Dewan Pimpinan Wilayah Badan Komunikasi Pemuda
Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI) Provinsi Aceh terus melakukan
sejumlah terobosan dan kegiatan. Guna memperkuat ukhwah antar pengurus, jajaran
pengurus BKPRMI Aceh, pada Jumat (22/3/2019) menggelar kajian Intelektual
Jimnastik sebuah tradisi diskusi Ilmiah dengan mengangkat tema-tema menarik
seputar, agama, masjid, sosial budaya, pemerintahan, politik dan hukum. Ini
merupakan Kajian Bulanan ala DPW BKPRMI Aceh.
Bertempat di Markaz Besar DPW BKPRMI kajian
perdana dibahani oleh Politikus senior PAN dan juga mantan Plt Gubernur Aceh
dan mantan Menpan RB, Bapak Dr Ir Azwar Abu Bakar, MM. Kegiatan Kajian
Intelektual ini, diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari jajaran DPW Aceh, DPD
BKPRMI Banda Aceh dan Aceh Besar. Dengan diawali makan malam bersama Bu Si Itek serta menu ringan lainnya,
Ketua Umum DPW BKPRMI Aceh, Dr. Mulia Rahman, MA berharap agar seluruh pengurus
ambil bagian dalam berbagai aktifitas yang dilaksanakan termasuk mengikuti
Kajian Bulanan dengan istiqamah.
Lebih Lanjut Mulia mengajak semua pengurus agar istiqamah
dengan mengambil peran dalam kajian tersebut, dan kajian ini akan dilakukan 1
bulan sekali dengan materi-materi millenial yang dibutuhkan generasi muda
islam, serta di isi oleh tokoh-tokoh Aceh, Ustadz-ustadzah yang mumpuni di
bidangnya,” ucap Mulia.
Sementara itu, Azwar Abu Bakar dalam kajiannya
membedah tentang generasi muda Islam agar cerdas dalam politik dan berbangsa,
sehingga dapat memahami birokrasi negara dengan baik.
Dihadapan para jamaah, Azwar Abubakar menyebutkan
bahwa demokrasi adalah sesuatu yang membuat kita harus ikut terlibat
didalamnya, dan mengerti akan masalah birokrasi.
Ia juga menyebutkan sebuah kutipan apabila
sesuatu diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancuran. “Ada
kriteria tertentu dalam mengelola sebuah negara,” sebutnya.
Mantan Menpan RB ini juga memberikan semangat
kepada para anak muda untuk tidak minder jika tidak menjadi PNS. “Rezeki Allah
itu luas sekali. Orang yang berdagang itu juga jauh lebih hebat
penghasilannya,” sebutnya.
Azwar Abubakar turut memberi wejangan bahwa dalam
hidup bernegara tidak boleh pesimis, harus tetap optimis. “Karena sebaik
baik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain, maka dari itu mari
mengawal dan terus melakukan advokasi kepada masyarakat Aceh agar kedepan para
pejabat publik diisi oleh orang-orang yang baik dan memiliki integritas
mumpuni, tidak mudah tergoda dengan traksaksional politik uang. Sehingga
menghalalkan berbagai cara demi meraih jabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar