Oleh
: Muhammad Syarif*
Banda
Aceh sebagai pusat ibukota menjadi seksi untuk dikaji dan ditelaah dari
berbagai sisi. Kota yang telah berumur 809 Tahun ini, terus berevolusi. Berbagai
perubahan fundamental telah terlihat terutama dalam aspek tata kelola
pemerintahan. Tentunya keberhasilan di bidang pemerintahan tidak terlepas dari
hubungan kerjasama yang baik antara eksekutif dengan legislatif.
Berdasarkan
catatan yang dihimpun sejak tahun 2012-2014 tidak kurang dari 100 perhargaan diterima
oleh pemerintah Kota Banda Aceh baik level regional, nasional dan
internasional dalam bidang tata kelola pemerintahan, reformasi birokrasi, akuntabilitas, pelayanan publik, pendidikan dan kesehatan. itu semua berkat kerjasama yang harmonisasi antara eksekutif dengan legislatif Kota Banda Aceh.
Sejak
Tahun 2012 hingga 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh sangat disiplin dalam pengesahan
anggaran, dan salah satu Kota di Indonesia yang selalu tepat waktu dalam pengesahan anggaran APBD/APBK, ini prestasi yang luar biasa. Tidak mungkin terjadi kalau
kinerja DPRK Banda Aceh selaku lembaga yang memiliki 3 Kewenangan utama yaitu Budgetting, controlling dan legislasi tidak berjalan dengan baik.
Oleh
karena itu diakhir periode DPRK periode 2009-2014 yang kurang lebih dua bulan
lagi berakhir perlu mewariskan catatan amal kebaikan kepada anggota DPRK Banda Aceh periode 2014-2019 yang didominasi oleh wajah-wajah baru.
Warga Kota Banda Aceh menaruh harapan besar pada anggota DPRK Banda Aceh periode 2014-2019, akankah kinerja DPRK periode mendatang lebih baik dari seniornya? Atau malah sebaliknya. Hanya waktu yang menentukan. Masyarakat kota tentu berharap banyak pada wajah-wajah baru akan melanjutkan estafet roda pemerintahan kota. Semoga saja 3 tugas dan kewenangan yang dimiliki oleh lembaga legislatif dapat dijalankan sesuai dengan harapan masyarakat.
Krue
semangat...! palu keramat tidak salah penempatan, pergunakan palu itu untuk mensejahterakan
rakyat sesuai dengan janjimu saat kampanye. Buktikan engkau orang-orang terbaik
diantara orang baik di Kota Banda Aceh. Berkaryalah dengan tulus ikhlas, agar
warga memujamu dan mengganggapmu pahlawan sejatinya. Jangan jadi pecundang, yang
hanya manis saat kampanye, akan tetapi bermental sontoloyo, “tidur saat sidang
untuk rakyat”.
* Penulis adalah Wakil DPD KNPI Kota Banda Aceh
* Penulis adalah Wakil DPD KNPI Kota Banda Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar