22 Des 2015

DPRK Banda Aceh laksanakan RDPU Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Menuju Pelayanan Islami di Kota Madani



Banner di BLUD RSUD Meuraxa
Komisi D DPRK Banda Aceh yang membidangi Kesejahteraan Rakyat dan keistimewaan Aceh, melaksanakan Rapat Dengar pendapat Umum (RDPU) tentang Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Menuju Pelayanan Islami di Kota Madani yang berlangsung di Lantai Dua Gedung C Aula Pemerintah Kota Banda Aceh Selasa (22/12)

RDPU yang dilaksanakan dengan menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan dan BLUD RSUD Meuraxa terkait ini bertujuan untuk mencari masukan lebih jelas  serta menganalisa kondisi pelayanan kesehatan masyarakat bernuansa Islami di Kota Banda Aceh, Kedua untuk mengoptimalkan pelayanan Islami disektor kesehatan, Ketiga sebagai dasar bagi legislatif memformulasikan regulasi Pelayanan Kesehatan berbasis Islami.


Para Dai DSI memberikan Dakwah ke ruang pasien
Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar mengatakan, dasar desakan pelaksanaan RDPU ini karena banyaknya masukan dari masyarakat terkait belum optimalnya pelayanan kesehatan terutama menyangkut aspek pelayanan administratif BPJS yang terkesan rumit, yang menyebankan pelayanan kesehatan terganggu.

Dasar ini pula DPRK Banda Aceh menginisiasi pelaksanaan RDPU, melibatkan 100 peserta dari berbagai elemen meliputi unsur legislatif, eksekutif Komisi Informasi, LSM, BEM Perguruan tinggi yang ada di Banda Aceh, Akademisi, Majelis Taklim, Para Keuchik, Tokoh Masyarakat, LSM, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesi serta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A)

Farid berpendapat, perlunya sinergisitas dalam mewujudkan Optimalisasi Pelayanan Kesehatan di Banda Aceh, sehinga benar-benar menjadi model pelayanan kesehatan berbasis Islami di Aceh.

Diawali dengan presentasi oleh dr.Media Yulizar, MPH Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh lebih banyak menjelaskan program prioritas Dinkes Kota Banda Aceh di Tahun 2016. Mengutip teori kesehatan, bahwa yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat antara lain lingkungan (40%), perilaku (35%), pelayanan kesehatan (20%) serta genetik (5%). Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinkes Kota Banda Aceh antara lain Open Data Puskesmas, e-Health, e-Puskesman dan ISO pada Puskesmas, Model Gampong Sehat, Gerbang Posyandu. 

Sementara Direktur BLUD RSUD Meuraxa Banda Aceh, Dr.dr,Syahrul Sp.S-K melakukan pemetaan terhadap kondisi eksisting BLUD RSUD Meuraxa, serta malakukan langkah-langkah terobosan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan berbasis Islami. Menurut Syahrul pemaknaan pelayanan kesehatan Islami adalah segala tindakan mendis dan non medis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Banda Aceh harus benar-benar sesuai syari`i. 

Selpie sebelum acara di mulai
Untuk itu upaya kearah itu terus kita tingkatkan diantaranya pelatihan bagi Sumber Daya Aparatur, Prosedur Pelayanan harus ramah, sopan. Pemenuhan sarana Ibadah yang nyaman, kanti yang bersih, lingkungan rumah sakit yang bersih serta. Intinya Rumah Sakit Meuraxa harus tampil beda. Saat ini BLUD RSUD Meuraxa bekerjasama dengan Dinas Syariat Islam guna mengirimkan para Da`inya untuk memberikan siraman rohani pada pasien. Kegiatan yang dipandu oleh Isnaini Husda (Anggota Komisi D) melahirkan beberapa rekomendasi antara lain:
1.   Mendorong terwujudnya BLUD pada Puskesmas di Kota Banda Aceh sesuai amanah Undang-Undang Kesehatan
2.   Mendorong terwujudnya Unit Kesehatan Masjid dan Meunasah
3.   Menjadikan program RDPU ini menjadi agenda rutin DPRK secara sistematis, sesuai dengan isu strategis yang berkembang pada masyarakat Kota Banda Aceh
4.   Adanya Bidan Desa yang selalu standby di Gampong-gampong.
5.   Menjadikan Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan yang ramah lingkungan, ceria dan Islami.

Tidak ada komentar: