Penggunaan internet di Indonesia belum
berimbas pada peningkatan produktivitas masyarakatnya. Padahal, teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi.
Begitu ungkap Dr Ing Ilham Akbar Habibie
MBA saat bertemu dengan Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE
dalam rangka koordinasi implementasi Rencana Pitalebar (Broadband) Indonesia di
Banda Aceh sebagai salah satu kota pilot project, Selasa (28/4/2015).
“Teknologi informasi dan komunikasi juga
bisa digunakan untuk mendukung infrastruktur penyediaan air bersih dan listrik
agar lebih efisien. Jadi bukan hanya sekedar untuk sharing informasi
saja,” kata Ilham dalam kapasitasnya selaku Ketua Pelaksana Dewan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas).
Pengembangan pitalebar secara bertahap di
seluruh kabupaten/kota di Indonesia merupakan salah satu program Detiknas yang
dibentuk pada 2014 oleh Presiden SBY kala itu. Dengan adanya pitalebar atau broadband ini,
akan menjamin ketersediaan internet berkecepatan tingggi dan selalu terkoneksi.
Daerah-daerah yang menjadi pilot
project national broadband plan ini, sambung Ilham, diharapkan dapat
menjadi model pengembangan dan pemanfaatan TIK untuk meningkatkan
layanan publik, kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
“Fokus program kerja Detiknas adalah
mencapai tujuan utama Indonesia sebagai negara dengan ekonomi berdasarkan
inovasi dan pengetahuan. Apalagi kita juga sedang bersiap untuk menghadapi era
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015,” paparnya.
Selain koordinasi dan sosialisasi, tim
Detiknas juga akan melakukan survei terhadap kesiapan Banda Aceh sebagai salah
satu daerah terpilih untuk implementasi Rencana Pitalebar Indonesia (RPI).
“Rencana pitalebar bukan hanya soal infrastruktur seperti pembangunan jaringan kabel atau wireless 3G-4G, tapi yang penting juga bagaimana teknologi itu dimanfaatkan oleh masyarakat, dunia usaha, sekolah, rumah sakit dan instansi pemerintahan,” katanya pada pertemuan yang digelar di Ruang Rapat Wali Kota Banda Aceh tersebut.
“Rencana pitalebar bukan hanya soal infrastruktur seperti pembangunan jaringan kabel atau wireless 3G-4G, tapi yang penting juga bagaimana teknologi itu dimanfaatkan oleh masyarakat, dunia usaha, sekolah, rumah sakit dan instansi pemerintahan,” katanya pada pertemuan yang digelar di Ruang Rapat Wali Kota Banda Aceh tersebut.
Banda Aceh sendiri, kata Ilham, merupakan
satu contoh yang baik soal pemanfaatan TIK. “Sejak beberapa tahun lalu, Pemko
Banda Aceh telah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai kunci
pelayananan terhadap masyarakat pada umumnya,” katanya lagi.
Hal lainnya, putra sulung Presiden RI
ketiga BJ Habibie ini juga menawarkan Pemko Banda Aceh untuk ikut terlibat
dalam pengembangan sistem aplikasi e-Masjid yang digagasnya beberapa waktu
lalu.
“E-Masjid ini bukan hanya soal penerapan
TIK di suatu Masjid, tapi menciptakan jaringan Masjid seluas mungkin
se-Indonesia. Tujuan kita agar masyarakat masjid bisa saling berkomunikasi
hingga akhirnya bisa lebih produktif,” pungkasnya.
Pada pertemuan yang ikut dihadiri oleh sejumlah komunitas IT di Banda Aceh tersebut, Wali Kota Illiza mengharapkan komunitas IT untuk mendukung sepenuhnya program dari tim Detiknas di Banda Aceh.
Pada pertemuan yang ikut dihadiri oleh sejumlah komunitas IT di Banda Aceh tersebut, Wali Kota Illiza mengharapkan komunitas IT untuk mendukung sepenuhnya program dari tim Detiknas di Banda Aceh.
“Kita tentunya ingin semua masyarakat dan
komunitas bisa bekerjasama dengan pemerintah demi masa depan kota kita yang
lebih baik,” kata Illiza.(Jun)
Sumber : http://www.bandaacehkota.go.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar