10 Rombongan Komisi IV DPRD
Kabupaten Banjar, tertarik pelajari mekanisme Pemberian Bantuan Sarana
Pendidikan Keagamaan dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, ungkap M. Iqbal
Khalilurrahman, SH Wakil Ketua DPRD yang juga Putra Bupati Kabupaten Banjar,
Kegiatan yang berlangsung selama 2 Jam lebih ini di ruang Rapat Sekda Kota Banda Aceh diterima
langsung oleh Asisten I Setda Kota Banda Aceh, Bapak Bachtiar, S.Sos.
Lebih Lanjut M. Iqbal
mengatakan Kabupaten Banjar dengan Kota Banda Aceh ada kesamaan baik dari segi
budaya, Agama dan Sosial Budaya. Kabupaten Banjar juga dikenal dengan sebutan
Serambi Mekkah dan Kota Santri, Banjar terdiri dari 20 Kecamatan, 277 Desa dan
13 Kelurahan. Setiap Desa memiliki Pondok Pesantren minimal 2 ungkap Politisi
Partai Kebangkitan Bangsa ini. Kami sangat tertarik dengan Konsep Pembangunan
Kota Banda Aceh, bukan hanya konsen dalam bidang tata kelola pemerintahan akan tetapi
juga dalam bidang pembinaan keagamaan.
Sementara Bachtiar, S.Sos As.
I Setda Kota Banda Aceh yang mewakili Walikota Banda Aceh menyebutkan salah
satu upaya dalam mewujudkan Banda Aceh Kota Gemilang adalah Penguatan Capasity Buillding tata Kelola Manajemen
Dayah dan Peningkatan Sumber Daya Tenaga Pendidikan Keagamaan, termasuk
didalamnya komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mengalokasikan Anggaran
pengembangan Dayah/Pondok Pesantren. Untuk itulah Pemko Banda Aceh menbentuk
Institusi baru yaitu Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah), sebagaimana Amanah
Permendagri Nomor 95 Tahun 2016.
Lebih Lanjut Bachtiar
mengatakan secara teknis pembinaan Pondok Pesantren di Banda Aceh dilakukan
Oleh Dinas Pendidikan Dayah, yang dibentuk dalam rangka pelaksanaan
Keistimewaan Aceh, ungkap Bachtiar. Tentunya langkah ini menjadi terobosan baru
di Banda Aceh. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Pejabat teknis
lainnya antara lain Drs. Purnama Karya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kota
Banda Aceh, Muhammad Syarif, SHI.M.H Kepala Bidang SDM dan Manajemen Disdik
Dayah Kota Banda Aceh, Drs. Mairul Hazami,M.Si Kepala Dinas Syariat Islam Kota
Banda Aceh, Ari Maulana Kafka, S.Sos Kepala Bagian Keistimewan dan Kesra Setda
Kota Banda Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar