Oleh Bung Syarif*
Sore ini kami berdialektika
Soal Giat Trantimbum di Kuta Raja
Kusimak pandangan pasukan Praja Wibawa
Sambil menganalisa soal hukum yang ada
Kawan, kita ibarat Prajurit tempur
Yang diperintahkan komandan utnuk menggempur lawan
Soal dilapangan, kita harus hidup bertahan
Dari Gempuran lawan yang tak terelakkan
Hati-hatilah dalam mengambil tindakan kawan
Jika salah, kita terjungkal kelubang
Saat terpeleset, terkadang diabaikan
Oleh para Komandan yang hanya bisa memerintah
Sobat, pinter-pinterlah dalam berdialektika dilapangan
Agar selalu aman dalam gempuran lawan
Saat kita ditikam, hanya sebungkus bingkisan
Doa dan ucapan terimakasih dan berbelas kasihan
Krue semangat ku ucapkan....
Kepada Praja Wibawa yang tulus dalam pengabdian
Semoga Allah, senantiasa merahmati
Tugas-tugas yang beresiko dan bertegangan tinggi
*Goresan Pena Praja Wibawa Kota Banda Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar