Air adalah
sumber kehidupan, ungkapan itu tentunya tidak berlebihan. Hampir dipastikan
tidak ada aktifitas tanpa membutuhkan air. Kehidupan manusia akan kurang
bermakna jika air atau sumber mata air tidak berfungsi dengan baik. Untuk itu
manajemen pengelolaan Air terutama air yang siap pakai untuk keperluan
sehari-hari menjadi urgent.
PDAM Tirta
Daroy sebagai perusahaan Air minum di Kota Banda Aceh yang berdiri sejak 24 Mei
1975, memiliki arti penting dalam pembangunan Kota. Sejak awal berdirinya
sampai saat ini tidak kurang dari 45.000 pelanggan di tangani baik sifatnya
aktif maupun in aktif. Eksistensi PDAM Tirta Daroy yang telah berumur 37 Tahun
kalau kita ibaratkan sudah masuk pada taraf kedewasaan. Oleh karena itu sudah
sangat layak jika PDAM menyandang “Predikat Dewasa dalam Pelayanan”. Ini
menandakan Perusahaan ini satu langkah lagi menuju profesional.
Optimalisasi
Pelayanan PDAM selaku Perusahaan Daerah Air Minum di Pusat Ibukota menjadi
keharusan hal ini sejalan dengan komitmen politik Bapak Mawardy Nurdin pada
saat terpilih menjadi Walikota Periode 2012-2017. Komitmen itu pernah di
Realise pada Harian Serambi Indonesia (17/01/2012). Sejalan dengan perubahan
struktur PDAM Tirta Daroy dari tipe B
menuju Tipe C, tentunya harus relevan dengan optimalisasi fungsi pelayanan yang
diberikan. Sejak Perubahan Tipe C sesuai dengan hasil kajian Dewan
Pengawas/Badan Pengawas Pada PDAM Tirta Daroy yang diterjemahkan kedalam Peraturan Walikota No.9A Tahun 2012, masyarakat Kota Banda Aceh menanti gebrakan
nyata dari segenap Direktris dan jajaran PDAM. Apa yang dijanjikan oleh segenap
jajaran PDAM sesuai realise pada harian serambi Indonesia harus benar-benar
terwujud.
Menurut
kajian Aceh Research Institute (ARI),
dalam rangka mewujudkan Optimalisasi Kinerja PDAM Tirta Daroy ada beberapahal
yang perlu dilakukan antara lain:
Pertama: PDAM Tirta Daroy harus
menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) 2012-2017. RSB ini menjadi pedoman
dalam bekerja. RSB ini juga mestinya harus disusun secara cermat dan bukan
cilet-cilet. Penyusunannya harus melibatkan para pakar di bidang keuangan,
perencanaan teknis serta melibatkan orang-orang yang memahami di bidang
Perusahaan Air Minum.
Kedua: PDAM sebagai perusahaan Daerah,
harus benar-benar dikelola secara profesional. Untuk itulah menjadi penting
rekruitmen karyawan sesuai dengan semangat perusahaan yang profesional. Jadi
bukan zamannya lagi siapa yang menjabat Direktur/yang menjabat tampuk pimpinan
cendrung menampung para kolega atawa para kawan sejagat. Sumber Daya Aparatur
PDAM harus diseleksi ulang. Bagi yang sudah tidak produktif lagi harus di
pensiunkan. Langkah ini harus ditempuh oleh Direktur. Kalau para pengelola PDAM
Tirta Daroy tidak berani melakukan
gebrakan, maka Dewan Pengawas harus mengambil inisiatif untuk memberikan
rekomendasi kepada Walikota selaku pemilik Modal dalam rangka menata ulang
karyawan dilingkup PDAM Tirta Daroy.
Ketiga:Walikota harus berani mengambil
sikap jika ada Personel PDAM Tirta Daroy yang mengambil azas keutungan pribadi
dalam menjalankan aktifitas perusahaan. Setiap transaksi dari Operasional PDAM
harus dicatat secara online dan diketahui oleh pelanggan dan pemilik modal.
Untuk itu menjadi penting sistem penata usahaan keuangan berbasis transparansi
yang dikoneksikan kedalam sebuah aplikasi keuangan yang berbasis online.
Langkah ini harus dilakukan demi menuju audit e-keuangan.
Keempat: Pengelolaan PDAM Tirta Daroy
didorong untuk menuntaskan Dokumen Analisis Jabatan (ANJAB) dan Analisisi Beban
Kerja (ABK). Langkah ini harus dimulai sejak sekarang. Dokumen ANJAB dan ABK
harus dijadikan sabagai Kitab Kuningnya PDAM dalam rangka menata Kepegawaian,
Ketatalaksanaan, Program Pendidikan/Diklat serta pelaksanaan Restrukturisasi
PDAM Kedepan. Bagaimana mungkin kita bisa mengukur efektifitas kinerja PDAM
jika Dokumen ANJAB dan ABK tidak dipunyai. Sudah saatnya Direktur bersama
jajaranya membenahi manajemen Internal dilingkup PDAM. Wallahu `alam bishawab.
* Penulis adalah Divisi Hukum dan Pemerintahan Aceh Reserch Institute
(ARI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar