Rabu, 23 Maret 2017 Rombongan Mufti Negeri Pahang Malaysia,
berkunjung ke Banda Aceh dalam rangka mempelajari pelaksanaan Syariat Islam di
Aceh, sebelum bertandang ke Aceh Datok Sri DR Haji Abdul Rahman Bin Haji Osman
meminta restu pada Pemangku Raja Pahang dan Paduka meminta ke pada Ketua Mufti Pahang untuk berziarah ke Makam Ratu Pahang di Aceh.
Ke-26 Romobongan Mufti Pahang disambut oleh Wakil Walikota Banda
Aceh, Drs H Zainal Arifin bersama Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan
Kesejahteraan Rakyat, Bachtiar S.Sos, Zahrol Fajri, S.Ag.M.H, Kepala Disdik
Dayah, Muhammad Syarif, SHI.M.H Kabid Pembinaan SDM dan Manajemen pada Disdik Dayah, Mairul
Hazami, SE, M.Si, Kepala Dinas Syariat Islam serta sejumlah Pejabat lainnya
dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh di Aula lantai IV, Balaikota.
Dalam
sambutannya, Datok Abdul Rahman menyampaikan kedatangan pihaknya ke Banda Aceh
untuk mempererat kembali tali silaturrahmi antara Pahang dan Banda Aceh dan
Aceh secara Umum. Karena menurutnya, Aceh dan Penang memiliki hubungan sejarah
panjang dan romantis sejak masa Pemerintahan Iskandar Muda.
“Pahang
itu pernah ditaklukkan oleh Iskandar Muda saat mengusir Portugis, sejarah ini
tidak bisa dihapus dari ingatan. Ketika kami keliling di Banda Aceh ini, kami
merasa setengah dari Kota ini seperti Pahang,” ungkap Datok Sri Abdul Rahman.
Setelah
menaklukkan Portugis di Pahang, puluhan ribu penduduk Pahang bermigrasi ke
Aceh. Kemudian salah-satu Putri Pahang (Puteri Kamaliah) dinikahi Iskandar Muda dan dijadikan Permaisuri.
Mufti
Negeri Pahang ini berharap sejarah Pahang dan Aceh dapat terus dipelihara
dengan baik dan tali silaturrahmi semakin erat.
“Tadi
kami sudah berkunjung ke Gunongan, kami juga telah menikmati suasana Shubuh di
Masjid Raya Baiturrahman dan Masjid Oman (Baitul Makmur). Ini menjadi kenangan
yang tidak akan terlupakan,” tambah Sri Datok Abdul Rahman.
Selain
mengunjungi Gunongan dan sejumlah Masjid, rombongan dari Pahang juga
mengunjungi destinasi wisata di Banda Aceh, terumatam wisata tsunami.
Sementara
itu, Zainal Arifin menyampaikan sekilas sejarah Banda Aceh mulai dari masa
Iskandar Muda hingga pasca Tsunami kepada tamu dari Pahang. Dalam kesempatan
tersebut, Zainal Arifin mengucapkan selamat datang dan mempersilahkan para
wisatawan menikmati suasana Banda Aceh.
“Kami
berharap pertemuan ini bukan yang terakhir, karena kami ingin silaturrahmi ini
terus terjalin kedepannya,” harap Zainal Arifin.
1 komentar:
Terimaksih informasinya, saya coba share ke rekan-rekan untuk segera mengetahui informasi ini
Kunjungi juga blog-blog saya :
Cara Mengobati Fibroadenoma Mammae (FAM)
Cara Pengobatan Hepatitis B
Cara Mengobati Keropos Tulang
Posting Komentar