Oleh: Muhammad Syarif, SHI
Allah SWT, menyeru hambanya yang mapan untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima yakni melaksanakan ibadah Haji. Ibadah Haji diwajibkan sekali dalam seumur hidup, namun konon kata orang-orang yang sudah melaksanakan rukun Islam yang kelima biasanya akan mengulangi lagi untuk melaksanakannya. maka tidaklah heran jika kita melihat ada orang-orang yang sampai 3 kali bahkan 5 kali naik haji.
Lantas apa yang menjadi kebanggaan orang gemar melaksanakan Haji? ini menarik untuk didiskusikan. Kenapa orang sukar membayar Zakat, padahal zakat juga Ibadah yang tidak kalah pentingnya. malah kalau zakat bisa berjalan efektif maka tidak akan ada orang-orang di Aceh yang mengemis. Ini bukan tidak beralasan. coba di Inventarisir berapa jumlah Pejabat yang membayar zakat, ya tidak lebih dari 5 %. ini perlu mendapat perhatiaan kita bersama.
Setiap tahun kita membaca di Serambi ada orang kecil yang Naik Haji. pertanyaannya apakah ingin cari sensasi? alias ingin mencetak rekor terkecil naik Haji..? Ya jawaban yang diberikan sangat pariatif. Mungkin ini kesempatan yang Allah berikan buat saya dan keluarga saya, mungkin juga panggilan Hati…Ya apapun jawaban kita yang penting niat dan ketulusan beramal.
Saya tidak mempersoalkan sang Icon Haji Kecil, akan tetapi saya cuma ingin mengetuk hati kita. supaya dalam beramal harus mengkaji segi besar mamfaatnya. Jika pingin dipuji bahwa keluarga saya umumnya naik Haji kecil-kecil, ya uang puluhan juta tidak ada artinya, jika berhaji karena ingin mendapat gelar Ibu Hajjah dan Bapak Haji pulan maka sungguh tidak ada artinya pengorbanan mengeluarkan uang puluhan juta.
Kami berdoa agar Ummat Islam yang melaksanakan panggilan Ibadah Haji mendapat Ridha Allah, semoga prilaku dan karakter KESALEHAN SOSIAL menjadi Icon kepulangan dari Ibadah Haji, terus memperbaiki diri dan menyandang prediket Taqwa. Wallahu A`lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar