7 Apr 2024

Ngaji Asmaul Husna (Episode 2)


Oleh Bung Syarif*

Hai sobat yang super, gimana puasa hari ini tetap semangat ya. Kali ini kita coba ulas makna “Ar-Rahim”.  Bila Al Rahman berupa kasih sayang-Nya Allah berlaku dan bersifat umum untuk semua makhluk, maka Ar-Rahim bersifat khusus. Hanya diperuntukkan bagi hamba-nya yang beriman. Ini juga sama seperti panggilan istimewa bagi orang yang berpuasa, khusus hamba-Nya yang beriman.

Ar-Rahim dipahami Allah maha penyanyang. Khusus orang yang beriman ada bonus tambahan disamping penyayang-Nya juga pengasih. Keren bukan?. Allah berfirman, Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikan-Nya (memohonkan ampunan utukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan Allah maha penyayang kepda orang-orang yang beriman 9Qs. Al Ahzab;43).

Saudaraku yang super, ada ulama yang berpendapat bahwa Al Rahman adalah sifat kasih sayang Allah, sedangkan Ar-Rahim adalah perbuatan-Nya mengasihi makhluknya. Jadi Ar-Rahman dan Ar-Rahim satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan

Dengan Ar-Rahim Allah mencukupkan rezeki bagi orang-orang yang beriman. Dengan Ar-Rahim pula Allah mengingatkan kelalaian hambanya denga ragam cobaan, agar segera kembali kejalan yang benar. Oleh karena itu sejatinya kita selalu bersyukur atas nikmat Ar-Rahim-Nya, baik dengan lisanm hati dan perbuatan. Wujud kongkritnya dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

Pertama, menyakini sepenuh hati bahwa dengan Ar-Rahim-Nya Allah menyanyangi sekaligus mengasihi orang-orang berima kepada-Nya, agar memperoleh kasih sayang-Nya Allah yang semakin besar, maka kualitas keimanan kita wajib ditingkatkan. Tegakkan “Amar Makruf-Nahi Mungkar”

Kedua, mensyukuri Ar-Rahim dengan memperbanyak memuji Allah dengan lafadz Alhamdulillah dimana saja berada dan dalam kondisi apapun.

Ketiga, mensyukuri Ar-Rahim dengan perbuatan nyara seperti berusaha menyanyangi sesama muslim dan mengasihi sesama manusia. Bertoleransi, tidak menzalimi orang lain. Maafkanlah orang-orang yang menyakitimu dengan tulus dan ikhlas. Udah dulu ya gaes, Insya Allah akan kita bahas di episoede ketiga “ Al Malik”. Ikuti terus ngaji Asmaul Husna hingga khatam, dan jangan lupa diamalkan.

 

*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Fasilitator (Pro DAI) YaHijau-Unicef, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Mantan Aktivis`98, Penggiat LBH, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Ketum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Wakil Sekretaris DPW Syarikat Islam Aceh

 

Tidak ada komentar: