Barangkali
tidak berlebihan kalau ada ungkapan harapan adalah awal dari segalanya, karena
sepertinya memang hidup dan kehidupan ini dibangun di atas sebuah harapan.
Tumpukan catatan harapan yang tersusun menjadi cita-cita dan impian tentang
hari esok yang lebih baik. Dari sinilah kemudian sesungguhnya peradaban itu
dimulai.
Dengan
demikian, peradaban manusia seperti yang kita lihat saat ini tidak pernah ada,
kalau manusia itu sendiri tidak pernah memiliki harapan. Kita tak kan pernah
bertemu dengan kemajuan sains dan teknologi yang begitu mengagumkan seperti
sekarang, misalnya, andai manusia, pelaku sains dan teknologi itu, tak berani
membuat impian. Dalam konteks ini wajar kalau ada yang mengatakan bahwa kita
harus berani bermimpi, karena hidup seringkali bermula dari sebuah impian.
Adalah suatu
hal yang tak bisa dibantah bahwa harapan adalah sumber energi kehidupan yang
karenanya hidup itu bisa bergerak dan berproduksi. Kalau tidak, maka insan
penghuni kolong langit ini, tak lebih dari 'mayat hidup', manusia yang secara
fisik masih bisa bergerak, namun ruhnya tak lagi bisa menggerakkan kehidupan.
Mereka yang tak lagi mampu berharap dalam hidupnya adalah mereka yang kemudian
tak mampu memahami hakekat dan memainkan peran kehidupannya sebagai manusia
secara utuh.
Dalam banyak
penggalan kehidupan, barangkali cukup sering kita bisa merasakan betapa
dahsyatnya kekuatan harapan ini. Betapa kita pernah merasakan bahwa ada energi
yang mengalir deras dalam diri kita tatkala kita sudah mampu membangun harapan.
Sebaliknya, betapa kemudian kita berubah menjadi seorang yang tak berdaya,
ketika kita tergoda untuk membunuh dan mengubur harapan itu dalam hidup kita.
Rakyat Aceh dalam pesta demokrasi 2012
menaruh harapan besar bagi pasangan yang diusung oleh Partai Aceh, pasangan ini
diberilebelling “Zikir” mampu mencuri
hati rakyat Aceh sehingga melenggang mulus menjadi nahkoda Aceh lima tahun
mendatang. Tanggal 25 Juni 2012 adalah momentum bersejarah bagi dr. Zaini
Abdullah dan Muzakkir Manaf, dimana pasangan ini dilantik oleh Menteri Dalam
Negeri, ribuah rakyat Aceh memadati Gedung DPRA yang dijadikan sebagai pusat
pelantikan. Berbagai delegasi dari Luar Negeri pun ikut menghadiri prosesi
pelantikan Gubernur Aceh Periode 2012-2017.
Gubernur Aceh ibarat seorang ayah dan
Wakil Gubernur Ibarat seorang Ibu bagi komunitas masyarakat Aceh. Tentunya keharmonisan
rumah tangga sangat menentukan keberlangsungan dalam menahkodai masyarakat Aceh
yang beraneka ragam. Gubernur dan Wagub pasca pelantikan bukan lagi milik Partai
Aceh, akan tetapi milik rakyat Aceh. Visinya harus benar-benar menganyomi
seluruh rakyat Aceh, bukan malah sebaliknya. Janji saat kampanye harus
benar-benar diterjemahkan kedalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah lima
Tahun kedepan.
Harapan Rakyat Aceh
Pada skala
makro, akan ada banyak sekali variable yang menjadi titik pemicu seorang anak
manusia dalam membangun harapan itu. Titik-titik itu bisa bersifat material
(seperti keinginan untuk memiliki harta yang banyak dan keinginan untuk
berkuasa) dan juga bersifat non-material (seperti harapan untuk membahagian
seseorang yang dicintai).
Untuk itulah tidak berlebihan kalau
rakyat Aceh berharap adanya keadilan dalam pembangunan. Rakyat Aceh juga
berharap Aceh menjadi daerah Syar`i,
penerapan syariat Islam harus Kaffah, rakyat hidup damai terbebas dari
intimidasi, kemiskinan dan penangguran dapat diatasi dengan terbukanya peluang
kerja, adanya jaminan kesehatan, pendidikan yang layak serta kerukunan antar umat
beragama berjalan dengan harmoni. Rakyat Aceh juga berharap para pimpinan daerah
tidak korupsi dan memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan roda
pemerintahan. Good Governance dan Clear Goverment bukan hanya janji dan
slogan saat kampanye. Akan tetapi dapat dibuktikan dan dijalankan dalam sistem
pemerintahan Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf.
Tentu tidak salah kalau harapan itu
dititipkan kepada sang pemimpin Aceh. Pendeknya,
membangun harapan sepertinya adalah suatu hal yang perlu kita lakukan secara
sadar dan terencana. Agar harapan dapat dengan mudah dievaluasi, maka dari
itu harapan harus di susun strategi yang jitu, dalam sistem pemerinthan harus
tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh atau sering
disingkat RPJMA Periode 2012-2017. Dokumen
tersebut kemudian disisir setiap tahunnya dalam Rencana Kerja Tahunan
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Aceh (Setda/ Setwan DPRA/ Dinas/Badan/Biro serta
lembaga Daerah Lainnya). Disinilah Gubernur harus jeli dalam menenpatkan para
punggawanya dalam menjalankan roda pemerintahan lima tahun kedepan sehingga
Visi-Misinya dapat terwujud dengan baik.
Menanti Action Gubernur Aceh Periode
2012-2017.
Rakyat Aceh menanti harapan pada
sosok Dotoe Zaini Abdullah. Gubernur
yang diusung oleh partai Aceh banyak menabur janji politik pada saat kampanye.
Paling tidak ada 21 janji politik yang nantinya akan di tuntut oleh rakyat Aceh
selaku pengontrol kendali negeri ini, adapun janji itu antara lain: menerapkan
nilai-nilai budaya Aceh dan Islami semua sektor kehidupan masyarakat,
pemberangkatan jamaah haji dengan kapal pesiar, naik haji gratis bagi anak Aceh
yang sudah akil baliq, menjadikan Aceh layaknya Brunei Darussalam dan
Singapura, Mewujudkan pelayanan kesehatan yang gratis yang lebih bagus,
mendatangkan dokter spesialis dari luar negeri, pendidikan gratis dari SD
hingga perguruan tinggi serta memberikan uang Rp. 1 juta/kk/bulan dari dana
hasil mingas.
Janji yang pernah ditaburkan pada
masa kampanye dulu, kiranya akan dikabulkan oleh Gubernur Aceh terpilih.
Harapan rakyat Aceh akan realisasi janji politik akan dinantikan dengan sabar
oleh pemilik negeri ini (warga Aceh). Mampukan komitmen itu di penuhi oleh dotoe
zaini dan muzakir manaf. Semoga saja dokumen RPJMA Periode 2012-2017 akan
menampung semua janji politik itu, kalau tidak itu semua hanyalah “hayalan dan
nyanyia” masa kampanye. Kini pemerintah Aceh telah memasukki masa “Dua Tahun Pemerintahan Zikir”.
Pertanyaan sederhana dari masyarakat Aceh dan juga narablogger, apakah
kepemimpinan Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf, memasuki Dua Tahun Pemerintahan Zikir sudah menjalankan program
sesuai RPJMA? kalau sudah apa ukuran keberhasilan setiap
indikator yang telah disusun oleh Tim Perencana Pemerintahan Aceh yang dimotori BAPPEDA sudah menjawab kebutuhan Rakyat Aceh? Apakah memasuki Dua Tahun Pemerintahan Zikir sudah diletakkan Pondasi menuju Good Goverment dan Clear Goverment. Semoga
beberapa pertanyaan ini menjadi bahan evaluasi Dua Tahun Pemerintahan Zikir”
* Tulisan ini dalam rangka lomba Blogger dengan Tema: Pemerintah Zikir di Mata Blogger.
31 komentar:
Apa yang diangkat oleh sdr. Syarif dalam tulisannya kiranya menjadi iktibar bagi Pemerintah Aceh, dalam membangun aceh bermartabat. semoga dua tahun kepemimpinan zikir dapat melakukan terobosan yg pasti
Salah satu ciri pemimpin amanah adalah menaati janji yang telah diucapkan, jangan saat kampanye berjanji berapi-api sementara saat terpilih melupakannya
alhamdulillah...trm ksh utk bpk. Muhammad Syarif yg telah mengingatkan kita kembali perihal janji-janji Pemerintahan ZIKIR...melalui tulisannya diblogger...kami rakyat aceh memang sangat berharap kepada ZIKIR utk melaksanakan dan memenuhi janji yg telah diucapkan bersama dlm sumpahnya...salam sukses utk sang penulis
Sayang,.petumbuhan pengangguran semakin semakin laju, nasi bungkus mendekati harga 10rb,.
Janji tinggal janji... itulah lakon aktor politik di negeri ini...
Trm ksh, kepada bapak muhammad syarif'yang telah memberi gambaran dan ide yang sangat cemerlang dalam menggali janji-janji pemerintah zikir... sehingga kedepan bisa lebih baik dari yang sebelumnya; sekarang rakyat haus dan lapar menunggu hasil yang pasti. selamat dan sukses kepada penulis:)
janji tetap harus di tepati,yang selalu saya ingat dalam benak saya tentang janji ZIKIR adalah Satu Juta Per KK.mana janjimu,ini janjiku.
Peradaban tersebut insyaAllah dapat terealisasi, asalkan ada faktor utama yakni kredibilitas dan leadership seorang pemimpin. Untuk itu, seorang pemimpin harus memanfaatkan kepemimpinanya melalui optimalisasi keseimbangan, stabilitas dan kekuasaan sebagaimana mestinya
kita berharap memasuki 2 tahun pemerintahan ZIKIR terdapan perubahan yang signifikan spt yang beliau janjikan saat kampanye....salam sukses buat bpk. Syarif
pemimpin yg bijak selalu diimpikan rakyat banyak dismping itu juga semua janji harus dibuktikan..... terima kasih
SINGKAT KATA, SINGKAT CERITA RAKYAT ACEH MASIH MENUNGGU JANJI "1 JUTA/KK"
Entah knp rakyat aceh begitu gampang terbujuk rayuan itu... harusnya rakyat kritis...
Smoga memasuki 2 Thn Pemerintahan Zikir terealisasi 2 janji lagi yaitu 1. Pendidikan gratis dari SD s/d Perguruan Tinggi 2. Pemberian satu juta Rp /kk /Bln dari hasil dana migas. Amin
Banyak harapan disematkan kepada Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf, akan tetapi memasuki paruh kedua kepemimpinannya belum ada tanda-tanda perubahan yg berarti di tubuh pemerintahan Aceh yang ada spektrum gonta-ganti kabinet terbanyak, selebihnya belum terbukti lebih baik dari irwandi. malah ada yg bilang masih baik irwandi_nazar dg Zaini-Manaf. Saya fikir rakyat Aceh yang pantas menilainya.
2 Tahun kepemimpinan Zaini Abdullah_Muzakir Manaf sudah menunjukkan keretakan rumah tangga. ini dapat dilihat dalam pesta demokrasi Pilpres 2014. Gubernur menjagokan Jokowi dan Wagub menjagokan Prabowo. mestinya rival politik tidak usah diperlihatkan dipermukaan. sejatinya mereka fokus pada kemajuan Aceh. berita mencegangkan juga hasil temuan BPK RI yang dirilis di media LHP Pemda Aceh Wajar Dengan Pengecualian. Itu artinya dari sisi akuntabilitas Laporan Keuangan bermasalah. Jadi Slogan Good Goverment dan Clear Goverment adalah basa-basi belakan
Pak Gubernur, Kami butuh pelayanan RSUZA harus profesional, banyak rakyat mengeluh dimana pelayanan yg diberikan belum memuaskan. Pemerintah Aceh hanya menggaji PNSnya saja yang besar, sementara pelayanan dilingkup Pemerintahannya tidak becus. Bapak harus berani pangkas TPK-PNS yg selama ini sangat besar. mestinya penghasilan besar harus sebanding dengan pelayanan yg diberikan oleh abdi Negara.
Rasanya belum terlambat bapak Gubernur untuk memperbaiki kelemahan yg selama ini dilakoni oleh jajaran Pemerintah Aceh. Janji manis saat kampanye harus dievaluasi, mana yg sudah jalan dan mana yang belum. Gubernur dan Wagub harus berjiwa besar, jika tidak sanggup membawa kemakmuran rakyat Aceh minta maaf dan turun tahta..itu namanya sikap satria. Dulu saat kampanye berapi-api, bilang ini dan itu. Cakapnya tak sebanding perbuatan.
Kapan ya rakyat Aceh dapat 1 Juta per KK? kapan ya rakyat Aceh naik haji grati?
Sepertinya rakyat aceh sudah muak dengan janji manis zikir, belum ada progres yang berarti. pak Zaini dan Muzakir manaf kerjanya asyik jalan-jalan cari investor, abeuh peung aceh saboh goni, hasil hana. kamoe rakyat deuk-deuk troe..wate awai pegah cet langet, wate ka jeut ke pemimpin lupa ke rakyat...
Trimakasih atas atensi kawan-kawan semua..semoga harapan dan kritikan jamaah bloger ditindak lanjuti oleh Gubernur Aceh, Amin.
masyarakat yang baik selalu mengingatkan pimpinannya jika teledor...
kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi kita memberikan saran dan pandangan buat kemajuan aceh kedepan. Tentunya jika Gubernur dan Wagub berjiwa besar tentu akan bekerja lebih giat lagi untuk merealisasi janjinya. Penempatan sesorang dalam jabatanpun benar-benar sesuai prosedur, bukan karena ada saham politik. jika tidak maka pemerintahan aceh akan semakin terpuruk.
masyarakat yang baik selalu mengingatkan pimpinannya jika teledor...
kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi kita memberikan saran dan pandangan buat kemajuan aceh kedepan. Tentunya jika Gubernur dan Wagub berjiwa besar tentu akan bekerja lebih giat lagi untuk merealisasi janjinya. Penempatan sesorang dalam jabatanpun benar-benar sesuai prosedur, bukan karena ada saham politik. jika tidak maka pemerintahan aceh akan semakin terpuruk.
masyarakat yang baik selalu mengingatkan pimpinannya jika teledor...
kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi kita memberikan saran dan pandangan buat kemajuan aceh kedepan. Tentunya jika Gubernur dan Wagub berjiwa besar tentu akan bekerja lebih giat lagi untuk merealisasi janjinya. Penempatan sesorang dalam jabatanpun benar-benar sesuai prosedur, bukan karena ada saham politik. jika tidak maka pemerintahan aceh akan semakin terpuruk.
spirit kita bukan hanya mengingatkan tetapi juga saling mendukung dan berjabat erat agar janji itu terealisasi untuk kemajuan Aceh
Nyan cok... pileh lom...
Yang perlu disadari itulah salah satu bentuk politik... politik kan identik dengan nogosiasi dimana secara matematis tidak bisa dibuktikan secara signifikan (dimana 1 + 1 jawabannya bisa + 4 bisa juga - 4) itulah seni dalam berpolitik. Namun yang diharapkan oleh masyarakat aceh adalah janji = bukti berarti hasil harus pasti... (rakyat aceh harus bersabar masih ada 3 tahun lagi) terlalu dini kita menilai bahwa mereka belum berbuat
4 tugas besar pemerintah Aceh: Syariat Islam, Perekonomian, Kesehatan dan Pendidikan. Isu strategis yang harus segera/secepatnya dibenahi.
Pemerintah Aceh mestinya harus bekerja lebih profesional dalam rangka mewujudkan Aceh lebih baik. bukan asyik gonta-ganti pejabat
ZIKIR sudah panik dengan perencanaan yg tak matang, mau dibilang apa, kemampuan memang segitu mau dipaksakan makin berantakan, bersabarlah wahai kita2 rakyat aceh, mari berfikir kritis dalam memilih calon pemegang amanah untuk masa depan aceh yang gemilang. Salam super kepada Kanda M syarif. Titip pesan dari Barat Selatan Aceh, slagon kedaerahan masih sangat kental di kepemimpinan Zikir, mari kita dorong mereka di sisa jabatannya untuk melirik pembangunan ke wilayah BARSELA kalau tidak mampu lebih baik ijinkan secara baik2 kita pisah berdiri sebagai provinsi BARSLA.
ZIKIR sudah panik dengan perencanaan yg tak matang, mau dibilang apa, kemampuan memang segitu mau dipaksakan makin berantakan, bersabarlah wahai kita2 rakyat aceh, mari berfikir kritis dalam memilih calon pemegang amanah untuk masa depan aceh yang gemilang. Salam super kepada Kanda M syarif. Titip pesan dari Barat Selatan Aceh, slagon kedaerahan masih sangat kental di kepemimpinan Zikir, mari kita dorong mereka di sisa jabatannya untuk melirik pembangunan ke wilayah BARSELA kalau tidak mampu lebih baik ijinkan secara baik2 kita pisah berdiri sebagai provinsi BARSLA.
masyarakat terus dibiarkan dalam rapan...
Posting Komentar