Walikota Banda Aceh presentasi di Spayol |
Barcelona - Sebagai salah-satu pembicara di forum yang
membahas isu perkotaan dan kebencanaan yang digelar PBB di Barcelona, Spanyol.
Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa`aduddin Djamal SE tampil pada tanggal 23 Juni
2015. Illizapun menyampaikan beberapa hal penting di forum tersebut.
Katanya, ada beberapa kebijakan Pemerintah Daerah yang
perlu dilakukan untuk mampu bangkit dari bencana. Yang pertama, perlu
menerapkan strategi ketahanan terhadap bencana, dalam hal ini Banda Aceh
mengadopsi prinsip siklus manajemen bencana dari Hyogo Framework. Siklus ini
meliputi mitigasi, persiapan, respon, dan pemulihan. Selanjutnya pemerintah
daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan LSM membangun strategi
pengurangan resiko bencana (Disaster Risk Reduction) dari aspek fisik dan non
fisik.
"Dalam aspek fisik, seperti membangun sistem
peringatan dini, peta administrasi, peta spasial dan peta mitigasi yang
menunjukkan daerah yang rentan bencana, kemudian peta perencanaan tata ruang,
escape road dan escape building dan lain-lain," jelasnya.
Sedangkan pada aspek non fisik, seperti membuat
pelatihan dan capacity building kepada masyarakat tentang bencana dan cara
mengatasi/mengurangi resiko bencana, memasukkan kurikulum tentang kebencanaan
dalam mata pelajaran di semua tingkatan sekolah, dan Universitas, membuat
SOP tentang kebencanaan, serta banyak hal lainnya yang sudah dan sedang di
lakukan oleh pemerintah.
"Namun salah-satu kunci yang mempercepat proses
pemulihan paska bencana tahun 2004 adalah kearifan lokal Aceh. Masyarakat Aceh
dikenal sebagai orang-orang memegang teguh ajaran agama yang yakin dan percaya
bahwa adanya hari akhirat, sebagai tempat untuk bertemu kembali dengan keluarga
yang telah hilang. Inspirasi lain dari kearifan lokal adalah ajaran bahwa ada
kebahagiaan setelah kesulitan, bencana adalah ujian dari Allah SWT agar
kita bisa menjadi lebih baik dan masih banyak nilai-nilai kearifan lokal
lainnya yang mengacu pada agama serta budaya," ungkap Illiza.
Kemudian, membangun koordinasi yang baik dengan semua
stakeholder kebencanaan baik secara vertical dengan pemerintah pusat maupun
horizontal dengan berbagai LSM dan mitra kerja yang bergerak dibinga
kemanusiaan dan kebencanaan, koordinasi tersebut dibangun melalui kerjasama
dalam membangun masyarakat kota yang mempunyai rasa kebersamaan dan saling
tolong menolong terutama dalam mengurasi resiko bencana. Pelaksanaan Tsunami
Drill bersama- sama untuk mengetahui peran masing-masing sehingga tidak terjadi
miss komunikasi pada saat tanggap darurat.
Langkah selanjutnya, melakukan penguatan kelompok yang
kurang terwakili dalam perencanaan dan kesiapan bencana, Tindakan Affirmative
action disusung untuk memastikan bahwa perempuan dan anak-anak
merupakan bagian integral dari system pembangunan kota. Perempuan menjadi salah
satu faktor penentu keberhasilan dalam setiap tahapan pembagunan kota, seperti
dalam Perencanaan, pengorganisasian, Imlemetasi dan Pengawasan. Salah satu
sarana untuk menyalurkan aspirasi khusus perempuan adalah di tahapan
perencanaan pembangunan kota, yang disebut dengan Musyawarah Rencana Aksi
(MUSRENA) Perempuan. Hal ini telah berdampak pada perspektif yang berbeda dalam
pengembangan kota dan menyediakan kebutuhan dasar yang lebih baik tentang
kesadaran terhadap bencana. Oleh karena itu, Semakin besar ketahanan dan
ketangguhan masyarakat dari berbagai lapisan masyarakat, semakin besar kekuatan
untuk mengurangi resiko bencana.
Selain Illiza, ada empat pembicara lainnya yang juga
tampil di forum ini, yakni Gisele Irenee Koula, Kepala Kabinet Kota Bangui,
Republik Afrika Tengah, Mare Lo, Spesialis Disaster Risk Reduction, Badan
Manajemen Kebencanaan Sinegal, Cemal Bas, Spesialis Bidang Ekonomi pada bidang
hubungan internasional, Asosiasi Kota-kota di Turki dan Simone Giovetti, Kepala
Global Task Force Tanggap darurat untuk Kebijakan local dan Regional.
Pengalaman dan masukan dari para pembicara ini nantinya akan menjadi
rekomendasi konkret bagi Forum World Humanitarian Summit (WHS) di tahun 2016.
(Mkk)
Sumber :www.bandaacehkota.go.i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar