Oleh Bung Syarif*
Wahai Pedagang Kaki Lima yang mencari nafkah di Kuta Raja
Praja Wibawa tak melarang tuan dan puan menjual dagangan di Bulan Puasa
Praja Wibawa hanya memastikan tuan dan puan tidak mengambil badan jalan
Karna itu membuat warga Kuta Raja tidak nyaman
Wahai Pedagang Kaki Lima yang mencari nafkah di Kuta Raja
Jika jalan macet karna penuh sesak, tumpah ruah dagangan di Jalan
Pasti yang dicaci maki Praja Wibawa dan Dishub Kuta Raja
Diangap tidak bekerja oleh sebagian orang
Padahal sudah berkhitmad pagi, siang dan malam memastikan pengguna jalan nyaman dan ceria
Wahai Pedagang Kaki Lima yang mencari nafkah di Kuta Raja
Praja Wibawa paham, minus H-10 Lebaran Idul Fitri dan seterusnya
Jalan KH Ahmad Dahlan, Mohd Jam, Diponegoro dan bebarapa titik sentral macet total
Itu semua akibat berjubel PKL yang berhamburan
Marka Jalan di jadikan lapak dagangan
Wargapun memburu barang dagangan
Wahai Pedagang Kaki Lima yang mencari nafkah di Kuta Raja
Hasil Investigasi Praja Wibawa umumnya PKL adalah Pendagang musiman dari Luar Kuta Raja
Yang memamfaatkan momentum Idul Fitri sebagai peluang bisnis
Ya, antara tugas negara dan leksikon sosial, ekonomi berhimpitan
Praja Wibawa dan Dishub Kota jadi sasaran cercaan
Salah sedikit dalam mengambil tindakan jadi bulan-bulanan
Jika dibiarkan menjadi cacian dan makian pengguna jalan
Karnanya ikuti aturan yang ditetapkan
Wahai Pedagang Kaki Lima yang mencari nafkah di Kuta Raja
Praja Wibawa tak menghambat tuan dan puan tuk cari makan
Yang dilakukan hanyalah mengatur agar hak jalan diberikan
Krue semangat ku ucapkan pada Praja Wibawa dan Dishub Kota
Yang senantiasa mengatur lalu lintas jalan
Yang bekerja pagi, siang dan malam
Guna memastikan warga Kota tetap nyaman
Dalam menggunakan jalan
*Goresan Pena Praja Wibawa Kota Banda Aceh, Sekretaris Forum Muda Lemhannas Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar