Oleh : Muhammad Syarif
Minggu, 13 April
2014, rombongan loyalis UPTB PK PNS bertandang ke Pantai Ujong Bate dalam
rangka menghadiri acara lepas sambut Bapak M. Natsir Ilyas mantan Kepala BKPP
Kota Banda Aceh yang kini menjadi Kepala BKKBN Aceh sejak bulan
Maret 2014.
Sepanjang jalan saya,
hidayat dan safrizal berbincang seputar tiket masuk syurga. Diskusi santai
sarat dengan makna filosofis dan dakwah terkadang nyeleneh...hehe, maklum sang
raja muda panggilan keren bagi loyalis UPTB PK PNS masih bujangan, dia adalah Safrizal, A.Md.Far.
Tiba-tiba terdengar
suara deringan hand phone masuk, eh
ternyata Pak Yuswadi Yakob, Sekretaris BKPP Kota Banda Aceh. Dimana posisi pak
syarif ? lalu saya jawab ni 10 menit lagi tiba dilokasi pak sahut saya. Sesampai
kami di Ujong Bate, Bapak M.Natsir Ilyas sedang ngopi santai bersama seorang
laki-laki. Lalu kami hampiri beliau, tiba-tiba pak Dayat menyapa laki-laki kawan
bicara pak Natsir, apa Bapak masih kenal saya? Lalu Kawan sebelah Pak Natsir menjawab
tentu saya kenal, bukankah kita satu tim pada saat memperkuat KORPRI Aceh dalam
ajang bergengsi di Manado. Ternyata Bapak itu adalah suami Ibu Emmila Sovayana.
Taklama kemudian, pak
yus menyapa kami. Mari pak kita mulai acara lepas sambut. Sang Moderator
mempersilahkan pegawai untuk mengambil posisi duduk. Diawali dengan ceremony
oleh MC, dilanjutkan sambutan dari Bapak M. Natsir Ilyas selaku mantan kepala
BKKPP, menyampaikan amanat singkat seputar perjalanan menahkodai BKPP selama 5
Tahun. Suka, duka memimpin lembaga hingga akhirnya meraih ISO 9001: 2008.
Kebersamaan ini harus tetap dilanjutkan, lebih lanjut beliau berharap agar seluruh
PNS BKPP memberikan dukungan penuh kepada Kepala yang baru, sebagaimana dukungan penuh
mengalir kepada saya cetus Bapak M. Natsir Ilyas.
Corong mikropon
kemudian pindah ke pada Ibu Emmila Sovayana (Kepala BKPP yang baru). Diawali
dengan mukaddimah serta ucapan terimakasih kepada Bapak M. Natsir Ilyas yang
telah meletakkan pondasi organisasi. Insya Allah kami akan melanjutkan
tugas-tugas yang melekat pada lembaga yang melayani lebih kurang 9800 PNS
dilinkup Pemerintah Kota Banda Aceh.
Apa yang baik, mari
kita tingkatkan. Saya berharap kekompakan akan terus terjalin sesama Keluarga Besar
BKPP Kota Banda Aceh, cetus ibu Emi diakhir sambutannya. Acara selanjutnya
diakhiri dengan penyerahan bingkisan dari Ibu Emmi kepada Bapak M, Natsir
Ilyas.
Saat prosesi lepas
sambut berakhir, tiba pada acara makan bareng bersama. Tim Loyalis UPTB PK PNS
memboking satu pondok disudut kanan. Tanpa sengaja terlihat satu pasang anak
muda lagi berasyik masyuk, berpelukan mesra. Saat kami lihat ternyata
sang pemuda itu lagi melepaskan gairah birahinya dengan perempuan seksi. Lalu
Saya dan Musrizal pura-pura batuk : Ehmmmmm, mereka lihat kami dan tersontak
tanganya lepas dari pundak wanita paruh baya, dugaan kami mereka mahasiswa yang
lagi kasmaran.
Saat kami lengah eh
ternyata semakin menjadi-jadi. Akhirnya kami spontan cakap bahasa Aceh: Nyang
pah ta tepuek ngon paleut sigoe...cetus saya yang diamini oleh Musrizal. Pak
Jal ngomel...sang can tat ka bang joni...? kami dah sepakat kalau masih tetap berpelukan
kami akan kesana dan kasih boh soh alias kami smak down. Karena kami
sudah geram akhirnya Laki-laki dan perempuan muda itu tidak berani lagi
macam-macam. Dalam hatiku bertanya, kenapa ya? Pengelola Wisata itu terkesan
membiarkan perbuatan mesum terjadi di bumi Aceh, apa mereka takut jikalau tegas tidak ada pengunjung...? bukankah reseki itu sudah diatur oleh Allah SWT. Saatnya kemaksiatan dileyapkan di Bumu Aceh. Masyarakat harus berani ambil sikap. Gayang Maksiat!! Wallahu `alam binshawab.
1 komentar:
Saya sangat setuju sekali utk memberantas maksiat dari muka bumo ini..biar sejalan dgn misi syariat yg akan kita tegakkan...pluss utk pak syarif (abi sultan)
Posting Komentar