Kepala Bidang SDM dan Manajemen Dinas Pendidikan
Dayah Kota Banda Aceh, Muhammad Syarif, SHI.M.H menyampaikan pentingnya
membangun relasi baru dalam mengembangkan dayah kedepan, termasuk relasi dalam
pengelolaan media, karena itu ia mengajak Kasi Penguatan Sumber Daya Komunikasi
dan Ekosistem Smart City Diskominfotik Kota Banda Aceh, Mahdi, MM untuk
berdiskusi dan berbagai pengalaman dengan para peserta pelatihan Sistem
Informasi Dayah Kota Banda Aceh, di Aula Madani Center, Diskominfotik Kota
Banda Aceh, Selasa (23/7/2019).
Prof Syarif, begitu nama panggilan akrabnya,
memperkenalkan sosok Mahdi kepada para peserta, prof mengatakan, bapak Mahdi
merupakan sosok yang sudah sejak lama berkecimpung di dunia maya, bahkan beliau
pernah mengelola dan bergabung di beberapa media online, termasuk portal di
luar Aceh. Mahdi yang merupakan Pegawai Negeri Sipil ini awal nya adalah
seorang wartawan sekaligus aktivis, dan juga sebagai pengurus Perhimpunan
Hubungan Masyarakat (Perhumas) Aceh.
"Karena jaringan nya bagus, maka ini menjadi
penting untuk difasilitasi, apalagi Dinas Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh
telah menyelesaikan pelatihan terhadap 25 orang teungku dayah, dididik
jurnalistik, karena itu kehadiran portal sidara ini dalam rangka memperkuat
sinergisitas terkait dengan pemberitaan media," Ucap Prof Syarif yang menjadi salah satu inisiator program e-Kinerja PNS di Kota Banda Aceh.
Prof Syarif melanjutkan, Pak Mahdi yang juga
dipercaya sebagai salah satu pengelola media Info Banda Aceh ini juga tercatat
sebagai redaktur pelaksana di tabloid Suara Dayah, yang diterbitkan oleh Dinas
Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh.
"Karena itu mari kita berdiskusi cara-cara
menulis, beliau siap melakukan pendampingan secara gratis, dan hal ini jarang
bisa dilakukan oleh banyak orang," kata Syarif.
"Orang orang yang tidak menguntungkan secara
politik, pasti enggan untuk bertemu dan berdiskusi dengan teungku-teungku,
namun kami tidak demikian, kami bekerja membantu semua, dan insyaAllah kami
siap melakukan pendampingan, karena itu mari kita belajar dari pak Mahdi
bagaimana beliau membangun jaringan," himbau Prof Syarif
Prof Syarif juga menceritakan pengalamannya
terlibat dalam dunia blogger aceh, "Sebagai cerita pengalaman, dahulu
tahun 2008 saya sebenarnya blogger, namun jauh sebelum itu saya aktif menulis
di rubik dro keu droe serambi Indonesia, setiap ada kasus saya selalu menulis
di harian serambi, karena ada sedikit bakat dalam menulis, maka bermainlah di
blogger, dan bergabung dengan komunitas blogger Aceh, blogger itu sifatnya
gratis, berbeda dengan web yang harus kita bayar setiap tahun, bila tidak
membayar hosting, maka terhenti dan hilang," tutup Prof Syarif.
Sumber: datariau.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar