29 Des 2013

Memecah kebekuan sesama tim penilai e-kinerja



Hari itu suasana cerah, udara menyengat. Tiba-tiba seorang lelaki dengan nada kesal dan marah memasuki ruang kerja tim penilai e-kinerja. Lelaki paruh baya itu berasal dari Bappeda Kota Banda Aceh. dengan nada tinggi dia berucap “ mana tim penilai e-kinerja” lalu dengan sikap dinging sang profesor sapaan akrab Muhammad Syarif yang juga selaku nahkoda UPTB Penilaian Kinerja PNS, melayani pemuda tersebut. Dengan ucapan ada yang bisa dibantu..? lalu terjadilah komunikasi sebagai berikut:

Budi (nama samaran PNS Bappeda): Begini pak saya protes karena Grade saya turun dari A ke-B? Cetus dia dengan nada tinggi:
Syarif : pada prinsipnya kami selaku penilai e-kinerja bekerja sesuai dengan prosedur yang ada, dan tidak ada PNS yang dirugikan. Nanti coba saya lihat dulu bagaimana persoalan yang sebenarnya.
Budi: Saya protes pak, karena banyak pekerjaan saya yang dicoret oleh tim.
Syarif: Begini saja, kalau bapak merasa dirugikan tolong bapak print out hasil koreksian tim e-kinerja, lalu layangkan surat resmi ke sekda melalui atasan langsung. Dan protes itu baru dapat bapak lakukan setelah penilaian berakhir dilakukan (11-12 setiap bulan berjalan).
Budi: ok lah kalau begitu...............nanti akan saya laporkan pada pimpinan saya...dan mohon bapak bantu ya......................?
Inilah sepenggal cuplikan cerita dalam menerima berbagai keluhan dari PNS terkait penerapan e-kinerja di Kota Banda Aceh. UPTB Penilaian Kinerja PNS adalah lembaga yang diberikewenangan untuk melakukan penilaian kinerja PNS berbasis e-kinerja. Lembaga ini baru efektif bekerja sejak tanggal 22 Oktober 2013. Berbagai riak kecil terjadi hampir saban hari. Namun dengan sikap dingin sang nahkoda melayani setiap keluhan PNS.
Disamping itu pula para punggawa UPTB diajak untuk santai dalam menghadapi berbagai keluhan PNS. Inilah resiko  dan tantangan bagi lembaga yang diberikan kewenangan dalam melakukan penilaian kinerja PNS. Ibaratnya sebagai "pengadil terakhir" sekaligus penjaga gawang agar uang negera tidak dibobol secara sistematis. Tugas ini dirasakan berat, akan tetapi jika di pikul secara bersama-sama maka tugas tersebut dirasakan ringan.
Budaya diskusi terus dibangung sesama tim.(http://www.ajnn.net/2013/12/tim-e-kinerja-bedah-sasaran-kinerja-pegawai). Setiap permintaan diskusi terkait e-kinerja dari SKPD akan dipenuhi jika tidak ada halangan yang berarti. Bagi syarif, keberhasilan dalam bekerja sesungguhnya adalah bukan karena hebat dan pintar seorang kepala, akan tetapi karena kesungguhan dan kerja cerdas serta kekompakan sesama tim.  Maka dari itu ia berharap agar para punggawa UPTB ini semakin memantapkan keilmuannya dan terus mengasah ketajaman intelektual serta senantiasa kompak dalam bekerja.(http://www.ajnn.net/2013/12/tim-e-kinerja-bekali-bappeda).
Beberapa daerah tertarik untuk mengadopsinya sebut saja Provinsi Aceh dalam hal ini Inspektorat Aceh, Kota Bandung, Bekasi, Surabaya, Bogor dan beberapa kota lainnya di Indonesia. (http://www.ajnn.net/2013/11/kota-bandung-belajar-e-goverment-ke-banda-aceh/http://www.ajnn.net/2013/12/pelajari-tata-kelola-pemerintah-pemko-bekasi-study-banding-ke-banda-aceh/).
Untuk itulah dalam rangka menjaga ritme dan kebuntuan sesama tim penilai e-kinerja. Dibutuhkan suasana ceria dan bersahaja. Maka dari itulah para pahlawan e-kinerja di bawa ke ujung pancu untuk menikmati panorama keindahan alam sembaring makan bareng sesama pada saat jam istirahat kantor. Semoga keceriaan dan kekompakan itu akan senatiasa terwujud. Amin.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

mantap bangat.asyik sekali, sepertinya Team e-Kinerja selalu kompak dibawah kendali bung syarif.

Unknown mengatakan...

semoga semakin kompak selalu...

madila oke mengatakan...

Pemprov Aceh,kira2 Instansi mana saja yg akan mengadopsi e-kinerja?