Kota yang
maju senantiasa berevolusi dan bertranspormasi menuju optimalisasi pelayanan publik. Pemerintahan Banda Aceh terutama menyangkut aspek tata
kelola telah teruji dilevel nasional. Berbagai prestasi
diraih dalam berbagai bidang meliputi: Tatakelola Pemerintahan, Keuangan
Daerah, Pendidikan, Transportasi, Tata Ruang, Kebersihan, Lingkungan Hidup dan
Kesehatan.
Pondasi
menuju Banda Aceh menjadi Smart City sejak tahun 2010 telah diletakkan pondasi dengan menggadeng Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT). Langkah awal menyususn Master Plan Information and Communication Technology
(ITC). Dokumen Master Plan ITC (baca e-Govermnent), sejatinya
sebagai Panduan dalam pengembangan ITC dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh,
mengingat sejak Tahun 2015 Banda Aceh sudah mendeklarasikan sebagai Smart City. Berdasarkan Kajian @America tiga
Kota di Indonesia dijadikan Model Smart City, yaitu: Banda Aceh, Bandung dan
Bayuwangi.
Tidak dapat dipungkiri, kini Banda
Aceh sudah Banyak meraih prestasi dibidang tata kelola pemerintahan berkat
penerapan e-Goverment dalam menunjang produktifitas kinerja dan SKPD dan optimalisasi pelayanan publik bagi masyarakat. Berbagai terobosan kongkrit dilakukan
oleh Walikota Banda Aceh guna mewujudkan Smart
City. Setidaknya ada 73 Aplikasi kini berjalan di Kota Banda Aceh jika
diklasterkan menjadi 2 Fokus Utama yaitu Aplikasi yang sifatnya berlaku
internal bagi Aparatur Pemko Banda Aceh dan Aplikasi yang sifatnya Eksternal
yang dirasakan langsung oleh masyarakat Kota sebagai penggunanya.
Jika Kota Bandung dan Jakarta mengadeng beberapa perusahaan ternama sebut saja Huawei dan Erricsson dalam pengembangan Smart City. Banda Aceh ternyata memaksimalkan peran aparatur dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Maka wajar jika Bandung dengan konsep Command Center menjadi andalannya. Apalagi sang Walikotanya yang merupakan Ahli Arsitek sangat lihai dalam memainkan seninya dalam menata Kota Bandung. Kalau di Bandung ada Ridwan Kamil, di Banda Aceh ada Ir. Mawardy Nurdin, M.Eng.Sc (alm) yang kini dilanjutkan oleh srikandi Illiza Sa`aduddin Djamal, Politisi Partai Pembangunan.
Suasana bedah ITC dengan Ibu Mira Tenaga Ahli IT Bappeda |
Smart City atawa Kota cerdas dalam banyak hal
termasuk didalamnya kecerdasan emosional dan religius menjadi penting. Jika
tidak maka konsep Smart City menjadi
bumerang bagi generasi yang akan datang. Disinilah dunia pendidikan memainkan
peran utamanya dalam rangka mengharmonisasi konsep Smart City yang sudah
mengglobal di tataran siklus kehidupan abad modern ini. Disamping itu pula saat ini Pemko Banda Aceh sedang melakukan revisi master plan ITC guna menyesuaikan dengan kondisi kekinian.
*Kepala UPTB e-Kinerja PNS Kota Banda Aceh dan Konsultan e-Goverment pada aascenter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar