28 Jun 2017

Melirik Kemajuan Aceh Selatan dibawah SAKA
Oleh : Muhammad Syarif, SHI.M.H



Pemilihan  Kepala Daerah Aceh Selatan Tahun 2012 menjadi babak baru dan ajang pembuktian, apakah T. Saman Indra-Kamarsyah dengan Jargon SAKA mampu menjadi pemimpin yang berkeadilan, yang mampu membawa arah perubahan di Aceh selatan lima tahun kedepan. Kemenangan SAKA sebesar 30, 39% menandakan modal sosial dan modal politik yang luar biasa. Ini tentu berkat kerja keras Timses dan mendapat respon positif masyarakat Aceh Selatan yang cukup merata.

Suatu ketika di kluet utara
T. Saman Indra, bukanlah wajah baru dalam pusaran Kota Naga. Beliau Putra Meukek yang lama berkecimpung di Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang kini berubah menjadi Bank Aceh Syariah. Sosok Mantan Direktur Bank ini, memang sudah cukup piawai dalam dunia perbankan dan hampir dipastikan tidak bersentuhan dengan dunia politik praktis apa lagi birokrat.
Master Plan Asel 2017
Suara keheningan dan kegembiraan seluruh komponen Warga Aceh Selatan khusunya Warga Meukek di saat Gubernur Aceh Abu Doto panggilan dr. Zaini, melantiknya pada tanggal 22 April 2013. Program unggulan SAKA, saat pidato politiknya adalah Saweu Sikula, Pemenuhan Sapras berkeadilan terutama Rumah Sekolah, Jalan, Puskesmas serta Pemberdayaan Ekonomi.
Membangun Aceh Selatan tidak mudah, ungkap SAKA dalam berbagai kesempatan yang pernah saya ikuti. Terutama saat silaturrahmi dengan HAMAS, IPAMAS, PAS yang merupakan Organisasi paguyuban yang bermarkaz di Banda Aceh. Setiap runut pidatonya dalam setiap kesempatan, saya simak dengan seksama.
Lalu saya mencoba menemukan kenapa tidak mudah membangun Aceh Selatan?, ternyata jawabannya adalah Pemkab Aceh Selatan masa lalu meninggalkan banyak utang. Bahkan Aceh Selatan berada dalam kondisi Bangkrut, ungkap SAKA. walau demikian Aceh Selatan harus bangkit dari ketertinggalan. Kurang lebih 34 Milyar Hutang, harus kami lunasi. Inilah pidato beliau yang sempat saya simak disaat pertemuan dengan Tokoh/Masyarakat Aceh Selatan di Banda Aceh yang digagas oleh Pemuda Aceh Selatan (PAS), Sabtu 8 Agustus 2015 di Taman Ratu Safiatuddin.
Tahun pertama adalah tahun-tahun yang sulit dalam membangun Aceh Selatan. Karena harus melunasi utang yang luar biasa. Carut marut pengelolaan Birokrasi masa lalu, membuat SAKA harus bekerja keras melakukan lobi kepusat dan Propinsi. Mobilitas komunikasi antar daerah baik lintas Kabupaten/Kota, Propinsi dan Nasional adalah strategi SAKA dalam membangun Kota Naga yang kini menjadi harapan Rakyat.
Lorong Kampung di Asel kini, Tapak Tuan
Tentu seorang pemimpin harus bekerja cerdas dan tuntas dalam membawa arah perubahan. Akhirnya Impian SAKA dalam menata Birokrasi di Aceh Selatan menuai hasil. Setidaknya Opini WTP Perdana di Tahun 2015 membuktikan ini starting point dalam membawa haluan baru Aceh Selatan menuju kebaikan. Pasca Konflik kondisi Pemkab Aceh Selatan carut maruk.
Kondisi Jalan Bakotim
Tata Kelola Keuangan Pemerintahan Amburadul yang diwariskan kepada SAKA. Sistem birokrasinya tidak berjalan sebagaimana diharapkan. Selaku Putra Aceh Selatan miris melihat situasi ini. Pembangunan Aceh Selatan kala itu sangat tertinggal. Akan tetapi kini urat nadi pembangunan semakin baik. Jalan-jalan semakin mulus. Pembangunan Inprastruktur terutama Rumah Sekolah, Puskesmas dan Rumah Sakit semakin menggeliat. Daerah terisolir (buloh suma) kini semakin bersinar. Inilah yang disebut, habis gelap terbitlah terang.
Lokasi Puncak Gemilang, Icon Baru Wisata Asel
Beberapa objek Wisata dipercantik, marka jalan di tata semakin menawan. Icon Kota diperkaya dengan berbagai bagunan yang menawan. Jalan-Jalan Gampong menuju Akses Lahan pertanian masyarakat dibuat, sehingga memudahkan masyarakat dalam menjalankan aktifitas pertaniaanya. Setidaknya inilah pengalaman selama 3 hari penuh melakukan road show atawa Safari mengintip kemajuan Aceh Selatan.
Jalan di Gampon semakin menawan
Tentu semua ini berkat dukungan banyak pihak terutama dukungan Legislatif dalam memuluskan mimpinya sang pemimpin. Ada satu Icon baru Aceh Selatan yaitu Puncak Gemilang. Mungkinkah ruh pembangunan Aceh Selatan dimulai dari Puncak Gemilang menuju kejayaan masa depan? Wallahu `alam binshawab

*Penulis adalah Putra Meukek yang berkhitmad di ASN Kota Banda Aceh dan juga Menjadi Trainer Reformasi Birokrasi Aceh dan Sumatra.



Tidak ada komentar: