Dok Raker KPMI ke-4 |
Pendiri Komunitas Pengusaha
Muslim Indonesia (KPMI), Fadhil Basymeleh menuturkan kisah awal
berdirinya KPMI. Fadhil yang berprofesi sebagai pengusaha kerap menemui
masalah-masalah dalam menjalankan usahanya, terutama yang terkait dengan hukum
syariat jual beli.
“Dulu saya pernah mengelola perusahaan dengan kawan dengan sistem
mudharabah. Setelah berjalan lama, seorang kawan ini berbuat tidak amanah dan
saya pecat dia,” kata Fadhil dalam acara pembukaan Rapat kerja Nasonal
(Rakernas) KPMI ke-4 di hotel Treepark Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu
(21/11/2015).
Setelah saya pecat kawan yang tidak amanah itu, lanjut Fadhil, dia malah
mengusulkan agar perusahaan dijual kepada pihak lain. “Dia tidak mau dipecat,
karena dianggap memiliki saham pada perusahaan tersebut. Akhirnya perusahaan
dijual,” ujarnya.
Fadhil kemudian mendapati kenyataan yang mengherankan, karena perusahaan
ternyata dibeli oleh kawannya sendiri yang tidak amanah mengelola perusahaan
tersebut. “Perusahaan malah dibeli oleh kawan saya yang tidak amanah dan
korupsi itu,” tegasnya.
Kejadian lainnya, Fadhil pernah bermuamalah dengan bank dan tidak menemukan
solusi. Meskipun awalnya pihak bank mengatakan bagi hasil, bukan riba. “Pernah
mengelola perusahaan, suatu ketika ada bank menawarkan bantuan, bilangnya bagi
hasil tetapi dari awal sudah ditentukan nilainya dan ketika perusahaan rugi
akhirnya bangkrut, tidak bisa lanjut lagi. Waktu itu saya tidak mengerti
hukum-hukumnya,” paparnya. Karena alasan-alasan itulah, Fadhil sekitar tahun 2005 membuat website dan mailing list Pengusaha
Muslim yang kemudian pada tahun 2009 terbentuk KPMI. “Dari sini saya
berinisiatif membentuk komunitas pengusaha muslim,” terangnya.
Untuk diketahui, KPMI adalah sebuah komunitas pengusaha muslim untuk wadah
berbagi dan sharing masalah-masalah keislaman terutama hukum jual beli menurut
syari’at Islam. Kini KPMI memiliki 23
cabang di seluruh wilayah Indonesia.
Sumber: http://fokusislam.com/1192-ini-sejarah-awal-berdirinya-kpmi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar