29 Mar 2017

26 Mufti Pahang Malaysia kunjungi Banda Aceh


Rabu, 23 Maret 2017 Rombongan Mufti Negeri Pahang Malaysia, berkunjung ke Banda Aceh dalam rangka mempelajari pelaksanaan Syariat Islam di Aceh, sebelum bertandang ke Aceh Datok Sri DR Haji Abdul Rahman Bin Haji Osman meminta restu pada Pemangku Raja Pahang dan Paduka meminta ke pada Ketua Mufti Pahang untuk berziarah ke Makam Ratu Pahang di Aceh.
Ke-26 Romobongan Mufti Pahang disambut oleh Wakil Walikota Banda Aceh, Drs H Zainal Arifin bersama Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Bachtiar S.Sos, Zahrol Fajri, S.Ag.M.H, Kepala Disdik Dayah, Muhammad Syarif, SHI.M.H Kabid Pembinaan SDM dan Manajemen pada Disdik Dayah, Mairul Hazami, SE, M.Si, Kepala Dinas Syariat Islam serta sejumlah Pejabat lainnya dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh di Aula lantai IV, Balaikota.

Dalam sambutannya, Datok Abdul Rahman menyampaikan kedatangan pihaknya ke Banda Aceh untuk mempererat kembali tali silaturrahmi antara Pahang dan Banda Aceh dan Aceh secara Umum. Karena menurutnya, Aceh dan Penang memiliki hubungan sejarah panjang dan romantis sejak masa Pemerintahan Iskandar Muda.
“Pahang itu pernah ditaklukkan oleh Iskandar Muda saat mengusir Portugis, sejarah ini tidak bisa dihapus dari ingatan. Ketika kami keliling di Banda Aceh ini, kami merasa setengah dari Kota ini seperti Pahang,” ungkap Datok Sri Abdul Rahman.
Setelah menaklukkan Portugis di Pahang, puluhan ribu penduduk Pahang bermigrasi ke Aceh. Kemudian salah-satu Putri Pahang (Puteri Kamaliah) dinikahi Iskandar Muda dan dijadikan Permaisuri.
Mufti Negeri Pahang ini berharap sejarah Pahang dan Aceh dapat terus dipelihara dengan baik dan tali silaturrahmi semakin erat.
“Tadi kami sudah berkunjung ke Gunongan, kami juga telah menikmati suasana Shubuh di Masjid Raya Baiturrahman dan Masjid Oman (Baitul Makmur). Ini menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan,” tambah Sri Datok Abdul Rahman.
Selain mengunjungi Gunongan dan sejumlah Masjid, rombongan dari Pahang juga mengunjungi destinasi wisata di Banda Aceh, terumatam wisata tsunami.
Sementara itu, Zainal Arifin menyampaikan sekilas sejarah Banda Aceh mulai dari masa Iskandar Muda hingga pasca Tsunami kepada tamu dari Pahang. Dalam kesempatan tersebut, Zainal Arifin mengucapkan selamat datang dan mempersilahkan para wisatawan menikmati suasana Banda Aceh.
“Kami berharap pertemuan ini bukan yang terakhir, karena kami ingin silaturrahmi ini terus terjalin kedepannya,” harap Zainal Arifin. 

1 komentar:

Herbal Tradisi mengatakan...

Terimaksih informasinya, saya coba share ke rekan-rekan untuk segera mengetahui informasi ini



Kunjungi juga blog-blog saya :
Cara Mengobati Fibroadenoma Mammae (FAM)

Cara Pengobatan Hepatitis B

Cara Mengobati Keropos Tulang