Oleh Muhammad Syarif, SHI.MH*
Iftitah
Petugas UKD Darul Ulum, Firman Azria Amd.Kep |
Dayah Modern Darul Ulum (Ma’hadu
Daarul Ulum al-Ashry) adalah pondok pesantren terpadu yang
mengkolaborasikan pendidikan ilmu pengetahuan agama Islam dengan pendidikan
ilmu pengetahuan umum. Didirikan pada Tahun 1990 dan tepat pada tanggal 1 Juni
2012 akan genap usianya 22 tahun.
Darul Ulum merupakan Pesantren di
bawah naungan Yayasan Pembangunan Umat Islam berdiri di atas tanah milik
yayasan seluas ± 48.938 m² yang beralamat di Jalan Syiah Kuala nomor 5 Gampong
Keuramat Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh Provinsi Aceh. Lokasi ini
menempatkan Darul Ulum berada di tengah-tengah kota Banda Aceh dan hanya
berjarak ± 2 km dari Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Ruang UKD Darul Ulum |
Pesantren yang saat berdirinya hanya
memiliki 14 orang santri ini, pada awalnya hanya membuka satu jenjang
pendidikan formal yaitu Madrasah Tsanawiyah. Dan seiring berjalannya waktu,
tepatnya pada tahun pelajaran 1993/1994, barulah di buka jenjang menengah atas
(Madrasah Aliyah). Dan dengan bergabungnya SMP Islam di bawah naungan pesantren
pada tahun pelajaran 2000/2001 (sebelumnya berdiri sendiri), maka hingga saat
ini Darul Ulum memiliki 3 buah lembaga pendidikan formal yang melaksanakan
kurikulum nasional, yaitu Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum, SMP Islam Darul Ulum,
dan Madrasah Aliyah Darul Ulum, dengan total keseluruhan santri hingga saat ini
sebanyak ± 750 orang.
Adanya dua madrasah di jenjang
wustha (menengah pertama), tidak membedakan kurikulum yang diterapkan di
dalamnya. Di samping kurikulum nasional yang telah memiliki standar di seluruh
tanah air, bagi mereka juga akan mendapatkan pendidikan Islam dengan kurikulum
yang sama di antara keduanya. Perbedaannya hanya pada ijazah yang mereka
peroleh pada akhir pembelajaran. Santri pada Madrasah Tsanawiyah akan
mendapatkan Syahadah (Ijazah) dari Kementerian Agama, sedangkan SMP Islam dari
Kementerian Pendidikan Nasional.
Ust. Firman sedang merawat Pasien |
Kurikulum pesantren (al-Manaahij
al-Ma’hadiyah) yang diterapkan meliputi pengetahuan tentang Aqidah, Akhlaq,
al-Quran (Qiraatul Quran wa Tajwid, Ulumul Quran, Tafsir), Hadits (Hifdzul
Hadits, Musthalah al-Hadits), Fiqh (qiraatul kutub al-Islamiyah), pengetahuan
bahasa (Nahwu, Sharaf, Balaghah, Muthalaah an-Nushus al-Arabiyah, Insyak,
Mumarasah Lughawiyah, Tarjamah, English
conversation, Reading, Grammar), dan ‘Amaliyah at-Tadris (praktek mengajar)
yang diharapkan dapat menjadi kontribusi untuk kesinambungan pendidikan Islam.
Keseluruhan materi tersebut diajarkan berdasarkan batasan-batasan yang telah
dirancang sedemikian rupa untuk setiap jenjangnya.
Dalam keseharian, para santri melaksanakan
aktifitasnya dalam bingkai jadwal dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
guna membiasakan mereka dalam kedisiplinan dan kemandirian. Diantara peraturan
yang wajib diikuti adalah menjalankan syariat Islam, menggunakan bahasa Arab
atau Inggris dalam berkomunikasi, dan wajib bermukim (tidak boleh keluar
komplek pesantren tanpa permisi).
Di tengah kurikulum wajib yang harus
diikuti, mereka juga dapat mengikuti kurikulum tambahan (ekstrakurikuler).
Kegiatan ekstrakurikuler ini diantaranya bersifat wajib, dan ada juga yang
optional. Kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti adalah Tadrib al-Khitabah
(latihan pidato). Sedangkan yang bersifat optional diantaranya adalah Tahfidh
al-Quran Club (selain hafalan wajib), Language
Club, Seni Tari, Drama, Nasyid, Klub olahraga (Sepak bola, volley, basket,
Boxer), dan lain sebagainya. Seluruh kegiatan tersebut juga di bawah pembinaan
dewan guru (asatiz) yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Jadwal
kegiatan para santri telah disusun untuk setiap pergantian menit dalam
hari-hari mereka. Bermula dari bangun pagi di shubuh hari sampai tidur kembali
pada malam harinya.
Para dewan guru (asatiz) yang
mengajar di Dayah Modern Darul Ulum adalah alumni dari berbagai lembaga
pendidikan dan dari beragam konsentrasi keilmuan yang didalami. Mereka
merupakan lulusan S1 dan S2 dari universitas di dalam maupun luar negeri,
alumni dari beberapa pesantren tradisional di Aceh dan alumni Dayah Modern
Darul Ulum sendiri. Diantaranya telah menyelesaikan pendidikannya di Universitas
Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, UGM, IPB, George Mason University, Khourtum
International Institute, Dayah Darussalam Labuhan Haji, Ponpes Darussalam
Gontor, Dayah Darul Huda Paloh Gadeng, serta Universitas Turki.
Para alumni Dayah Modern Darul Ulum
telah melanjutkan pendidikannya ke berbagai universitas di dalam maupun luar
negeri. Sebagian besarnya telah diterima menjadi mahasiswa di UIN Ar-Raniry, Universitas
Turki, Universitas Indonesia, Al Azhar Cairo, Unsyiah, UGM, IPB, IPDN,
President University, AKPOL, AKPER, AKFAR, AKBID, baik melalui jalur undangan
dan beasiswa maupun jalur mandiri
Komitmen
Darul Ulum Bidang Pelayanan Kesehatan Santri
Ruang UKD Darul Ulum yang Asri |
Ruang UKD yang tertata rapi |
Peserta Pelatihan UKD Angk I 2017 |
Lebih lanjut Firman yang juga Alumni
Perdana Pelatihan Unitk Kesehatan Dayah sangat berharap kedepan Dayah mereka
mendapat Pasokan Obat-obatan dari Puskesmas sekaligus dibantu tenaga medis dari
Puskesmas. Andai saja semu instansi bersinergi dalam mewujudkan Banda Aceh
gemilang, maka jika Dayah-Dayah di Banda Aceh semakin diminati luar, maka
berkorelasi dengan peningkatan PAD Kota Banda Aceh karena akan banyak yang
datang berkunjung dan menginap di Rumah Kos atau losmen dalam rangka
mengantarkan anaknya masuk Pesantren/Dayah. Ayo buktikan jika Darul Ulum bisa
mandiri maka yang lain juga harus bisa. Dayah Sehat dan Bersih adalah mimpi
kita. Pemenuhan akan lahirnya POSKESTREN adalah idaman santri dan Tgk. Dayah.
*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah
Kota Banda Aceh dan Peserta Pelatihan Usaha Kesehatan Dayah Angkatan I, 8 s/d
10 Agustus di Hotel Mekkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar