7 Jan 2014

Perjuangan Butuh Pengorbanan



Oleh: Abi Sultan
Kondisi Ruang Bulan April 2014

Pada suatu hari sang raja berjanji ke pada warganya, nantinya kita akan membangun sebuah lembaga yang akan diisi oleh orang-orang pilihan, tingkat kesejahteraannyapun akan dipikirkan karena lembaga ini dianggap sangat strategis pada kerajaan sejuta pesona.
Berbagai persiapanpun dipersiapkan oleh sang raja,dimulai dengan membentuk regulasi sebagai dasar hukum serta memilih orang-orang pilihan di lingkungan wilayah kekuasaan kerajaan sejuta pesona. Lembaga tersebut diberi nama “Mahkamah Konstitusi Kerajaan” diantara tugas lembaga ini memastikan uang negara tidak dirampok oleh orang lain.

Kondisi ruang UPTB e-kinerja Maret 2014
Para parajurit dan dedayang raja mempersiapkan berbagai upaya demi melahirkan lembaga sesuai keinginan sang raja. Akhirnya lembaga itu terbentuk, kemudia para orang-orang kepercayaan rajapun sibuk mencari orang-orang yang nantinya menjalankan tugas ke rajaan. Butuh waktu satu bulan untuk mencari sosok yang nantinya memimpin lembaga tersebut. Waktu terus berjalan, calon penghuni Mahkamah Konstitusi Kerajaan di latih terlebih dahulu sehingga benar-benar cakap dalam menjalankan tugas  berat yang nanti akan dijalankan. Setelah pelatihan itu berlangsung sang rajapun akhirnya mengangkat nahkoda yang nantinya akan memimpin lembaga yang dibentuk.

Suasana bekerja pada UPTB
Lembaga itu berjalan sesuai keinginan sang raja, hal ini karena orang-orang yang dipercayakan memang cakap dan sesuai dengan kriteria raja, namun sayang apa yang pernah dijanjikan memasuki bulan ke-4 juga belum terbukti. Para punggawa Mahkamah Konstitusi Kerajaan sudah menjalankan tugas dengan baik, tapi apa yang terjadi sepertinya mereka hanya dibuai dengan nyanyian.  Jangankan tingkat kesejahteraan, dalam menjalankan lembaga ini, sang nahkoda seringkali harus banyak berkorban karena memang secara faktual, pada saat pembahasan Anggaran Tahun 2014, anggaran kesejahteraan pegawain Mahkamah Konstitusi Kerajaan belum tertampung, lebih sedih lagi belum ada usulan demikian hasil pengakuan 3 Pejabat Menteri Keuangan Kerajaan Sejuta Pesona.

Ada kekuatiran diteman-teman pegawai Mahkamah Konstitusi Kerajaan ternyata apa yang dijanjikan selama ini  belum terbukti, bahkan   keinginan raja  agar personil Mahkamah Konstitusi Kerajaan memperoleh tingkat kesejahteraan lebih belum bisa di terjemahkan secara mulus. Berbagai riak terjadi, kekecewaan pun mulai terpancar dari para prajurit yang dipercayakan menjalankan tugas berat ini. Prajurit pada "galau semua," karena tetangga sebelah ternyata justru lebih sejahtera dan mendapat perlakuan istimewa. cetus salah seorang pegawai Mahkamah Konstitusi Kerajaan.

Riak kecil sudah semakin bermunculan, sikap membanding-bandingkan kesejahteraanpun semakin hari semakin tajam menjadi topik pembicaraan di saat-saat menjalankan tugas kerajaan. Sang nahkoda sering kali "menghibur" para prajuritnya yang galau. Dengan ungkapan yang bijak dan penuh makna: “wahai sahabat-sahabat sekalian, kini kita dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang dijanjikan belum terbukti dilapangan, memang agak berat tuk saya sampaikan faktanya. Saat pembahasan Anggaran Tahun 2014, memang usulan dana kesejahteraan bagi pegawai Mahkamah Konstitusi Kerajaan belum diakomudir, akan tetapi saya harapkan kalian tetap bekerja seperti semula, "jangan patah semangat" dan gundah gulana, saya tetap memperjuangkan dan menagih janji yang pernah diucapkan, jika itu tidak terbukti, maka kita sama-sama akan pensiun dari tugas mulia ini. Beri waktu kepada saya enam bulan kedepan untuk mencari solusi terbaik, semoga akan ada perubahan kebijakan di istana kerajaan. Kalau seandainya akan ada gesekan, saya akan pasang badan dan siap jika dikorbankan, asalkan para "prajurit kebanggaan" tidak membuat reaksi berlebihan. Saya punya keyakinan bahwa sang raja pasti akan mendengar keluhan kita, karena lembaga ini sesungguhnya kehadirannya dan orang-orangnya merupakan orang pilihan, jadi mustahil keluh kesah kita tidak direspon oleh sang raja. Apa lagi tugas kita kedepan semakin berat.

Tidak ada komentar: