Kejahatan
Kemanusian di Myanmar terhadap etnis Muslim, Rohingya Distrik Rakhine, mendapat
reaksi berbagai umat muslim di Dunia. Sikap diamnya peraih Nobel Perdamaian
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Tahun 1991 dianggap oleh sebagian Tokoh
Dunia layak dicabut, hal ini pula menjadi landasan keprihatinan Solidaritas
Aceh untuk Rohingnya.
Berawal
dari pesan Whatshapp (WA) yang
dikirimkan kepada beberapa Group yang dimotori oleh Tgk. Tgk Faisal Ali atawa
lebih akrab disapa Lem Faisal yang juga Wakil Ketua MPU Acehlebih kurang 500
orang yang terdiri dari 54 Komunitas yang terdiri dari berbagai unsur hadir di
Ruang Pertemuan MPU Aceh guna membicarakan Aksi bersama dan keprihatinan Rakyat
Aceh, guna menekan pemerintah Myanmar. Berbagai Ide/Maping awal terhadap
Gerakan Aksi Tindak dirumuskan pada pertemuang yang berlangsung kurang lebih 2
Jam tersebut (Jumat, 8/9/2017). Untuk Jangka Pendek ini ada beberapa Aksi nyata
yang dapat diformulasikan ungkap Lem Faisal antara lain:
1. Doa Qunut Nazilah yang akan
dilaksanakan setiap shalat jumat
2. Donasi dan menyampaikan keprihatinan
terhadap pembantaian Rohingya oleh Junta Mileter Myanmar di Masjid-masjid
3. Memfasilitasi Kapal untuk Transportasi
Warga Rohingya
4. Melakukan Konferensi Internasional
untuk Rohingya
5. Membentuk Sekber crisis center for
Rohignya di Sekretariat MPU Aceh
6. Membuka kanal khusus di Serambi
Indonesia tentang Informasi seputar Rohingya
7. Menyiapkan Data Base aksi Rohingya
secara transparan dan akuntabel
8. Meminta Gubernur Aceh untuk berperan
aktif serta menginstruksikan seluruh Kab/Kota agar membantu donasi/penggalangan
Dana Kemanusiaan untuk Rohingya
9. Meminta Gubernur untuk memfasilitasi
Pulau Khusus di Aceh sebagai tempat pengungsian Warga Rohingya
10. Meminta kepada Pemerintah Indonesia
agar memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar