Pekanbaru – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin bersilaturrahmi dengan Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) di Riau pada Selasa, 22 Desember 2020, di Raja Coffee, Pekanbaru.
Turut hadir juga Ketua PKK Banda Aceh Nurmiati, Ketua BKMT kota Hj Fauziah, dan para pejabat terkait lainnya.
Aminullah disela-sela kesibukannya mengikuti Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke VIII, menyempatkan diri berhadir di tengah-tengah masyarakat Aceh yang ada di bumi Lancang Kuning itu.
Kehadiran orang nomor satu Banda Aceh ini sangat ditunggu. Tibanya di sana, Aminullah mendapat sambutan hangat belasan warga Aceh di Riau.
Dalam kesempatannya, Aminullah mengajak Permasa untuk turut mempromosikan wisata Banda Aceh dan kopi Aceh, khususnya kopi Ulee Kareng yang menjadi andalan UMKM Banda Aceh.
“Mohon diceritakan tentang Aceh kepada rekan dan kerabat di Riau, tentang Banda Aceh khususnya. Sampaikan bahwa Banda Aceh warganya ramah, kotanya bersih, aman dan nyaman. Dan banyak hal menarik yang dapat dikunjungi di ibu kota Provinsi Aceh ini. Saya selaku wali kota sangat senang menyambut kehadiran wisatawan,” ajak Aminullah.
Jamaluddin Badai Ketua Permasa Provinsi Riau, mengatakan bahwa Permasa siap berkontribusi dengan Pemko Banda Aceh dalam mempromosikan Banda Aceh di Riau.
“Selamat datang Pak Wali Kota Aminullah dan Pak Zainal, kami sangat senang atas kehadiran Bapak. Semoga ini menjadi awal yang baik. Banda Aceh adalah kota yang selalu dirindukan bagi setiap orang yang pernah ke sana. Dengan senang hati akan kita promosikan,” kata Jamaluddin.
Duduk bersebelahan dengan Wali Kota Aminullah, Iskandar Husen, sesepuh masyarakat Aceh di Riau mengatakan, dirinya senang dan bangga bisa bersilaturrahmi dengan wali kota dan rombongan. “Kami salut dengan Bapak Aminullah yang ditengah kesibukannya di Siak, bisa punya waktu luang bersilaturrahmi dengan kami,” ujarnya.
Lazimnya, pantauan tim Humas, Kopi Aceh sangat diminati di Riau. Bahkan, hingga di pelosok desa seperti di Kabupaten Siak ada kedai kopi Aceh. Seperti di Pekanbaru ada Wareeh Coffee, Raja Coffee, dan masih banyak lagi.
Pemilik Raja Coffee, Khairi, mengatakan sejak berdiri warkop miliknya pada 2016, hingga kini tak pernah sepi pengunjung. Pria asal Ulee Glee, Pidie Jaya ini meraup omset besar hanya dengan menjual kopi Aceh yang disaring dengan cara tradisional.
“Baristanya asli orang Gampong Doi, Ulee Kareng, Banda Aceh. Kopi Aceh sangat diminati di sini. Dan kita pun siap mendukung produk makanan UMKM Banda Aceh dipasarkan di Raja Coffee,” katanya. (Riz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar