22 Jan 2018

Santri Asal Malaysia tertarik mondok di Dayah Salafi Banda Aceh.



Laki-laki paruh baya itu nama Ahmad Murshidi, Lahir di Malaysia pada tanggal 1 Agustus 1995 adalah santri Nur Ar-Baraqah salah satu pondok pesantren di Malaysia. Sejak Tahun 2016  Ahmad Murshidi, yang lebih dikenal Murshid, ini mondok di Dayah Nidhamul Fata, Lamlagang Banda Aceh. Sudah setahun ia mondok di Dayah Nidhamul Fata bersama 5 orang santri lain asal malaysia. 


Ternyata tidak ada hambatan dalam menuntut ilmu di Aceh. Walau di sini pencarahan kitab lebih banyak berbahasa Aceh, ia dan kawan-kawannya tidak menjadi soal. Menariknya ternyata Pondok Pesantren Nur Ar-Baraqah punya kebiasaan mengirim santrinya pada Dayah Cabang Selimun, karena sang guru ada hubungan harmonis dengan Abon Selimum kala itu. Tradisi ini masih berjalan hingga sekarang. Banyak santri yang berasal dari Malaysia mondok di Dayah Cabang Selimum, Aceh Besar (Al-Fata).

Untuk Banda Aceh saya mendapatkan kurang lebih 20 santri asal Malaysia yang mendalami ilmu agama di Dayah Salafi. Sebagian di Dayah Madinatul Fata Gampong Lam Peuot, Kecamatan Banda Raya dan sebagiannya lagi pada Dayah Nidhamul Fata, Gampong Lamlagang, Kecamatan Banda Raya. Itu artinya sejak lama tradisi belajar silang, telah dipraktekkan oleh para Mursyid, Pimpinan Dayah di Aceh. Akan tetapi minim pemberitaan. Ya, kita sangat apresiasi atas gerakan dakwah ulama Aceh yang diam-diam terus memperkuat networknya. 

Kalau saya cermati tentu kedekatan hubungan antara pimpinan Pondok Pesantren Nur Ar-Baraqah, Malaysia dengan Dayah di Aceh, khususnya cabang selimum tentu sangat harmonis. Hal ini terlihat tiap tahunnya lebih dari 20 santri asal Malaysia menyebar dibeberapa Dayah Cabang Selimum. Ikatan emosional ini telah berjalan sejak Tahun 2015. Andai saja ikatan emosional ini dirawat dengan baik, saya bayangkan suatu saat nanti akan ada pertukaran budaya, adat-istiadat bahkan akan ada perkawinan silang antar santri yang beza kewarganegaraan. Ini sesuatu yang luar biasa. Untuk itulah perlunya dayah di Aceh dan khusunya Banda Aceh menjalin ikatan emosional dengan Pondok Pesantren di Malaysia sehingga nantinya akan terwujud Ikatan santri mendunia. Pola ini harus dibangun sejak sekarang. Jika Dayah Nidhamul Fata dan Madhinatul Fata sudah memulainya, maka Dayah yang lainnya boleh menjajakinya.

Tidak ada komentar: