Alkisah pada hari rabu, 8 Januari 2014 suasana ruang kerja UPTB Penilaian Kinerja PNS lagi berduka, ini cukup beralasan dimana beban tugas tidak sebanding dengan tingkat kesejahteraan yang diperoleh. Janji manis pun memasuki Tahun 2014 belum ada kejelasan yang menggembirakan. lebih menyedihkan lagi penghasilan Kepala UPTB lebih rendah dari staf biasa pada SKPD yang memperoleh beban kerja. Sungguh aneh tapi nyata. Kalau seorang kepala UPTB saja tingkat kesejahteraannya jauh di bawah rata-rata SKPD yang memperolah beban kerja, coba anda bayangkan bagaimana nasib PNS di UPTB Penilaian Kinerja PNS. Sikap profesionalisme senantiasa dituntut, sementara "gizi kurang " mendapat perhatian. Jika ada goyonan sesama PNS di UPTB; "Kehadiran lembaga ini ibarat ada dan tidak ada".
Suasana Komplain PNS |
Angin sepoi-sepoi, dua pejabat dari Inspektorat Banda Aceh menyambangi UPTB guna melakukan protes atas
penolakan e-kinerja bulan desember 2013. Dialogpun kian terjadi. Berikut cuplikannya.
Mana pak
syarif..............sebut bambang dan mawar (bukan nama sebenarnya)
Lalu sang kepala UPTB (syarif) melayani dengan penuh keramahan dan
kelembutan
Syarif : Ada apa pak bambang dan ibu mawar.....?
Bambang dan mawar : banyak pekerjaan kami yang ditolak pak..?
Syarif: Pada prinsipnya
tidak ada PNS yang dirugikan. Lebih lanjut sebenarnya kami tidak menerima
komplain secara langsung karena pesan pimpinan UPTB jangan dibenturkan secara
langsung. Coba bapak lihat tulisan di pintu....maaf kami tidak melayani
komplain langsung. Lagi pula waktu komplain belum dapat diakomudir karena saat
ini tim masih menilai hingga batas tanggal 10 Januari 2014.
Bambang dan Mawar : kami tahu pak.....Cuma kami
minta tolong sama bapak agar punya kami bisa diterima.
Syarif : Insya Allah pak, nanti coba saya lihat dulu apa kasusnya
Syarif : Insya Allah pak, nanti coba saya lihat dulu apa kasusnya
Suasana sedikit cair manakala Kepala UPTB menjelaskan kepada mereka bahwa PNS di UPTB pun juga banyak ditolak oleh tim Kota. Tapi kami tetap menempuh sesuai jalur yang ada. Posisi PNS pada UTPB juga tidak luput dari penolakan dan ada juga yang turun Grade dari B ke C.
Ruang kerja UPTB yg saban hari terima Komplain PNS |
Belum lama kemudian sang kepala
Inspektorat melayangkan protes lewat HP. Komunikasi lewat HP hampir
tidak bisa dibendung. Peluang bicara Kepala UPTB hampir tidak ada dan lebih
banyak mendengar curahan sang kepala Inspektorat. Intinya "protes" kenapa
E-kinerja beliau banyak yang di tolak....? setelah lama berkicau sang kepala
UPTB hanya melontarkan kalimat....maaf pak pejabat eselon II yang periksa
adalah Bapak Sekda. Lalu sang Kepala Inspektorat menjawab; ooo ya udah kalau begitu saya ikhlaskan saja. Hehe...ternyata
memang pejabat pada sangat takut dengan Bapak Sekda Kota Banda Aceh. Awalnya
Sang Kepala Inspektorat bilang UPTB seenaknya saja memotong e-kinerja
orang, apa mereka paham tugas Inspektorat, saya kira mereka tidak paham cetus pak Iskandar lewat Hp yang dibunyikan speakernya agar PNS di UPTB pada mendengarkan semua.
Ada kerisauan yang mendalam bagi Kepala UPTB Penilaian Kinerja PNS, sampai kapan kami bisa santun, bijak dan sabar. Setiap manusia pasti ada batasnya. Kalau setiap saat UPTB dihimpit dengan banyak masalah, sementara masalah internal terkait kesejahteraan PNS masih komat-kamit. Dipastikan lambat laun akan ada dampak pada produktifitas kerja PNS. Saat ini UPTB melakukan penilaian e-kinerjan PNS sebanyak 1238 orang dan dipastikan terus bertambah seiring dengan penambahan peserta program e-kinerja. Adalah sangat mustahil PNS pada UPTB diminta bekerja profesional sementara tingkat kesejahteraan PNS-nya belum terpenuhi dengan baik. tingkat emosional yang selama ini masih dapat dikendalikan, lambat laun akan pupus juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar