15 Apr 2014

Seni Memukul Mental Lawan



Oleh : Muhammad Syarif
Suasana Komplain PNS

Hari itu angin sepoi-sepoi, para punggawa UPTB PK PNS lagi berkosentrasi menuntaskan penilaian e-kinerja bulan Maret 2014, maklum bulan ini sering kali jaringan internet bermasalah. Sementara batas akhir penilaian tingal menghitung hari. Tentu tanpa kompromi Loyalis UPTB dengan keterbatasan sarana prasarana harus menuntaskan pekerjaan penilaian bulanan pada setiap tanggal 10 bulan berjalan, ini sesuai Peraturan Walikota No.12 Tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan Program E-Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.

Sejak 9 April hingga 10 April 2014 beberapa PNS melakukan konsultasi bahasa lain protes atas penolakan e-kinerja. Mereka meminta kepala UPTB PK PNS  mempertimbangkan kembali hasil penolakan e-kinerja PNS. Memang agak sulit memisahkan antara hati nurani dengan tugas selaku palang pintu terakhir mengamankan uang negara agar tidak bobol..hehe. 

Sejak tahun 2012 Pemerintah Kota Banda Aceh membayar prestasi kerja PNS berdasarkan TP e-Kinerja pada 38 SKPD minus BLUD RSUD Meuraxa, Pukesmas dan para Guru. Prosedur mekanisme komplain sudah diatur dengan terang benderang, akan tetapi PNS tetap menyambangi kantor UPTB PK PNS guna melepaskan hasratnya untuk protes. Kalau berurusan dengan SOP Pelaksanaan Program E-Kinerja agak rumit, karena atasan langsung PNS yang bersangkutan harus melayangkan surat resmi kepada Sekda Kota Banda Aceh dengan melampirkan inputan yang ditolak oleh Tim Penilai E-kinerja.

Saat disarankan agar PNS yang merasa dirugikan supaya melayangkan surat resmi, pada takut, lalu ada apa dibalik ketakutan itu? menarik jika diteliti....kesimpulan singkat wibawa Bapak Drs. T. Saifuddin TA, M.Si (Sekda Kota Banda Aceh) menjadi tokoh penyelamat UPTB PK PNS. Sosok yang kharismatik dan disegani oleh seluruh pejabat di jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh. Dapat dibayangkan seandainya beliau pensiun, masih adakah pejabat lain di Kota Banda Aceh yang disegani..? atau pertanyaan lainnya masih eksiskah UPTB PK PNS? hanya waktu yang menentukan jawaban itu.

Terkadang kaedah normatif tidak bisa diberlakukan dengan sangat kaku, butuh seni sang nahkoda dalam menyikapi setiap problem dilapangan, jika tidak maka perang dingin akan berkecamuk, bahkan menjadi runyam. Namun strategi jitu seperti merekaman setiap pembicaraan PNS yang melakukan Komplain menjadi senjata pamungkas. Jika masuk keruang UPTB PK PNS, semua pembicaraan terekam dengan lengkap dan didokumentasi oleh Loyalis UPTB PK PNS. Ini bagian dari kerja investigasi faktual ala wartawan, peneliti termasuk badan inteligen negara.

Menelaah dengan seksama hasil penolakan Tim Penilai
Seni memukul lawan bicara memang kudapatkan saat mengikuti Training LK II HMI dan Pendidikan Lemhanas/ Tannasda Angkatan I Tahun 2007. Bekal ilmu itu ternyata sangat ampuh dalam memukul setiap lawan yang akan melakukan manuver komplain atas penolakan e-kinerja. Ada kesan saling membenturkan antara PNS dengan UPTB PK PNS, sulit dielak. Tapi selaku nahkoda, kita harus siap dengan segala konsekwensi jabatan.

Berbagai lakon protes, sudah menjadi makanan hari-hari UPTB PK PNS, bahkan ada goyonan sesama Tim, jika tidak siap bekerja dibawah tekanan maka anda tidak lulus bekerja disini...hehe...

Menjelaskan dengan penuh Hikmah setiap PNS yg komplain
Akal harus cerdas, seni bermain catur birokrasi diuji disini. Memang sich para master catur birokrasi selalu membuat suasana tetap ceria, dibalik keterbatasan dan potensi kerikil tajam  disitulah spirit positif pertolongan Allah, kita harus haqqul yakin. Boleh jadi diluar area UPTB PK PNS kita dimusuhi oleh PNS yang inputan e-kinerjanya ditolak karena mengarang atawa hasil analisi tim penilai tidak logis. Tetap semangat dan sabar dari goyangan e-Kinerja. keyakinan kami hanya satu;"kekuatan Allah senantiasa ada, jika kita bekerja dengan tulus ikhlas, tanpa neka, neko".

3 komentar:

Unknown mengatakan...

luar biasa...salut

Unknown mengatakan...

memang tulisan prof. syarif selalu aktual dan penuh hikmah. layak dijadikan model. cerdas dan selalu menguak tabir.Sulit menemukan sosok pekerja tangguh. sungguh luar biasa. kami yakin bapak suatu saat jadi idola birokrat. slamat berjuang.

erwin Irham mengatakan...

e kinerja merupakan terobosan yg sangat Baik Dalam proses reformasi birokrasi. Penilaian & sistemnya merupakan turunan yg tidak terelakkan. Memang tetap dibutuhkan hati nurani Dalam proses ini. Pasti serasa bekerja seperti robot yg harus memiliki hati, ya..
Great job..