14 Apr 2024

Bupati Aceh Selatan Dalam Lintasan Sejarah


Oleh Bung Syarif*

Aceh Selatan  salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, calon wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan. Kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Kota Subulussalam ini memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%).

Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak abad ke-15. Walau sudah tidak lagi menggunakan sistem adat matrilineal, namun mereka masih menggunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam percakapan sehari-hari.

Berikut ini nama 21 Bupati Aceh Selatan dari masa ke masa :

1. M. Sahim Hasyim (1845-1948)
2. M Husen (1948 - 1949)
3. H Gaffur Akhir (1949-1950)
4. Kamarusyid (1950-1955)
5. Tgk Amdul Wahab Dahlawi (1955-1956)
6. M Yunan (1956-1957)
7. M Sahim Hasyimi (1957-1960)
8. T Cut Mamat (196-1965)
9. Kasim Tagok (1965-1970)
10. Teuku Daud (1970-1971)
11. Drs Sukardi IS (1971-1983)
12. Drs Ridwansyah (1983-1985)
13. H Zainal Abidin (1985-1988)
14. Drs H Sayed Mudhahar Ahmad (1988-1993)
15. Drs H M Sari Subki (1993-1998)
16. Ir H Machsalmina Ali MM (Periode Pertama 1998 -2003) dan        (Periode kedua 2003-2008)
17. Tgk Husain Yusuf S.Pdi (2008-2013)
18. H.T Sama Indra SH (2013-2018)
19. H Azwir S.Sos (2018 - 2019)
20. Tgk Amran (2020-2023)

21 Cut Syazalisma, S.STP (Pj Bupati Asel, 27 Sept 2023 s/d sekarang

Diantara sederetan Bupati Aceh Selatan, penulis lebih berkesan dengan kiprah kepemimpinan H.T Saman Indra, SH, dimana dibawah kepemimpinannya Aceh Selatan bersinar kelevel nasional, bahkan hutang warisan yang ditinggalkan Bupati Sebelumnya dituntaskannya.

Politisi Partai Demokrat ini membebaskan Buloh Suma dari gampong terisolir. Putra Meukek ini yang juga mantan Direktur Bank Aceh Sigli ini mempercantik jalan-jalan berlubang di Aceh Selatan. Seluruh gampong jalan dibuat mantap. Pembangunan Gedung Perkantoran, Rumah Sakit dan Rumah Sekolah dipercantik. Kami dua kali diminta pulang untuk mengabdi di Aceh Selatan oleh yang bersangkutan saat menjabat sebagai Bupati Aceh Selatan periode 2023-2018.

Permintaan tersebut belum bisa ditunaikan, karna aroma politik di Aceh Selatan bertegangan tinggi. Sebagai kompensasinya kami bantu beliau dalam upaya Pembenahan Tata Kelola Sistem Pemerintahan Aceh Selatan dengan membantu beberapa konsep pemikiran termasuk menyusun Dokumen Analisis Jabatan dan Beban Kerja Pemkab Aceh Selatan. Beberapa Pejabat Aceh Selatan kala itu sering menjumpai kami saat ke Banda Aceh dalam berdiskusi membangun Aceh Selatan.

Diperiode kedua beliau maju lagi dan ditumbangkan oleh Putra Meukek Juga H. Azwir, S,Sos berpasangan dengan Kombantan GAM (Tgk. Amran). H.T Saman Indra pasca tidak menjabat lagis sebagai Bupati Aceh Selatan, maju dalam Pileg DPRA dan terpilih sebagai Anggota DPRA periode 2019-2024. Taklama menjabat sebagai Anggota DPRA, H.T Saman Indra meninggal dunia di RSUZA, Banda Aceh (7/3/2023)

 Kepemimpinan Azwir tidak lama karna beliau jatuh sakit dan meninggal dunia dan dilanjutkan oleh Wakilnya sebagai sisa masa tugas Bupati Aceh Selatan periode 2018-2023. Tgk Amran yang sebelumnya menjadi wakil bupati. Dia pun dilantik  menjadi bupati Aceh Selatan menggantikan H Azwir S Sos yang meninggal dunia di Rumah Sakit National University Hospital Singapura, Senin (2/12/2019).

Tgk Amran memang dikenal sosok yang merakyat. Pria kelahiran Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan, pada tanggal 12 Desember 1975 ini adalah tokoh pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Dia pernah menjabat sebagai Panglima Daerah GAM III Wilayah Lhok Tapaktuan. Selain itu, Tgk Amran juga Ketua Partai Nanggroe Aceh atau PNA Kabupaten Aceh Selatan. Tgk Amran resmi dilantik dan diambil sumpah sebagai Bupati Aceh Selatan untuk sisa masa jabatan 2018-2023 oleh Plt Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT dalam rapat paripurna istimewa yang berlangsung di Gedung DPRK Aceh Selatan.

Dimasa kepemimpinan Pj Gubernur Aceh, Mayjend Achmad Marzuki Cut Syazalisma, S.STP resmi dilantik sebagai Pj Bupati Aceh Selatan. ((27/9/2023). Tugas utamanya memastikan Pilpres, Pileg DPRI/DPD, DPRA/DPRK berjalan dengan lancar dan Pemilukada 2024 berlangsung sukses di Aceh Selatan. Serta memastika roda pemerintahan berjalan dengan sukse tanpa gejolak.

Selaku Pj Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma memastika Aceh Selatan guyub, mempersiapkan tahanap pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah Serentak di bulan oktober 2024 berjalan sukses nantinya. Kita tentu menunggu siapa yang mendapat “berkah politik” sebagai Bupati Aceh Selatan natinya dalam pesta demokrasi Pemilihan Bupati. Beberapa tokoh sudah mulai pasang baliho disepanjang jalan Aceh Selatan. Apakah yang sudah pasang Baliho mendapat simpati rakyat, atau ada kuda hitam yang sedang mengintip peluang, kita tunggu tanggal mainnya. Takbir

*Penulis adalah Mantan Aktivis`98, Putra Barsela, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Fasilitator (Pro DAI) YaHijau-Unicef, Ketua Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Majelis Wilayah KAHMI Aceh, Fungsionaris KNPI Aceh, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Ketum Remaja Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Penulis Buku Reformasi Birokrasi dari Banda Aceh Menuju Indonesia, Kaum Syarikat Islam Aceh




 

Tidak ada komentar: