Sejumlah pakar kebencanaan telah berulang kali mengingatkan bahwa
Aceh adalah salah satu wilayah yang ditakdirkan rentan bencana.
Disebutkan
wilayah Aceh yang rawan gempa tektonik dari sumber gempa di laut adalah
seluruh pesisir pantai barat dan selatan Aceh. Gempa yang berpusat di
laut itu diyakini sangat berpotensi memicu terjadinya tsunami.
Ternyata
di bawah Bumi Aceh ada sejumlah patahan yang menyebabkan Aceh rentan
gempa. Patahan tersebut dikenal sebagai Patahan Semangko yang memiliki
sejumlah patahan kecil menyebar seluruh Aceh. Patahan kecil penyebab
gempa itu antara lain Patahan Anu – Batee, Patahan Samalanga – Sipopoh,
Patahan Banda Aceh – Anu, dan Patahan Lamteuba-Baro.
Wilayah yang
dilalui patahan ini juga sangat rentan terhadap longsor. Menyadari fakta
dan kondisi potensi bencana alam seperti ini mulai tahun anggaran 2019
Dinas Pendidikan Dayah Aceh merasa perlu dan sangat mendesak
menghadirkan kegiatan mitigasi bencana di lingkungan dayah yang ada di
Aceh. Melalui kegiatan mitigasi bencana ini yang ingin dilakukan oleh
Dinas Pendidikan Dayah Aceh adalah semacam ikhtiar mengurangi resiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana bagi santri dan
manajemen dayah.
Sebagai langkah awal pada tahun ini bekerjasama
dengan Fakultas Keperawatan Unsyiah melakukan kegiatan Santri Dayah
Firts Aider (SADAR) di empat dayah, yaitu Dayah Inshafuddin Banda Aceh,
Dayah Nidhamul Fata Banda Aceh, Dayah Al-Manar Aceh Besar dan Dayah ULee
Titi Aceh Besar.
Sebagai pilot proyek pertama menurut Kadis
Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny, kegiatan ini tentu belum
sempurna. Yang diajarkan dan dilatih kepada santri baru sebatas tindakan
Penolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) serta fasilitasi alat kerja.
Usamah berharap melalui pelatihan awal ini akan ada sejumlah Unit P3K di
sejumlah dayah yang nantinya dapat bertindak cepat dan akurat bila ada
musibah atau bencana, terutama dilingkungan internal.
“Kegiatan
ini tentu belum sepenuhnya mengcover tindakan mitigasi bencana, ini
masih pada tindakan pertolongan pertama bila ada musibah, ke depan kami
ingin melaksanakan kegiatan lebih komprehensif dalam rangka mitigasi
bencana di lingkungan dayah, ya salah satunya dengan cara bekerjasama
dengan Pasca Sarjana Kebencanaan Unsyiah”, kata Usamah di sela-sela
acara Santri Dayah Firts Aider (SADAR) di Komplek Dayah Nidhamul Fata,
LamLagang, Banda Aceh, Selasa (23/4).
Usamah hadir ke dayah ini
dalam rangka membuka acara SADAR sekaligus menyaksikan proses
pembelajaran yang dilakukan oleh instruktur dari Fakultas Keperawatan
Unsyiah.
Dayah Nidhamul Fata adalah dayah kedua dari pilot projek ini setelah Dayah Inshafuddin Banda Aceh beberapa waktu yang lalu.
Beberapa waktu kedepan kegiatan yang sama juga akan dilaksanakan di Dayah Al-Manar Aceh Besar dan Dayah ULee Titi Aceh Besar.
Menurut
Usamah kegiatan ini merupakan hal kecil dan sederhana yang coba
dilakukan Dinas Pendidikan Dayah Aceh, tapi Usamah berkeyakinan hal
kecil ini akan bermanfaat besar dan luar biasa ketika suatu waktu ada
kecelakaan yang tidak diharapkan terjadi di lingkungan dayah.
Dalam
sambutannya saat membuka acara SADAR di dayah Nidhamul Fata, Usamah
menyampaikan apresiasi kepada para pimpinan dayah se Aceh yang telah
menyambut hangat kegiatan ini. “Kami sampaikan apresiasi atas sambutan
hangat pimpinan terhadap kegiatan ini, insya Allah pada tahun depan akan
kita laksanakan dalam frekwensi yang lebih luas lagi”, tegas Usamah.
Usamah
berjanji kegiatan Pelatihan Mitigasi Bencana seperti ini tahun depan
akan dilaksanakan secara merata di seluruh dayah di Aceh dengan
mempertimbangkan representasi wilayah.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar