Pengguna
Jasa Pelayanan Transprotasi Udara mestinya mendapat perlindungan dan
kenyamanan, kalimat itu rasa-rasanya hampir tidak ditemukan pada travel
pengguna jasa penerbangan Lion Air. Tepatnya tanggal 14 Maret 2012, saya
melakukan penerbangan menggunakan travel Lion Air Tujuan Banda Aceh-Bangka Belitung
(JT 397-737 dan JT 612-737) dengan rute penerbangan Banda Aceh- Jakarta
dan Jakarta-Pangkal Pinang, dalam rangka mengikuti Focus Group Discussion
Implementasi Pembentukan Lembaga Lain di Daerah yang di laksanakan oleh
Kementrian Pendaya Gunaan Aparatur dan Reformasi Biro Krasi bertempat di Hotel
Santika Bangka Belitung.
Pada saat
Chek In di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, saya sempat mempertanyakan
dengan petugas apakah Tas yang berisikan dokumen Penting dan keperluan saya
selama di acara dimaksud dapat saya pastikan bisa saya peroleh sampai
ditujuan? Pertanyaan ini menjadi penting
karena ada pelangalaman saat menggunakan jasa travel Lion Air Tujuan Banda
Aceh-Yogyakarta Tahun 2011 dimana barang-barang kepereluan saya tidak bisa saya
gunakan, alias tidak nyampek, baru nyampek saat saya tidak butuh lagi. Eh
ternyata di Tahun 2012 saya mengalami nasib yang sama.
Saat
pesawat tiba di bandara Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Pukul 14. 50 Kebutuhan
saya (Tas, Baju, keperluan Mandi serta Dokumen Penting lainnya) ternyata tidak
bisa saya peroleh. Saat itu saya langsung komplain kepada petugas. Alasan pihak
manajemen Lion Air, karena Hujan maka sebagian barang di bagasi masih berada di
Jakarta. Saat itu saya, merasa gelisah karena pada tanggal 15 Maret 2012 Pukul
08. 00 WIB kegiatan berlangsung, sementara saya tidak punya persiapan (berupa
Pakaian dan kebutuhan lainnya) padahal itu menjadi sangat penting bagi saya
karena akan mengikuti tugas negara bersama Kementrian PAN dan RB.
Saya
berusaha menstabilkan emosi, akhirnya karena tidak ada kepastian kapan barang
bisa saya peroleh, maka saya putuskan untuk membeli keperluan sehari-hari
(Baju, alat-alat mandi dsb) biar saya dapat mengikuti acara dengan sukses. Saya
minta tolong kepada Petugas Hotel untuk bisa diantarakan saya menuju
Swalayan/Mol yang dekat dengan penginapan, akhirnya pihak manajemen Hotel mengarahkan
saya untuk berbelanja di Ramayana.
Saya mulai lega, karena keperluan
saya selama acara dimaksud sudah sedikit teratasi walaupun saya harus
mengeluarkan uang sebanyak Rp. 400.000 ribu plus biaya taksi Rp. 100.000 utk
antar jemput dari Hotel ke Ramayana.
Semoga pengalaman pahit ini tidak
terulang pada pengguna jasa travel Lion Air yang lain, saatnya manajemen Lion
Air memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak
yang telah memuat kegalauan anak negeri pada pengguna Jasa Travel Lion Air.
Bangka Belitung, 15 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar