19 Jun 2017

Launching Silsilah Raja Meukek Bansigoem Donya


Oleh: Muhammad Syarif,S.HI,M.H*
Warga Meukek, Kaum sepakat berasal dari Keturunan Raja, Nahkoda Kapal Arab ungkap Prof. DR. Jasman Makruf, MBA, Rektor Universitas Teuku Umar, Meulaboh. Untuk itulah perlu ikhtiar kita dalam menyulam silsilah Warga Meukek Ban Sigoem Donya.  Muhammad Husen Basyah,S.Pd yang dinobatkan sebagai Pangkawoem Meukek, Banda Aceh-Aceh Besar sebagai wadah pemersatu generasi Barsela dalam menjalin ukhwah Islamiyah sesama Warga Meukek Ban Sigoem Donya. Hal ini mendapat Apresiasi oleh DR. Ir. Muhyan Yunan, M.Eng,Sc salah satu tokoh Meukek Sepakat di Jakarta dan Juga Pembina Pangkawoem Meukek Banda Aceh-Aceh Besar.


Sebagaimana dipahami bahwasanya Pangkawoem Meukek merupakan Wadah Paguyuban Masyarakat Meukek yang ada di Banda Aceh dan Aceh besar, Organisasi ini dibentuk dalam rangka menjalin silaturrahmi sesama Warga. Saat ini berdasarkan data base online Dulunya Warga Meukek perantauan baik yang ada di Luar Negeri (Nahkoda Kapal Arab) Jakarta, Banda Aceh dan Medan sangat solid dan kompak. Ungkap Husen yang diamini oleh Muhyan Yunan dan Almukarram Tgk. Zulfan Hasan,MA. Harus diakui Warga Meukek dulunya sangat disegani dan selalu menjadi panutan dalam segenap aktifitas. Kita berasal dari Keturunan Ulama dan Raja Ungkap Tgk. Zulfan (Abu Tungkop). Saya mencoba meramunya dalam  Database online, potensi warga meukek cukup besar. Silsilahnya jelas dan terang benderang. Ikhtiar menyulam Silsilah Warga Meukek telah digagas oleh Ir. Muhyan Yunan, M.Sc sejak beliau menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Aceh.  Baru, 19 Juni 2019 ikhtiar itu rampung 80 %. Tali-temali diurai dengan narasi yang sederhana dan Hotel Aceh Barat menjadi saksi.


Selaku Generasi 27 dari Silsilah Raja Meukek ini saya menangkap sinyal positif, bahwa Warga Meukek itu di perhitungkan dalam pusaran Dunia dan Nusantara. Bahkan ada sumber penelitian Tgk. Dirundeng, Meulaboh juga bertali-temali dengan Kaum Meukek. Terlepas dari apapun mementum Launching Silsilah ini penting bagi kami yang sudah terputus informasi, di Hotel Aceh Barat, tonggak sejarah dalam merajut  dan menyulam kembali kejayaan Warga Meukek, ungkap Abu Zulfan Tungkop yang juga Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, candidat Doktor Hukum Islam.

Untuk itu ia menyarankan agar "Tambo"/Silsilah Warga Meukek ini terus di perkuat karena ini menjadi penting dalam menyatukan kembali sekaligus mempererat tali silaturrahmi sesama. Kegiatan yang dirangkai dengan Buka Puasa bersama ini diikuti oleh elemen Warga Meukek Serantau baik yang ada di Jakarta, Banda Aceh dan Aceh Besar. Semoga Tambo ini menjadi perekat Keturunan Raja Meukek Bansigoem Donya. Yang menjadi pertanyaan besar apakah  Nahkoda Kapal Arab identik dengan Nahkoda Khalifah di Bandar Khalifah dalam silsilah Raja Peurelak? ini patut menjadi kajian Keturunan Raja di Raja. Aceh Tanoeh Indatu, Raja Teulebeh Diateuh Rung Donya. 

*Penulis adalah Generasi ke-27 menurut Tambo Warga Meukek. Dari Jalur Ayah Cucu Tgk. Mohd Dan (alm), dari Jalur Ibu Cucu Tgk. Mohd Yakub (alm)


Tidak ada komentar: