8 Agu 2016

Menelusuri Sejarah KPMI

Dok Raker KPMI ke-4
Pendiri Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Fadhil Basymeleh menuturkan kisah awal berdirinya KPMI. Fadhil yang berprofesi sebagai pengusaha kerap menemui masalah-masalah dalam menjalankan usahanya, terutama yang terkait dengan hukum syariat jual beli.
“Dulu saya pernah mengelola perusahaan dengan kawan dengan sistem mudharabah. Setelah berjalan lama, seorang kawan ini berbuat tidak amanah dan saya pecat dia,” kata Fadhil dalam acara pembukaan Rapat kerja Nasonal (Rakernas) KPMI ke-4 di hotel Treepark Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (21/11/2015).

Setelah saya pecat kawan yang tidak amanah itu, lanjut Fadhil, dia malah mengusulkan agar perusahaan dijual kepada pihak lain. “Dia tidak mau dipecat, karena dianggap memiliki saham pada perusahaan tersebut. Akhirnya perusahaan dijual,” ujarnya.
Fadhil kemudian mendapati kenyataan yang mengherankan, karena perusahaan ternyata dibeli oleh kawannya sendiri yang tidak amanah mengelola perusahaan tersebut. “Perusahaan malah dibeli oleh kawan saya yang tidak amanah dan korupsi itu,” tegasnya.
Kejadian lainnya, Fadhil pernah bermuamalah dengan bank dan tidak menemukan solusi. Meskipun awalnya  pihak bank mengatakan bagi hasil, bukan riba. “Pernah mengelola perusahaan, suatu ketika ada bank menawarkan bantuan, bilangnya bagi hasil tetapi dari awal sudah ditentukan nilainya dan ketika perusahaan rugi akhirnya bangkrut, tidak bisa lanjut lagi. Waktu itu saya tidak mengerti hukum-hukumnya,” paparnya. Karena alasan-alasan itulah, Fadhil sekitar tahun 2005 membuat website dan mailing list Pengusaha Muslim yang kemudian pada tahun 2009 terbentuk KPMI. “Dari sini saya berinisiatif membentuk komunitas pengusaha muslim,” terangnya.
Untuk diketahui, KPMI adalah sebuah komunitas pengusaha muslim untuk wadah berbagi dan sharing masalah-masalah keislaman terutama hukum jual beli menurut syari’at Islam. Kini KPMI memiliki 23 cabang di seluruh wilayah Indonesia.
Sumber: http://fokusislam.com/1192-ini-sejarah-awal-berdirinya-kpmi.html

Tidak ada komentar: