8 Jan 2020

Merajut ukhwah sambil ngopi dan cicipi kuliner Aceh


Ada tradisi yang dibangun para pemuda milenial di Aceh adalah mangkal di warkop sambil bincang-bincang ringan soal banyak hal. Leksikon ini juga dilakukan oleh kabilah Disdik Dayah Banda Aceh. Kopi dan kuliner ke-Acehan ibarat romio dan juliet. Bahkan kopi menjadi amunisi dalam memecahkan kebuntuan dan menambah stamina sapodang.

Tulisan ini tidak membahas secara tajam terkait minum kopi, akan tetapi lebih menyentuh soal merajut ukhwah sambil nikmati kuliner sesuai selera masing-masing kabilah. Datok NZ dan Kiyai Muslim, minum kopi adalah harga mati, sementara Kiyai Mirzayanto dan Kiyai Marwan serta Bung Syarif menyesuaikan dengan cuaca Kutaraja. Mimpi kabilah adalah perekat ukhwah diawal tahun 2020 guna penyamaan mimpi dalam menerjemahkan visi Banda Aceh Gemilang dalam bingkai syariah. Mengutip ungkapan Kiyai Muslim, perbedaan pendapat dalam alam demokrasi adalah lumrah, soal kebersamaan dan jalin ukhwah nomor wahid. Takbir!


Tidak ada komentar: