Banda Aceh- Dayah di Banda
Aceh semakin kelihatan kemajuannya, dimana sebelumnya hampir tidak dikenal
secara meluas oleh publik jumlah dayah di Banda Aceh, hanya beberapa Dayah saja
yang dikenal publik, itu pun hanya sebatas Dayah Terpadu sebut saja
Inshafuddin, Darul Ulum, Babun Najah, Markaz Al Ishlah Al Aziziyah, sementara
yang lain hampir tidak dikenal publik. Kini sejak Tahun 2018, pasca dirancang
portal Website Dayah dan Kanal Aplikasi SIDARA, dayah di Banda Aceh semakin
dikenal publik, bahkan beberapa Dayah semakin berkembang ungkap Muhammad
Syarif, SHI, M.H Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh yang juga
inisiator penggagas Aplikasi SIDARA.
Pengakuan ini juga dirasakan
oleh Sanusi Madli, Operator Sidara Dayah Al Athiyah, Zulfan Operator Sidara Dayah Darul Fikri
Al-Waliyah, Mukhtariza Operator Sidara Dayah Mishrul Huda Malikussaleh. Bahkan Sanusi
Madli bisa menjadi Karo Humas di salah satu media massa nasional berkat aktif
menulis di portal Sidara. Kini Sanusi semakin produktif menulis dibeberapa
media massa.
Dalam arus globalisasi peran
media sangat penting dalam memajukan dayah di Banda Aceh. Kini beberapa Dayah Salafiyah
semakin maju di Banda Aceh sebut saja Dayah Madinatul Fata, Nidhamul Fata, Mini
Aceh, Darul Fikri Al Waliyah, Raudhatul Hikmah Al Waliyah, Mabdaul Ulum Al
Aziziyah dan Mishrul Huda Malikussaleh. Sementara Dayah Terpadu memang dari
awal sudah semakin berkembang. Hasil pantauan di kanal SIDARA pengaruh update
informasi menjadi salah satu pemantik kemajuan Dayah di Banda Aceh dan ini
sesungguhnya ada peran Operator SIDARA yang konsisten dalam menyajikan
pemberitaan positif seputar aktivitas Dayah dan informasi penting lainnya baik
berupa opini, maupun informasi positif seputar kebijakan Pentadbiran dayah di
Kutaraja. (SM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar