Santri Dayah sebagai generasi bangsa sejak dahulu,
berdiri digarda depan membentengi negara kesatuan republik indonesia dari
berbagai ancaman. saat ini santri hidup ditengah dunia digital yang tidak bisa
dihindari. Internet adalah bingkisan kecil dari kemajuan nalar yang menghubungkan
manusia dalam dunia maya. Internet punya aspek manfaat dan mudharat yang
sama-sama besar.
Internet telah digunakan utuk menyebarkan pesan-pesan
kebaikan dan dakwah islamiyah. Tetapi bisa juga digunakan untuk merusak harga
diri dan martabat seseorang dengan fitnah berita-berita bohong yang menjatuhkan
harga diri sesorang.
Oleh karena itu santri perlu menggunakan teknologi
informasi sebagai media dakwah serta
sebagai sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan. Dalam konteks ini pula
Dinas Pendidikan Dayah Aceh melaksanakan ragam lomba Pidato Bahasa Indonesia
dan Baca Kitab Kuning, sebagai bagian dari upaya aktualiasi keilmua dalam
menghadapi dunia globalisasi. Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 10 s/d 13
Desember 2017 di Hotel Grand Aceh Syariah diikuti oleh 23 Kab/Kota se-Aceh.
Dimana masing-masing santri uji kebolehannya diajang tersebut.
Cabang Pidato Bahasa indonesia 6 Kab/Kota berhak masuk
final diantaranya:
1.
Eri Kurniawan (Banda Aceh)
2.
Yulia Pratiwi (Lhokseumawe)
3.
M.Zulkiram (Bireun)
4.
Fakhri Chairozi (Langsa)
5.
Fahluddin (Nagan Raya)
6.
Khaidir Aceh Singkil
Disdik Dayah Aceh sangat konsern dalam rangka peningkatan
kualitas santri, ungkap Dr.Bustami Usman, SH, M.Si Kepala Disdik Dayah Aceh.
Lebih lanjut beliau mengatakan Disdik Dayah Aceh pada bulan oktober yang lalu
pada rangkaian memperingati hari santri
pernah menyelenggrakan seminar dengan tema “peran santri dalam
pembangunan bangsa. (AZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar