9 Apr 2024

Ngaji Asmaul Husna (Episode 3)


Oleh Bung Syarif*

Hai gaes, gima sahur terakhirmu hari ini? tetap semangatnya. Edisi kali ini kita bahas tentang Al Malik. Ini bahasan yang ketiga kita. Sebelumnya telah kita urainkan konsep Al Rahman, Ar Rahim, jangan lupa diamalkan ya jika sudah membaca ulasannya.

Allah berfirman, maha suci Allah yang ditangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha perkasa lagi kekuasaan Allah itu bersifat mutlak. Karna Allah adalah pencipta dan selainnya adalah makhluk, maka semua makhluk adalah milik-Nya.

Al Malik adalah Allah raja yang merajai atau penguasa yang menguasai kehidupan dijagad raya ini maupun dikehidupan akhirat nanti. Begitu juga kepemilikan manusia terhadap harta, tahta dan wanita, semua ini hanyalah titipan Allah, lalu jika titipan ini diambil maka ikhlaslah dan bersabarlah.

Jika amanah tahta diberikan kepada kita maka tunaikanlah dengan baik. Banyak ragam tahta seperti jabatan presiden, menteri, gubernur, bupati/walikota, camat, anggota dewan, kepala dinas, kepala bidang, komisioner dan jabatan publik lainnya. Karna itu tunaikanlah amanah itu dengan baik dan benar.  Jangan bergantung pada manusia, akan tetapi bergantunglah pada Allah sang pemilik jagad raya beserta isinya

Suata saat Al Malik pasti mengabil dengan kita dengan beragam cara, atau bahkan duluan tahta itu meninggalkan kita, lantaran telah dipanggil sang kuasa. Banyak kisah penulis dapatkan, ada sahabat dekat baru saja memimpin Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, menghadap Ilahi dalam umur yang masih muda. Kami kebetulan satu alumni SMI/HES UIN Ar-Raniry stanbuk 98. Ada yang baru 2 hari menjabat langsung strok ringan dan meninggal. Maka jangan angkuh dan sombong atas amanah yang Allah berikan, sekali lagi tunaikan dengan baik dan benar.

Bersyukurlah atas pemberian amanah ini dengan tindakan nyata, hati yang baik, tutur kata yang santun dan guyub. Beberapa tindakan atas wujud syukur kita pada Al Malik antara lain;

Pertama, menyakini sepenuh hati bahwa kepemilikan Allah atas makhluk adalah absolut dan pasti, karna itu bertawakkal sepenuhnya kepada Allah Al Malik

Kedua, mensyukuri Al Malik dengan  memperbanyak memuji asma-Nya seraya mengucapkan Alhamdulillajhi rabbil `alamin. Agar kita senantiasa menjadikan Allah istiqamah serta rela atas apapun yang menimpa kita. Teruslah berbuat kebaikan. Jadilah sebagai lilin yang selalu menerangi kehidupan. Jangan mengutuk kegelapan disaat mati lampu. Tapi cukup menjadi lilin saja

Ketiga, mensyukuri Al Malik dengan tindakan nyata. Meskipun kepemilikan atau kepenguasaan kita terhadap harta, tahta dan keluarga adalah tidak mutlak, namun sangat berkepentingan untuk menjaga dan memeiliharanya demi kemaslahatan, karena semua itu hanyalah titipan Allah

Keempat, jangan bergantung pada manusia. Ingat kasih manusia sering bertepi, sayang Tuhan janjinya pasti

 

*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Fasilitator (Pro DAI) YaHijau-Unicef, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Mantan Aktivis`98, Penggiat LBH, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Ketum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Wakil Sekretaris DPW Syarikat Islam Aceh

 

Tidak ada komentar: