Kasak-kusuk PNS di Balai Kota Banda Aceh,
kian terasa pasca bobolnya dana 4 Milyar yang diduga dibawa kabur oleh YF
karyawan Bank Aceh Capem Balai Kota Banda Aceh sebagaimana diberitakan di
Harian Serambi Indonesia. Berbagai angin segarpun dilansir oleh Direktur Bank
Aceh demi mengatasi kegalauan PNS di Balai Kota. Tiga hari berturut-turut pasca
kasus bobolnya kas Bank Aceh Capem Balai Kota, media dihebohkan dengan pemberitaan
itu. Ternyata besarnya gaji Bank Aceh tidak mempengaruhi karyawan Bank untuk “merampok
uang nasabah” cetus salah seorang PNS.
Manajemen Bank Aceh pun gerah akibat salah
seorang karyawannya yang berinisial YF. Berdasarkan rumor yang ada YF adalah
sosok yang mentreng dari penampilan luar. Sepertinya sudah saatnya nasabah
harus hati-hati dengan Bank Aceh. Pertanyaan yang kemudiaan muncul apakah
nasabah benar-benar yakin dengan statment :’ bahwa nasabah tidak dirugikan atas
kasu bobolnya Kas sebesar 4 Milya itu. Kami pastikan tidak ada satu senpun dana
nasabah hilang cetus Amal Hasan, SE selaku kepala humas Bank Aceh pada harian
serambi Indonesia (10/1/2014).
Sebagian para nasabah kurang yakin dengan
statmen itu, bahkan beberapa PNS di Balai Kota selalu melakukan monitoring dan
penarikan setiap ada transaksi masuk pada rekening Bank Aceh. berbagai opini
terus dibangun oleh Manajemen Bank Aceh agar setiap PNS di Aceh khususnya PNS
yang ada di Balai Kota tidak galau terhadap kasus bobolnya kas Bank Aceh Capem
Balai Kota.
Kita patut memberikan apresiasi atas sikap
manajemen Bank Aceh yang langsung melaporkan YF ke pihak penegak hukum,
sehingga kasus ini benar-benar terselesaikan dengan baik. Paling tidak siapa
saja yang terlibat dalam kasus ini akan menanggung akibatnya. Untuk mengatasi
agar kasus yang serupa tidak terulang lagi maka sudah sepantasnya pihak
manajemen Bank Aceh menerapkan sanksi yang tegas misalnya apa bila diduga
karyawan bermain curang langsung di pecat dengan tidak hormat.
Disamping itu pula sudah saatnya manajemen
Bank terbuka alias mempublis penghasilan setiap karyawan mulai dari level
tinggi sampai ke level terendah. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga
bagi segenap insan di dunia perbankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar