BAN KI-MOON APRESIASI KEHADIRAN ILLIZA DI
FORUM PBB
New
York -
Senin (16/5) kemarin, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama
delegasi dari UCLG-ASPAC berkesempatan beramah-tamah dengan Sekretaris Jenderal
PBB Ban Ki-Moon pada acara Coffee and Picture dengan Sekjen PBB asal Korsel
tersebut di Kantor Pusat PBB, New York.
Pada pertemuan singkat tersebut,
Illiza memperkenalkan diri sebagai Chair of
The Standing Committe on Women UCLG-ASPAC dan Ketua Forum
Komunikasi Kabupaten/Kota se-Aceh (FKKA). Selama di New York, ia menyatakan
akan mengikuti serangkaian acara “Habitat III Hearing for Local Authorities”
sebagai bagian dari “The Global Taskforce of Local and Regional Government”.
Ban Ki-Moon secara khusus
mengapresiasi kehadiran Illiza dalam forum PPB tersebut sehingga pihaknya dapat
mendengarkan langsung kemajuan pembangunan berkelanjutan di Banda Aceh, guna
mewujudkan kemajuan dunia secara serentak.
Usai mengikuti serangkaian acara di
Kantor Pusat PBB, Illiza bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memenuhi
jamuan makan siang Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat Budi Bowolekseno di
Kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di New York.
Di hadapan Budi Bowolekseno dan
jajaran pejabat Kedubes RI, kedua wali kota yang mewakili Indonesia ini
menyampaikan best practice masing-masing kota dan
sejumlah program yang akan dijalankan ke depan. Pada kesempatan
itu, Illiza juga memaparkan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh Kota
Banda Aceh.
Sehari sebelumnya, Minggu (15/5), Wali
Kota Illiza juga diundang dalam rapat terbatas oleh Sekjen Habitat III Joan
Clos untuk membicarakan bagaimana new urban agenda dapat
diterjemahkan dalam aksi nyata terhadap perubahan suatu kota.
Hari ini, Selasa (17/5/2016) jam 11.30
waktu setempat, Illiza menjadi salah satu Pembicara pada acara Second World
Assembly-Habitat III: Hearings of Local Authorities, di Conference Room I,
Kantor Pusat PBB.
Acara ini dihadiri oleh para Wali Kota
dari wilayah Asia Pasific, Eropa, Eurasia, Timur Tengah dan Asia Barat, Amerika
Latin dan Karibia, Amerika Utara, dan Afrika. Dari Indonesia, selain Wali Kota
Banda Aceh juga hadir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Kabag Humas Setdako Banda Aceh
Wirzaini Usman, menjelaskan, hingga saat ini Banda Aceh merupakan anggota tetap
dan berperan aktif di sejumlah organisasi dunia seperti CityNet (jaringan
kota-kota di Asia tenggara), ICLEA (jaringan kota-kota yang berfokus pada
menciptakan kota hijau yang beradaptasi pada perubahan iklim dunia), dan
UCLG-ASPAC (jaringan kota-kota di Asia Pasifik).
Salah satu hasilnya, kata Wirzaini,
saat ini Kota Banda Aceh telah menjadi role model mitigasi
bencana gempa bumi dan tsunami di dunia karena pengalamannya sebagai kota yang
berhasil bangkit pasca porakporanda akibat gempa bumi dan tsunami 2004. “Banda
Aceh hari ini menuju kota yang hijau, cerdas, tangguh terhadap bencana dan
berkelanjutan, dengan slogan build back better (membangun
lebih baik).”
Manfaat lain dari kunjungan Illiza ke
New York, sambungnya, adalah untuk mempromosikan kembali adat istiadat, budaya
dan kearifan lokal warga Kota Banda Aceh di ajang internasional. “Sehingga
masyarakat dunia mengenal Kota Banda Aceh sebagai salah satu destinasi wisata
islami dunia, yang mempunyai budaya dan karakteristik lokal yang unik. Dan
tentu saja wisata tsunami yang hanya ada satu-satunya di dunia yakni di Kota
Banda Aceh,” pungkasnya. (Jun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar