Banyak
negara telah mengembangkan sistem ekonomi syariah, begitu juga Indonesia.
Sistem ekonomi syariah semakin berkembang di negara berpenduduk Muslim
terbanyak di dunia ini. Hal itu, semakin memicu pemerintah Kota Banda Aceh
dibawah kepemimpinan Bapak Aminullah Usman, SE, AK.M.MM untuk mencanangkan
Gerakan Pelopor Ekonomi Syariah Aceh. Guna memantapkan konsepnya beliau
membentuk Lembaga Keungan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah, yang nantinya
bisa ditularkan seluruh Kabupaten/Kota di Aceh.
Karena
itu Aminullah Usman mengajak masyarakat Aceh khususnya warga Kota Banda Aceh
bersinergi dalam mengadvokasi Gerakan Pelopor Ekonomi Syariah Bansigoem Aceh.
Lebih lanjut Aminullah melihat pesatnya perkembangan lembaga keuangan mikro
syariah milik Pemko Banda Aceh itu dalam setahun terakhir. “Seiring dengan
semakin majunya perusahaan, tentu semakin banyak pula masyarakat yang dapat
dibantu,” katanya.
“Pelayanan
kepada para nasabah yang mayoritas terdiri dari para pengusaha kecil atau UMKM
juga harus semakin profesional,” pesan itu disampaikan Aminullah pada acara
halalbihalal dengan jajaran direksi dan nasabah MMS, Kamis (13/6/2019) di
kantor MMS di kawasan Simpang Lima.
Menurutnya,
keberadaan LKMS Mahirah Muamalah dalam membantu pembiayaan modal usaha kepada masyarakat khususnya kepada para
pelaku usaha mikro telah berjalan baik dan sehat.
“Oleh
sebab itu, pesan saya kepada jajaran manajemen agar pada akhir tahun 2020 nanti,
Mahirah Muamalah telah bisa mandiri, dan profesional,”
kata Aminullah yang pernah menjabat Dirut Bank Aceh periode 2000-2010 tersebut.
Sebelumnya
di tempat yang sama, Dirut PT LKMS Mahirah Muamalah T Hanansyah melaporkan perkembangan
perusahaan yang berdiri sejak 2017 tersebut. “Per 31 Mei 2019, aset MMS
tercatat sebesar Rp 8,1 miliar, naik pesat dibandingkan dengan total aset per
Mei 2018 sebesar Rp 2,6 miliar,” katanya.
“Pembiayaan
yang disalurkan per Mei 2019 adalah sebesar Rp 4,8 miliar, sementara pada
periode yang sama tahun lalu hanya Rp 199 juta. Kemudian dana pihak ketiga pada
tahun 2019 ini tercatat sebesar Rp 4.8 miliar, naik signifikan dari Rp 223 juta
pada 2018,” katanya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar