Rohingya
10. Meminta kepada Pemerintah Indonesia agar memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar.


Tidak ada komentar: