Kondisi Banda Aceh Kini |
Banda
Aceh terus berevolusi. Kemajuan Kotanya semakin kelihatan. Pelan tapi pasti
Banda Aceh Gemilang akan ditunaikan oleh Bapak Aminullah Usman dan Zainal
Arifin. Dua pasangan yang sangat akur dalam lintasan sejarah Kepala Daerah di Aceh
diera milenial. Warga Kutaraja menyapa Bang Carlos sapaan mesra Bapak Walikota
sementara cek atawa Keucik Zainal sebutan familiar untuk Bapak Wakil
Walikotanya.
Banda
Aceh identik dengan Kota Jasa dan Pendidikan. Dari Zaman kesultanan Iskandar
Muda, Kota Banda Aceh dikenal seantero dunia dengan kemajuan pendidikan dan
perdangangan termasuk didalamnya pariwisata religi. Dalam konteks ini pula bang
carlos punya cara jitu membangun Kota Banda Aceh. Saya menyebutnya membangun
dengan cinta dan seni. Karnanya Bang Carlos punya cara "tik tok" dalam mewujudkan
mimpinya.
Sudah
dua tahun kepemimpinannya banyak prestasi di raih baik skala lokal maupun
nasional, ini semua berkat kelihaian dua insan yang kini menjadi nahkoda
Kutaraja. Selama periode kepemimpinannya beberapa prestasi diukir Bang Carlos
diantaranya; Bidang Tata Kelola Pemerintahan, Walikota Banda Aceh dinobatkan sebagai
kepala daerah terbaik se-Indonesia dalam bidang Pembinaan Pelayanan Publik
2018, Juara I Kinerja ASN se-Indonesia Tahun 2018, Entrerpreneur Award 2018, Juara I Survei Integritas Nasional 2018,
hasil kajian KPK-RI, dan WTP sepuluh kali berturut-turut hasil Audit BPK-RI
serta Pemerinntah Terbaik Standar Kepatuhan Tinggi Pelayanan Publik dari
Ombudsman RI. Dalam bidang pengembangan Pariwisata Halal, Banda Aceh juga
meraih Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 dari Kementrian Pariwisata RI.
Dalam merawat kebinekaan, Banda Aceh dijadikan Pilot Project Kota Paling
Toleran se-Indonesia oleh Kementrian Agama RI, terutama Gampong Peunayong yang
merupakan basis warga keturunan cina. Bukan hanya itu berbagai janji politik di
tunaikannya sebut saja optimalisasi pelayanan publik dengan menghadirkan Mal
Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh satu-satunya di Aceh dan Sumatera,
Insentif bagi Ibu Melahirkan (Bersalin), Santunan Kematian, Pembentukan Lembaga
Keuangan Syariah, Program Beasiswa bagi ASN khususnya bidang Keuangan Daerah serta Peningkatan Kesejahteraan ASN.
Tentu memang harus diakui ada juga yang belum
berjalan maksimal sebut saja soal air PDAM. Ya soal air bersih, masih belum maksimal tapi butuh
proses dan ikhtiar kearah itu telah ditunaikannya dengan membangun bak air
raksasa (on proses), upaya lainnyanya sedang dijajaki kerjasama dengan beberapa
Investor bidang air bersih. Yang pasti Bang Carlos dan Cek Zainal telah
berikhtiar membangun Banda Aceh dengan Cinta. Disisi lain di Tahun 2019 Kota Banda
Aceh satu satunya di Pulau Sumatera yang dinobatkan dan meraih prediket Smart City 2019 dari Kementrian Kominfo
diserahkan langsung oleh Menteri Kominfo RI Johnny P. Glate, Balai Sudirman,
Menteng Dalam Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019) serta Penghargaan Pelayanan Publik 2019 dari
Kementrian PAN RI diberikan langsung oleh Menteri PAN-RB Thahjo Kumolo di Hotel
Aston Batam, Kamis (7/11/2019).
Kini Banda
Aceh semakin indah menawan, itu semua berkat cinta dan seni. Insya Allah Banda Aceh
akan menuju Kota Modern. Karenanya mari kita bergerak
serentak dan seirama mewujudkan Banda Aceh Gemilang dalam bingkai syariah.
Banda Aceh milik kita, tugas kitalah yang memberikan kontribusi nyata baik
lewat lisan, tulisan dan perbuatan. Mari bersama-sama membangun Banda Aceh.
*Penulis adalah Praktisi Birokrat Kutaraja serta Direktur Aceh Research
Institute (ARI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar