17 Apr 2016

Musa, Harumkan Indonesia tanpa biaya mahal

Oleh : Muhammad Syarif

Banyak cara mengharumkan Bangsa dan Negara kita, ada yang lewat panggung, musik, olah raga, ilmuan dan sebagainya. Mengharumkan Bangsa dan Negara tidak musti dengan biaya mahal. Mungkin masing segar ingatan kita sosok pembalab Formula satu Rio Haryanto, yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia dengan biaya Milyaran rupiah. Berbagai dukungan finansial dan moril diberikan kepada Rio Haryanto, bahkan Kementrian Pemuda dan Olahraga ikut andil menginisiasi pemotongan gaji karyawan secara suka rela.
Pertanyaan sederhana, kenapa para penyelenggara negara begitu pro aktif dengan Rio Haryanto?, ini bukan soal sentimen antara olahraga dengan keagamaan, akan tetapi ini sebuah realitas. Ada kecendrungan standar ganda yang dimainkan oleh pejabat negara di republik ini.
Jika bersentuhan dengan ajang olah raga, berapapun biayanya negara berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi kalau soal keagamaan negara cenderung membisu. Bahkan mediapun kurang sensitif untuk mempublikasikannya.
Musa Laode Abu Hanafi yang lebih dikenal dengan  Hafizh cilik lahir di Bangka umur 7 Tahu 10 bulan. Selain menghafal Alquran ia juga menghafalkan matan-matan hadis penting, seperti Arbain Nawawi dan lainnya.Namanya terkenal ke khalayak ramai baik di dalam negeri maupun di Malaysia dan Singapura setelah mengikuti dan meraih juara pertama pada program Hafiz Indonesia 2014 di RCTI.
Musa menjadi pusat perhatian disaat berusia sangat muda yakni 5,5 tahun namun telah mampu menghafalkan 29 Juz dari total 30 Juz Alquran. Selaku anak negeri, saya bangga pada adek kita Musa. Bocah yang masih berumur 7 Tahun itu telah menghafal alquran 30 Juz.
Prestasi yang luar biasa, tentunya tidak terlepas dari peran ayah dan bundanya. Saat saya menulis tulisan ini, merinding. Bagaimana tidak ini menurutku sesuatu yang “maha dahsyat”, inilah sesungguhnya prestasi yang patut diacungkan jempol.
Negara harusnya hadir disaat yang tepat. Wahai ananda musa, engkau adalah sosok insan yang luar biasa, prestasi gemilang diusia muda telah menjadi peringkat ketiga dalam musabaqah Tilawatil Quran Internasional ke 23 di Mesir adalah sesuatu yang mengembirakan, bukan hanya bagi Ayah dan Bunda mu, akan tetapi seluruh jagad raya akan memberikan apresiasi untukmu. Musabaqah Hifzil Qur`an yang diikuti oleh 60 negara diantaranya; Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahraian, Brunai Darussalam, Australia, Indonesia dan beberapa negara lainnya didunia, sungguh prestasi yang luar biasa. Kami bangga padamu.

Jangan berkecil hati, walau engkau tidak mendapat perlakuan istimewa oleh negara, tapi engkau telah mengharumkan bangsa dan negara ini. Yakinlah Allah akanmemuliakanmu. Saya yakin, kelak engkau akan menjadi permata dinegeri ini. Hanya waktu yang menentukannya. Salam rindukami pada keluargamu, semoga anak-anak kami akan mengikuti jejakmu, amiin ya rabbal `alamin.

Tidak ada komentar: