Banda Aceh – Pemerintah kota Banda Aceh kembali melakukan
terobosan dan melaunching Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat
(SIPBM) Online diwilayah kota Banda Aceh. Senin (28/12/2015). SIPBM Online
merupakan sebuah aplikasi berbasis website yang berisikan data dan informasi
pembangunan yang saling terhubung antar SKPD.
Semua data yang tersedia dalam aplikasi yang dibangun
Pemko Banda Aceh bersama Yayasan
Katahati dan Unicef ini, diintegrasikan dengan Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK).
SIPBM Online dangan tagline “Data dan Informasi
Pembangunan Terpadu, Lebih Lengkap dan Lebih Cepat” tersebut diluncurkan secara
resmi oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal di Aula Lantai IV
Balai Kota Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Illiza mengungkapkan, aplikasi
serupa sudah lebih dulu diterapkan di Kota Mamuju, Sulawesi Barat, namun
sistemnya masih manual sehingga cost-nya pun mahal. “Setiap tahunnya
diperlukan dana sekitar Rp 2 miliar untuk meng-update data yang ada.”
“Berbeda dengan SIPBM Online yang kita kembangkan
berbasis website ini, biayanya lebih irit. Dengan pelatihan SDM, penyiapan
perangkat dan sistem, aplikasi ini bisa dipakai sampai anak cucu kita
nantinya,” kata Illiza.
Illiza menekankan pentingnya ketersedian data di
tingkat desa yang berkesinambungan. “Jika data bisa tersedia secara akurat dan update,
maka penyaluran bantuan-bantuan seperti peningkatan kapasitas dan perekonomian
warga akan lebih tepat.”
“Dengan data yang baik pula, maka kita akan bisa
berlari lebih kencang untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Madani. Siapapun
nanti yang memimpin Banda Aceh ke depan, kita sudah menyiapkan sistemnya, salah
satunya dengan SIPBM Online ini,” katanya.
Mengakhiri sambutannya, Illiza menyampaikan
apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras membangun aplikasi
ini.”Semoga SIPBM Online bermanfaat luas bagi masyarakat dan kami siap
mentransfer aplikasi ini ke pemerintah kabupaten/kota lainnya demi Aceh yang
lebih baik ke depan.”
Untuk proses pendataannya, Asisten Administrasi Umum
Setdako Banda Aceh M Nurdin, menjelaskan, dilakukan secara partisipatif dengan
melibatkan peran serta masyarakat dan perangkat gampong.
Tahun ini, proses sinkronisasi data dan informasi
pembangunan mencakup empat bidang dan satu layanan, yakni kependudukan,
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi serta layanan administrasi pemerintahan
gampong.
Aplikasi ini dibangun bersama Pemko Banda Aceh dan
Yayasan Kata Hati yang mendapatkan dukungan penuh oleh Unicef Banda Aceh.
Sebagai tahap awal, telah ditetapkan sembilan gampong
pilot project SIPBM Online yaitu Gampong Setui, Kota Baru, Blang Oi, Pineung,
Lueng Bata, Lampaseh Kota, Lhong Raya, Lamteumen dan Gampong Lamteh.
Hal yang menggembirakan, sebut Nurdin, dengan aplikasi
ini, masyarakat yang membutuhkan layanan administrasi di kantor desa seperti
surat-menyurat dapat dilayani dengan cepat dan tidak lebih dari lima menit
saja.
“Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan layanan SMS
gateway yang berisi jadwal pemeriksaan ibu hamil ke bidan desa maupun ke
Puskesmas,” pungkasnya. (Sab/Jun)
Sumber : http://perhubungan.bandaacehkota.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar