Oleh Bung Syarif*
Salah satu hal terpenting dalam pentadbiran dayah adalah pemenuhan Sapras Minimal diantaranya; Kantor Sekretariat Dayah, Asrama, Masjid atau Musalla, ruang belajar, MCK, dapur umum, pustaka, laboratorium (bagi dayah terpadu/modern), ruang UKD/Poskentren serta pemenuhan Sapras lainnya sesuai kebutuhan dayah. Umumnya pemenuhan Sapras Dayah selama ini didominasi; pembangunan Asrama, Musalla/Masjid, MCK, ruang belajar. Baik sifatnya rehab maupun pembangunan baru.
Untuk itulah menarasikan sosok yang bertanggungjawab dalam pemenuhan Sapras Dayah menjadi penting dikupas tuntas. Saya menyebutnya “Srikandi Sapras Dayah”. Ia bernama Zainura, SE, M.Si Kabid Sapras dan Pengembangan Dayah, ahli dalam bidang pembuatan kontrak dan sebagai pawang Sapras Disdik Dayah Kota Banda Aceh.
Dalam sejarah kelahiran Disdik Dayah sebanyak 5 ASN yang pernah menjabat Kabid Sapras dan Pengembangan Dayah antara lain; Bapak Zulkifli, SH (Pensiun), Irwanda M.Djamil, S.Ag (Kini menjabat Kabid Dakwah Syariat Islam), Muslim, ST, MM (Kini menjabat Kabag. Umum Setwan DPRK Banda Aceh), drh Bachtiar (Pensiun) serta terakhir Ibu Zainura, SE, M.Si mantan Kabid Pada Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh.
Zainura adalah sosok pekerja tangguh.Walau seorang wanita akan tetapi sangat lincah dalam mengemban tupoksinya sebagai Kabid Sapras dan Pengembangan Dayah pada Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Kota Banda Aceh. Di penghujung Tahun 2024, semua beban tugas yang diberikan padanya oleh pimpinan, tuntas ia kerjakan. Kelincahan dalam pengabdiannya guna menjalankan tugas pemenuhan Sapras pada Dayah, TPA, Balai Pengajian dan Majelis Taklim tidak diragukan lagi.
Soal kerja dilapangan semua mulus, rapi dan berakhir ceria. Setidaknya itulah yang nampak dengan kasat mata selama mendampinginya bersama konsultan perencana dan pengawas pada Disdik Dayah Banda Aceh.
Tercatat sebagai mantan ASN pada Inspektorat Kota Banda Aceh, seluruh tugas yang melekat pada bidang Sapras dan Pengembangan Dayah dikerjakan dengan gercep. Beberapa giat monitoring Sapras kami sering membersamainya teruma paket pekerjaan Pembangunan Asrama Dayah yang bersumber dana Otonomi Khusus (Otsus).
Selaku mitra kerja dan sahabat sejati, saya melihat kesungguhannya mempercepat realisasi kegiatan Tahun 2024. Semua yang menjadi tugas melekat selaku Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK) Bidang Pengembangan Sarana Prasarana Dayah di Kota Banda Aceh tuntas ia kerjakan sesuai jadwal. Di penghujung Tahun 2024 hanya ada satu kata. Srikandi Sapras mantap. Soal kelincahan dan gerak langkahnya tidak diragukan lagi
Beberapa kali melakukan serah terima pembangunan Asrama Dayah, TPQ, Balai Pengajian untuk Umi dan Abi atawa sebutan lain, saya mendampingi yang bersangkutan bersama Bapak Kadis Pendidikan Dayah, Muhammad, S.Sos, MM serta memdokumentasikannya, sebagai syarat sah dan administratif proses pencatatan negara berjalan sesuai prosedural.
Sukses selalu kawan. Kami bangga padamu “Srikandi Sapras Dayah” yang sungguh luar biasa. Semoga ikhtiarmu dalam pemenuhan Sapras Minimal Dayah mendapat ridha Allah dan dicatat sebagai amalan di hari akhirat nantinya, Amiin
*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh, Mantan Aktivis`98, Fungsionaris KAHMI Aceh, Alumni Lemhannas Pemuda Angkatan I, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Pengurus ICMI Kota Banda Aceh periode 2024-2029, DPW Syarikat Islam Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar