Oleh Bung Syarif*
Dengarkan kisah aduhai
Dendang ngopi meutaloe wareh di pusaran Kuta Raja
Bersama Kiyai Nazaruddin cs satu meja
Sambil berdiskusi dan menyantap menu nusantara
Dengarkan kisah aduhai
Dendang ngopi meutaloe wareh di pusaran Kuta Raja
Pojok Kopi Lambaro tempat mangkalnya tokoh muda Kuta Raja
Berbagai kuliner rakyat berjejaran diatas meja
Disantap ludes seketika
Dengarkan kisah aduhai
Dendang ngopi meutaloe wareh di pusaran Kuta Raja
Martabak Telor, nasih itek, pulot, kopi, teh manis dan berbagai menu berjejaran di meja
Sang Legendaris dan Kiyai Nazaruddin Ali Piyeung ludes seketika
Ngopi meutaloe wareh, perekat persahabatan para Punggawa
Hilangkan sekat kedaerahan dan jalin persahabatan sesama punggawa dayah di Kuta Raja
Tuan Marwan pakar Akuntansi yang sunguh luar biasa
Jari jemantiknya sangat lihat dalam mengotak-atik angka
Kiyai Nazaruddin sangat lihai dalam memainkan dendangnya
Para politisi Ulee Kareng banyak yang meminta jasa pemenangan padanya
Sang Legendaris semakin lincah dan luar biasa
Soal Fasten, sudah sangat malem dibidangnya
Ngopi meutaloe wareh tradisi punggawa dayah kota
Yang penting happy dan selalu ceria, itu yang paling utama
Soal kantong tipis tak menjadi kendala utama
Hebeuh beuhabeh, hanseup tuleh. haha
Ngopinya para dosanak sambil bergembira
*Goresan Pena Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh, Alumni Lemhannas Pemuda Angkatan I, Mantan Aktivis`98, Fungsionaris KAHMI Aceh, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar