Oleh :
Muhammad Syarif,SHI, M.H*
Kamu adalah umat pilihan yang telah dilahirkan untuk
seluruh manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah kemungkaran, lagi
pula kamu beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab itu beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka; diantara mereka ada yang beriman sedang sebagian yang
lainnya fasik. Dasar ini pula Ayahanda A. Rahman Kaoy (sesepuh dan tokoh
senior) Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA), mencetus gagasan perlu adanya
Organisasi Dakwah yang mencetak kader pemimpin masa depan. Lembaga terseut
diberi nama ISKADA. Mencermati ayat diatas, sudah menjadi kewajiban bagi ISKADA
sebagai salah satu lembaga yang bergerak dibidang pengkaderan untuk senatiasa
mencetak kader keummatan yang mampu mewarnai nilai-nilai keislaman dalam
segenap aktifitasnya.
Cikal bakal lahirnya ISKADA berwal dari Latihan Pidato
Darussalam (LAPIDA) yang dilaksanakan oleh Mahasiswa IAIN Ar-Raniry, Unsyiah
dan Pante Kulu (1965 s/d 1969) dibawah binaan Drs.H.A.Rahman Kaoy (saat itu
beliau dosen Fak.Dakwah). Selanjutnya berubah menjadi Lembaga Dakwah Dewan
Mahasiswa IAIN Ar-Raniry (LDDMI), saat itu kondisi pelajar di wilayah Kodya
Banda Aceh terjadi krisis moral, serta sering terjadi tawuran antar pelajar.
Mencermati realitas kehidupan pelajar di Kota Banda
Aceh kala itu, maka teman-teman LDDMI mencoba merangkul OSIS untuk melakukan
aktifitas yang bernuansa islami seperti; Latihan Pidato, Kajian Keislaman serta
aktifitas dakwah lainnya kurang lebih 6 bulan dengan kosentrasi memantapkan
nilai-nilai aqidah. Setelah 6 bulan kemudian kader yang telah dibina dalam
wadah LDDMI mencoba membuat sebuah organisasi dakwah yang akhirnya pada taggal 5 Februari 1973 disepakati
namanya menjadi ISKADA (Ikatan Siswa Kader Dakwah).
Adapun pendiri ISKADA antara lain; Tgk.
Abdullah Ujong Rimba (Ketua MUI Aceh), Drs. A.Rahman Kaoy (Dosen Dakwah),Prof.Ali Hasyimi
(Dekan Dakwah), Drs.
H.Ismuha, SH (Rektor IAIN Ar-Raniry),Prof.DR. M.Ali Basyah,MBA (Rektor Unsyiah),
Drs.Akfa,MA (Kakanwil Depaq), Drs. Saad Idrus (Kakanwil Depdiknas), Abdullah
Madani (Ketua DPRD Tk.I Aceh),Muzakir Walad (Gubernur Aceh), H.Suhadi
(POLDA Aceh),Tgk. Soufyan Hamzah (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman).
Cita-cita ISKADA antara lain.
Tentunya kehadiran ISKADA
sebagai Ormas Islam memiliki 5 cita-cita diantaranya: pertama mewujudkan ummat yang berbasis dakwah, kedua: menjadikan dakwah sebagai gerakan ummat dan
pembangunan, ketiga; menjadikan tauhidullah sebagai basis gerakan dakwah,
keempat: menjadikan masjid sebagai basis gerakan dakwah dan kelima: menjadikan
ISKADA sebagai laboratorium mencetak kader pemimpin Aceh.
Dalam konteks ini pula Ayahanda A.Rahman Kaoy selaku
ini siator lahirnya ISKADA pada tahap awal merekrut siswa berprestasi di SMP
dan SMA se-Kota Banda Aceh untuk dilatih retorika speak dalam kegiatan
pentrainingan ISKADA. Dasar ini pula pola kaderisasi pada waktu itu yang
dikenal dengan Latihan Kader Dakwah (LKD) menjadi pola training permanen pada
ISKADA yang kemudian di formalkan oleh alm. Sofyan Zakaria (Kader ISKADA)
angkatan 28 yang juga Presiden Mahasiswa IAIN Ar-Raniry . Format pengkaderan
yang disusun oleh Alm. Sofyan Zakaria menjadi acuan formil, dalam setiap jenjang
pengkaderan kala itu.
ISKADA terus bermetamarfosis dengan jenjang struktur
organisasi yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Awalnya ISKADA hanya satu yang berpusat di Masjid Raya Baiturrahman, akan
tetapi sejak Tahun 2000, jenjang organisasi ISKADA terdiri dari Pengurus
Wilayah ditingkat Propinsi dan Pengurus Cabang di tingkat Kabupaten/Kota.
Sejak 2003 nomenklatur ISKADA berubah struktur
organisasinya dengan lahirya Pengurus Besar yang menjadi Organ tertinggi, akan
tetapi pada Mubes ketiga nomenklatur Pengurus Besar (PB) berubah menjadi Dewan
Pengurus Pusat (DPP) hingga jenjang Mubespun diganti menjadi Muktamar pada
Forum itu. Hingga Muktamar ke empat pada Tahun 2017 Nomenklatur ISKADA terdiri
dari Dewan Pengurus Pusat (DPP), Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus
Cabang (DPC) serta Dewan Pengurus Komisariat (DPK).
Kader
Terbaik ISKADA
Sejalan dengan perkembangan Zaman, ISKADA telah banyak
mencetak kader pemimpin Aceh sebut saja alm. Drs. Amri Arsyad, M.Pd, Drs. Anwar
Ibrahim, M.Sc, Dr. Muhammad Yasir Yusuf, MA (Fakar Ekonomi Syariah), Subhan M.
Isa, MA (Akademisi), DR. A. Mufakkir Muhammad, MA (Fakar Ilmu Al-Qur`an), Ahsan
Jass, M.Eg (Fakar Irigasi), Nasir Jamil, M.Si (Politisi), Dr. H. Muhammad
Haikal, MM (Akademisi), Umar Ismail, S.Ag (Da`i Kondang), Bahagia Hadi, S.Pd.I,
MA (da`i kondang), Syauqi A.Madjid, S.Ag (da`i/pelatih qiraatil qur`an), DR. Ir.
Tarmizi A.Karim, M.Sc (Mantan Birokrat), Dra. Naimah Hasan, MA (Tokoh Perempuan/Tenaga Ahli Pemko
Banda Aceh), Drs.Baharuddin AR, M.Si (Akademisi) serta banyak kader
terbaik lainnya yang kini bermukim di benua eropa.
*Penulis adalah Sekretaris Jendral DPP ISKADA Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar