Oleh : Bung Syarif Meukek
Banyak cara
yang dapat dilakukan guna meringankan beban tugas kenegaraan. Ragam bentuknya sesuai
dengan konsensus "kabilah". Jumat, 28 Juli 2017. Punggawa Disdik Dayah Kota Banda
Aceh dibawah Komando Zahrol Fajri,S.Ag. MH memburu Durian Lhoong, Aceh Besar.
Disepanjang
jalan punggawa Disdik Dayah Kota Banda Aceh, terus mengintip satu-persatu durian
Lhoong, yang menjadi salah satu kuliner kesukaan kaum adam dan hawa. Ya dibawah
kendali sang mesinis kendaraan melaju dengan kencang. Sesekali Cekpul
melontarkan sentilan-sentulan guna membuat suasana semakin ceria.
Harus diakui
memang Disdik Dayah Kota Banda Aceh walau baru efektif dua bulan pasca
restrukturisasi kelembagaan perangkat daerah sesuai PP No.18 Tahun 2016 akan tetapi pergerakan
dan geliat kinerjanya semakin gemilang, tentu ini tidak terlepas dari amunisi
yang dipasok oleh Komandan kepada para prajurit yang dengan siap meluncur
diatas rata-rata.
Disamping
itu kepiawaian sang pilot dalam mengatur strategi, menjadi pemantik prajurit
guna mengaminkan setiap perintahnya. Seni dalam mengelola prajurit yang jitu serta penyesuaian dengan situasi kekinian menjadi penting dalam menggerakkan organisasi. Ada kalanya berkhitmad buat negara secara
totalitas dan disaat yang sama juga harus dibarengi dengan represing dengan
berbagai pendekatan. Aroma ini tentu sangat berbeza dengan Pilot yang lain.
Setidaknya saya cukup merasakan warna baru dalam kancah mengelola pemerintahan di Kutaraja.
6 Pilot sudah saya dampingi dalam mengawangi dunia birokrasi di Kutaraja, dan
yang satu ini sungguh luar biasa. Energik, taktis dan gerak cepat. Yang
gerakannya lambat langsung menyerah. Ibarat pemain bola jika sudah lelah minta
permisi pada wasit karena stamina sudah tidak kuat lagi dalam mengejar bola yang akhirnya sang menejer akan memasukkan pemain cadangan, agar
permainan seimbang dengan lawan yang dihadapinya.
Ya, kali ini
soal itu kita stop sejenak nanti episode yang lain kita bahas dengan tuntas dan
lugas. Fokus kita saat ini ada mengurai nikmatnya durian lhoong. Siapa yang tak
suka dengan buah satu ini, durian lhoong rasanya hanya ada dua yaitu enak dan
maknyus.
Romongan Pungawa Disdik Dayah Kota Banda Aceh mendapat kesempatan untuk mencicipi durian Lhoong, Aceh Besar. Kalau anda sempat membelah durian “leukit kuning” anda langsung bilang Wow..maknyus. Kali ini kami memborong 11 Durian Lhoong untuk dimakan oleh 7 orang. Menu tambahannya kata sang penjual sebut saja namanya jeng rini, roti mentega dan buah manggis.
Para
Punggawa Disdik Dayah Kota Banda Aceh transit di sebuah pojok, tempat
mangkalnya muda-mudi sambil menikmati indahnya Alam di Pantai Aceh Besar. Lokasinya melewati
Lhoknga. Tempatnya dibuat dengan menarik dengan jambo-jambo menggantung diatas
laut leupung. Anda penasaran ayo ke pondok leupung, tempatnya terapung diatas
air. Suasanya renyah dan cocok untuk menghilangkan kepenatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar